DAPUR DI ATAS KUBURAN
        RUMAH BARU KAMI DI ATAS KUBURAN. TIAP MALAM JUMAT KLIWON ARWAH MAUJUD MENEROR KAMI.
 Malam pertama kami menempati rumah ini, jam 00.10 WIB,  tengah malam,  Senin Pahing 2 Januari 2017,   kami mendengar jeritan bayi menangis. Mulanya aku berfikir ada bayi yang dibuang Aseseorang  di belakang rumah kami, maka itu dengan senter 14 batere, aku dan Intan, anakku, mencari sumber suara itu. Kami membuka pintu belakang dan masuk ke perkebunan kelapa untuk mencari bayi yang menangis. Kami mendekati sumber suara di bawah toren air, di antara  pohon kelapa kuning yang menjulang tinggi. Tapi arkian, kami tidak menemukan bayi misterius yang dimaksud.  Beberapa saat kemudian,  suara orok itu mereda.
Sumber suara itu diam seperti tersumbat oleh sesuatu benda berbentuk kain. Beberapa saat kemudian, kami melihat sesuatu kelebat hitam di atas kepala kami. Kalong besar terbang dari toren ke pohon kelapa di selatan penampung air.  Kami tersentak kaget dan segera menghambur ke pintu dapur. Sebab di bawah kalong raksasa itu kami melihat ibu-ibu dengan rambut panjang awut-awutan, menggendong bayi melintas ke perkebunan kelapa dari arah sebelah timur dapur kami. Duh Gusti, siapa itu? Karena takut dan kaget, maka kami berdua segera lari ke dalam pintu dapur. Kami kabur ke dalam rumah membangunkan Mas Jumali Suwignyo, suamiku yang sedang terlelap di kamar depan. Mas Jumali terbangun dan segera ke belakang. Namun, kalong besar itu raib dan tak ada suara sedikitpun yang terdengar dan mengganggu pendengaran kami.
        Setelah dibangun selama lima bulan, maka pada malam tahun Baru 2017, tanggal 1 Januari, Hari Minggu Legi, kami pindah ke rumah baru kami yang di bangun di atas tanah 1200 meter.  Sebuah rumah di dekat perkebunan kelapa di pinggir Kota Tangerang Selatan provinsi  Banten. Nama daerah ini Batuambar Bawah, berupa tanah kosong dengan hutan pohon kelapa gading. Ada seribu pohon kelapa kuning di sini, milik swasta PT.Abunawas Corporation, yang mengelola kelapa kuning untuk bahan campuran obat luka. Diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Tetapi belakangan penerima eksport kelapa di Korea Selatan dan Jepang ini,  menghentikan kerjasama. Maka itu, kebun kelapa ini tidak terurus dan menjadi hutan liar dengan tetumbuhan onak berduri di bawahnya. Usaha PT.Abunawas Corporation bangkrut dan gulung tikar.
        Rumah kami di Bintaro Sektor Tujuh, Jakarta Selatan, kami kontrakkan dengan espatriat dari New Zelend, Mister Richard Chand Andersen bersama istrinya, Christa Julia Hansen selama empat tahun. Misteri Richard  yang ahli mobil mesin Jaguar, membuka uasaha servis mobil mewah di Jalan Raya Cipunggung, Jakarta Selatan, tidak berapa jauh dari rumah kami yang dikontraknya. Karena  harus segera pindah dari apartemen Kedoya, Jakarta Barat ke rumah kami, maka kami buru-buru pindah ke rumah baru kami di Batuambar Bawah, Kota Tangerang Selatan. Walau rumah ini secara bangunan utuh, belum selesai benar. Masih memerlukan penyelesaian di bagian dapur  yang agak terpisah dari rumah induk.
        Suamiku terbangun dan  kami ceritakan tentang apa yang kami lihat di belakang rumah. Di sebelah dapur kami yang belum selesai di bagian empat jendela. Tapi mendengar cerita tentang suara bayi dan sosok ibu-ibu menggendong bayi melesat dari dapur ke bawah pohon kelapa, suamiku menjadi takut. Mas Jumali Suwignyo tidak berani melihat ke belakang dan buru-buru mengajak kami masuk ke kamar. Intang pun, karena takut, jadi tidur bertiga dengan kami di kamar utama bagian depan.
