Tia Aweni D.Paramitha
AMIEN
RAIS
CAPRES
2019
Sudah empat hari PAN gelindingkan
wacana pencapresan tokoh reformasi Amien Rais. Cenayang Ki Mahmud Sulton
Baharudin, 62, melihat sebagai suatu yang serius dan bukan main main, artinya
bukan Guyonan Politik. Amien Rais dan PAN wait and see mendengarkan reaksi
partai koalisi. Partai PKS dan Partai Gerindra. Ada empat nama yang digelinding
dari PAN. Nama nama itu adalah tokoh partai yang punya kapasitas semua. Ada
nama ketua umum Zulkifli Hasan, Hatta Rajasa dan Sutrisno Bachir. Amien sendiri
sebagai ketua dewan kehormatan partai. Dan bidan utama pendiri partai PAN yang
saat kemunculan pertamanya disambut gegap gempita rakyat. Kenapa? Karena sosok
Amien Rais adalah figur utama pendobrak reformasi dan otak menurunkan
keperkasaan Orde Baru di bawah Rezim Soeharto.
“Saat itu nama Amien Rais bersinar
terang dan dicintai rakyat. Bila Amien mau maju sebagai presiden ketika Gus Dur
head to head lawan Megawati setelah rezim Habibie, Amien bisa menang. Megawati
kalah suara di MPR saat itu karena persoalan gender. Tidak mau pemimpin
perempuan karena disamakan dengan Imam Sholat, tidak boleh imam perempuan
dengan makmum laki-laki,” kata Ki Mahmud Sulton Baharudin.
“Amien Rais juga sosok politikus
penting mendorong Gus Dur maju dan menang. Megawati yang suara terbanyak kedua
di MPR, akhirnya menerima sebagai wakil presiden walau dengan muka kurang
nyaman!” kata Ki Mahmud. Yang buruknya dari Amien Rais, dia pula lah yang jadi
otak menurunkan Gus Dur sebagai presiden melalui sidang istimewa melengserkan
Gus Dur. Megawati yang memang ingin jadi presiden, akhirnya maju menggantikan
Gus Dur sebagai kepala negara. Gus Dur ikhlas, tidak marah dan tidak dendam.
“Saya tidak dendam, tapi ingat iya,” kata Gus Dur di acara Kirk Andy metro TV
ditanya tentang gerakan Amien rais cs dengan partai lain di MPR-DPR yang
berhasil menggulung ulama itu.
Warga Nahdiyin, NU yang mencintai Gus
Dur marah. Namun ormas Islam terbesar ini tidak bisa banyak berbuat karena Gus
Dur lengser secara konsitusional. Warga NU kecewa pada partai partai yang
lengserkan Gus Dur, kecuali pada partai pendukung, bentukan Gus Dur yaitu
Partai kebangkitan Bangsa, PKB. “Saya bertemu Gus Dur bersama ulama ulama.
Ajengan dan habib Indoensia di rumah Haji Masnuhm, Jalan Irian, Menteng, saat saat
terakhir Gus Dur mau disidang penurunan dirinya di MPR,” kata Ki Mahmud. Gus
Dur saat itu santai dan tidak tegang sama sekali walau dia mau diturunkan.
“Bahkan Gus Dur tertawa-tawa renyah kepada kami yang memberikan semangat
kepadanya kala itu. Bahkan Gus Dur menyanyikan lagu pop judul Aku Masih Seperti
Yang Dulu. Maksudnya dia tidak berubah, baik sebagai ulama, rakyat, presiden
dan budayawan. Gus Dur sangat santai
dengan memakai celana pendek di Istana Negara di saat dia dinyatakan lengser.
Gus Dur itu, maaf, bukan ulama biasa, tapi seorang wali Allah, aulia yang punya
kelebihan supranatural. Dia seorang ahli tasawuf yang nyantai saja akan
kiprahnya di politik. Baginya presiden dan tidak presiden sama saja, urusan
dunia yang sementara di kehidupan duniawi. Gus Dur sudah jauh ke surgawi, dan
dunia baginya hanya permainan kecil yang tak perlu diseriusi. “Maka itu
prediksi prediksinya dianggap supranatural karena tepat. Ada empat ramalan Gus
Dur yang benar semua. Satu diantaranya soal Sutarman yang diramalkannya jadi
kapolri dan benar, Sutarman jadi kapolri. Tapi yang kuwalat kepada Gus Dur juga
banyak walau Gus Dur tidak pernah keluarkan sumpah serapah.
Anas Urbaningrum, saat di KPU, dialah
yang paling keras menolak Gus Dur ikut nyapres karena cacat fisik. Anas
berhasil menjegal Gus Dur bersama KPU sebagai penyelenggara pemilu presiden.
Gus Dur tidak marah dan hanya tertawa tawa khas Gus Dur. Malah bikin guyonan
soal itu. Tapi, karier Anas menanjak di Partai Demokrat setelah mundur dari
KPU, hingga terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat di saat umurnya masih
begitu muda. Namun tak lama sebagai ketua partai besar bentukan SBY itu, Anas
tersandung kasus korupsi dan dipenjarakan KPK. Maka Ki Mahmud melihat Anas
tersandung musibah besar sepanjang karir politiknya karena kuwalat kepada Gus
Dur. Ini tak bisa diperdebatkan karena masalah spritualis.
Yusril Ihza Mahendra yang melakukan
perlawanan keras saat Gus Dur mimpin
rapat kabinet akan bubarkan MPR di istana, juga terkena kuwalat. Yusril
meninggalkan Gus Dur saat mimpin rapat dan dikejar oleh empat tiga jenderal.
Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar dan Widodo AS. Jenderal jenderal itu
tidak setuju rencana Gus Dur, tapi, kata Yusril, tidak berani melawan. Mereka
diam saja di tengah rapat kabinet. “Yang benar saja, masak presiden mau bikin
dekrit bubarkan MPR, saya mau diam saja, saya tolak lah,” kata Yusril baru baru
ini di Rapat Akbar Umat Islam di Medan. “Yusril dengan partainya PBB, rontok
setelah itu, sehingga terakhir tak punya perwakilan di DPR, PBB terancam bubar.
Saat ini, karena Yusril keras membela Islam dan berani ungkap soal Khilafah,
PBB dapat simpati Islam lagi dan bakal bangkit,” imbuh Ki Mahmud.
Nah, Amien Rais juga demikian. Pelan
tapi pasti eksistensi Amien Rais mengecil di peta perpolitikan tanah air. Dia
nyaris ditinggalkan massa, walau ormas Muhamaddiyah yang pernah dipimpinnya
sebagain masih setia kepadanya. Namun Amien Rais yang nyapres bersama pasangan
Siswono, kalah total. Amien Rais, yang menjatuhkan Gus Dur dari kursi presiden,
juga dianggap kuawat kepada ulama Nu itu.
Gara gara ada transfer ke rekeningnya
ratusan juta dari Siti Fadilla, mantan Menkes yang diakui Sutrisno Bachir
darinya, Amien Rais nyaris terkena KPK. Sebab namanya sudah disebut sebut dalam
sidang tipikor hal aliran dana ke rekeningnya yang tadinya diduga dari uang
korupsi Siti Fadillah. Namun manufer Amien Rais luar biasa. Dia gosok DPR bikin
Pansus Angket KPK, maka kasusnya jadi tenggelam begitu saja. Konsentrasi KPK
pun jadi terbelah oleh Pansus DPR yang sempat menggetarkan itu, walau
belakangan mereda.
Kini Amien Rais buat manuver besar.
Dia yang tidak setuju Prabowo nyapres lagi, bikin pernyataan gegap gempita mau
maju nyapres 2019. Keterangan pers Amien rais itu bikin heboh partai
koalisinya, PKS dan Gerindra. Walau sudah keluar pernyataan PKS yang tidak
mendukung Amien Rais. Sebab mereka juga punya calon calon kuat. Ada nama
Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Ahmad Heryawan dan presiden PKS saat ini. Dengan
begitu jelas bahwa PKS tidak mendukung Amien Rais. Begitu juga dengan Partai
Gerindra yang sudah tentukan Prabowo Subiyanto sebagai capres 2019 dari partai
Gerindra. Sebagai partai yang hanya
punya 7 persen suara di DPR RI, PAN takkan bisa apa apa tanpa dibantu koalisi.
Malah diusulkan agar Amien Rais jadi cawapresnya Prabowo dan kedua partai
bergabung, karena Gerindra punya suara 13 persen di DPR, bergabung hingga jadi
20 dan cuckup memenuhi ambang batas sesuai Undang Undang. Tapi, pertanyaannya,
apakah Amien bersedia jadi cawapres Prabowo? Dan jika dibalik, apakah Prabowo
mau jadi cawapresnya Amien Rais. Kalau diotak gathuk, masalah ini menjadi jauh
panggang dari api. Sulit terlaksana. Dan poris ke tiga, malah bisa terjadi
antara Partai Demokrat dan PKS. SBY usung anaknya AHY untuk bergabung dengan
PKS. Ini malah menjadi kuat dan berbahaya untuk Jokowi. Apalagi Sby amu
berbesar hari ambil Gatot Nurmantyo dan Tuan Guru Bajang dipadankan dengan
calon calon PKS. Terutama Ahmad Heryawan yang sukses dua perode pimpin Jawa
Barat dan masih muda. Track record Ahmad Heryawan bagus di Jabar dan bersih.
Pas bila gabung dengan Gatot Nurmantyo yang mantan petinggi TNI yang cerdas,
visioner dan mumpuni. Pasangan itu akan kuat dan berbahaya bagi koalisi Moncong
Putih yang usung Jokowi.
“Saya melihat wajah ketua umum PAN Zulkifli
Hasan saay Amien Rais memberi keternagan pers hal kesiapannya nyapres 2019, air
muka Zulkifli Hasan nampak tidak nyaman dan kurang bersemangat. Dia nampak
tertekan walau bukan dalam tekanan. Zulkifli juga punya keinginan maju di
Pilpres dan suhunya, seniornya juga mau, jadi kendor juga semangatnya, bahkan
kelihatan tak nyaman,” kata Ki Mahmud. Bukan mendahuli takdir, tapi boleh dong
menakar-nakar secara supranatural, kalaupun koalisi dukung Amien Rais, akan
berat melawan Joko Widodo. Berat. Amien Rais akan kalah. Prabowo juga akan
kalah. Isu apapun yang mau dipakai, akan berat melawan Jokowi. Sebab Jokowi
orang kerja dan pekerjaannya terbukti, utamanya soal infarastruktur yang gegap
gempita walau kekuarangnnya juga banyak soal TKI Non Skil dari China, utang
negara dan nilai tukar rupiah serta ekonomi yang melemah.
Amien Rais akui pencapresan dirinya
yang sudah berumur, terinspirasi pada Pilpres Malaysia. Di mana di Malaysia
terjadi kejutan besar menggegerkan dunia, dengan kemenangan politikus gaek umur
92 tahun Mahathir Muhamad. Maksud Amien Rais, dia lebih mudah dan lebih kuat
dari Mahathir Mohamad dan dia pasti bisa menang. Nah, di sini berbeda. Tidak
bisa kita menyamakan kita sama Malaysia. Mahathir berkoalisi menjatuhkan partai
besar dalam koalisi UMNO dan berhasil karena kekuasaan koalisi itu sudahj
terlau lama dan kuat. Tapi yang paling penting hal kemenangan Mahathir atai
Najib Razak karena Najib diduga terlibat korupsi besar dan rakyat Malaysia
yakin itu benar. Karena kasus korupsi Najib lah maka Mahathir menang. Apalagi
dia beri pernyatan menyesal memajukan anak didiknya, Najib Razak itu yang
terlibat koryupsi besar dan Malaysia terlibat banyak utang luar negeri. Hal ini
jadi kekuatan Mahathir dan koalisinya yang didukung politisi besar yang dipenjarakan
Najib Razak, Anwar Ibrahim. Anwar dijanjikan jabatan perdana menteri setelah
Mahathir mundur dua tahun mendatang. Otak Mahathir cemerlang dan berhasil gusur
kekuatan UMNO dan Najib Razak.
Sementara di kita, tak ada senjata
pamungkas untuk menumbangkan Jokowi. Jokowi berhasil membangun walau masih
banyak kelemahannya. Jokowi bersih dari kasus korupsi. Buktinya anak-anaknya
semua tidak ada yang main proyek pemerintah walau itu bisa dilakukannya. Gibran
jula martabak, Kahiyang buka warung kopi dan satu lagi jual pisang goreng.
Seperti Jokowi katakan, jika dia mau, anak-anaknya bisa pegang konsesi minyak,
hutan dan batubara. Anaknya cukup ongkang kaki dan duit mengalir besar besaran.
Jokowi tidak mau itu dan anaknya pun tidak mau masuk, ikut mengerjakan proyek
negara. Anaknya malah mandiri dengan usaha kecil dan sudah kelihatan hasilnya.
Jika anak-anaknya main proyek, semua menteri tunduk dan ngangguk, pasti.
Sementara yang menentukan para menterinya Jokowi. Kelebihannya, Jokowi tidak
mau bisnis proyek negara dan Jokwi larang keras anaknya masuk main proyek. Dan
itu sudah jadi komitmen lama Jokowi saat dia walikota Solo dua periode dan
sebentar jadi gugernur DKI. Maka itu, gerakan hastag tagar ganti presiden 2019,
bukan juga mendahului takdir, akan berat untuk tumbangkan Jokowi karena dia
bersih. Apalagi sekarang yang diagndeng Jokowi di BPIP tokoh tokoh yang punya
kapasitas besar. Ada Mahfud MD, ada Tri Sutrisno, ada Buya Safii Maarif, Said
Agil, ketua PBNU, ketua MUI dan tokoh tokoh agama lain. Mereka semua ada di
belakang Jokowi dan mendukung program program terbaik presiden.
Lepas dari serangan opisisi sebagai
pencitraan, Jokowi sangat dekat pada rakyat. Dan ini bukan baru saja
dilakukannya setelah jadi presiden. Jokowi dekat dengan rakyat sejak dia
memimpin Surakarta dua periode dan gubernur DKI kurang dari satu periode.
Jokowi dimaki maki dan disitrakan buruk oleh
oposisi, namun dia diam dan diamnya itu menimbulkan simpati dan empati
rakyat. Jika Amien Rais atau Prabowo head to head lawan Jokowi, bukan
mendahului, tapi akan kalah. Amien Rais sebut foto Jokowi akan diturunkan oleh
Allah. Ini bisa saja kalau Allah mentakdirkan. Kun fayakun. Kalau sudahj
kehendak Allah tidak ada satupun yang bisa menghalangi. Maka itu, sebagai
rakyat jelata, kita berserah dan bergantung kepada Allah. Artinya, di mata kita
sekuat apapun Jokowi, jika Allah berkehendak, Jokowi akan tumbang dan pasti
tumbang. Jika benar omongan Amien Rais terbukti, bahwa Allah Azza Wajalla akan
turunkan Jokowi, ya saya yakin 1000 persen sejuta persen, Jokowi tumbang. Allah
berfihak kepada Amien dan apa yang dinyatakan Amien Rais, Jokowi akan
diturunkan Allah, benar adanya. Kata Mahmud MD, anggota BPIP mantan ketua MK,
pernyatan Amien yang menyebut Allah akan turunkan Jokowi itu, sebagai sesuatu
yang berlebihan dan mmbuat ngeri. “Kalau Jokowi tidak turun, berarti Allah
tidak berfihak kepada Amien Rais!’ kata Mahfud sambil minta maaf pada gurunya
itu, Amien Rais yang peranh sangat fenomenal di perpolitikan Indoensia karena
berhasil rontokkan kekuasaan Pak Harti yang begitu besar di tahun 1998. ****
Tia
Aweni. D.Paramitha

Komentar
Posting Komentar