        Malam pertama kami tinggal di rumah baru, kami bertiga tak dapat tidur. Kami gelisah, resah, gamang dan galu gemalau karena sosok m isterius di belakang rumah. Kami menyhalakan lampu dan semua lampu ruangan dan lampu taman semua dinyalakan. Kami tidak memikirkan listrik akan boros atau tidak, yang penting dinihari itu akan lewati malam dengan mulus.  Inah dan Miro, dua pembantu kami, tidur nyenyak di kamar mereka. Mereka berdua tidak tahu apa-apa karena sejak sore mereka sudah istirahat dan tertidur  lelap karena lelah.
        Hari berikutnya, suara bayi itu muncul lagi. Aku dan Mas Jumali Suwignyo bersama Intan, mengintip dari lantai atas rumah kami ke arah dapur. Di sana kami melihat wanita rambut berantakan  panjang menggendong bayi itu,  melintas lagi dari  arah perkebunan kelapa ke rumah kami. Dia masuk dari pintu dapur ke dalam rumah. “Waduh, berarti dia ada di dalam rumah kita sekarang, di lantai bawah,” bisik suamiku, membuat mentalku turun dan mental Intan terpuruk. Kami bertiga ketakutan dan berdiam di kamar atas yang tidak ditempati oleh siapapun. Kami bertiga tidur di kamar balkon hingga matahari terbit di timur rumah kami, di antara pepohonan mahoni dan angsana timur rumah.
        Besok pagi-paginya, Hari Rabu Wage, 4 Januari 2017 jam 10.30 WIB, paranormal Ustad Istiqori dari Temanggung, Jawa Tengah, kami undang ke rumah. Dia terbang dengan pesawayt pertama dari Yogyakarta menuju Banten. Ustad Istiqori seorang  ahli mendeteksi makhluk gaib sejenis hantu dan mampu pula memindahkan hantu-hantu di tempat yang jauh. Ustad naik pesawat dari bandra Adi Sucipto Yogyakarta menuju  Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang dengan dijemput oleh sopi Mas Jumali, John Jamaludin Hanan. John  bekerja cepat segera membawa Ustad Istiqori dari bandara lewat kecamatan Neglasari menuju rumah kami di Tangerang Selatan.
        Dengan alat ritual parfum Elizabeth Arden, madat Turki serta kemenyan Arab, di Rabu Wage itu Ustad Istiqori langsung memanggil gaib di sekitar rumah kami. Beliau memanggil karuhun, penguasa gaib setempat dengan displin ilmu mistik yang sangat dikuasainya. Maka itu, walau tidak dalam keadaan gelap, namun hantu-hantu di sekitar perkebunan kelapa dan wilayah Batuambar Bawah, semua datang bersujud ke kaki Ustad Istiqori. Dengan mulut berkomat kamit dalam bahasa yang sulit dimengerti, Ustad Istiqori mengumpulkan semua hantu, kuntilanak dan Wewe Gombel yang bermukim di Batuambar Bawah. Alhasil, semua melaporkan tentang siapa mereka, kapan mereka tinggal di sana, serta siapa pemimpin mereka di daerah perkebunan kelapa gading di sekitar Batuambar Bawah.
        Terakhir, wanita bernama Sumiati dengan bayi umur tiga bulan perempuan, mengaku dikubur hidup-hidup di tanah bawah dapur rumah kami. Sumiati dibunuh oleh sujaminya sendiri berikut bayinya pada tahun 1941 masehi, sebelum Indonesia merdeka. Suaminya seorang jawara Banten yang kalap karena Sumiati disenangi tentara Belanda lalu dibantai oleh suaminya sendiri pada suatu malam. Sumiati dibunuh bersama anak bayinya yang bernama Sudarsih, yang baru berusia tiga bulan.
        Hantu berambut panjang awut-awutan yang kami lihat di dapur itu, dialah Sumiati dan bayinya Sudarsih. Dia dibunuh lalu dikubur hidup-hidup sebelum mati klinis di tanah yang saat tahun 1941 itu hutan dan jadi tapak dapur rumah kami. Jadi kuburan itu ada di bawah dapur kami dan makam Sumiati bersama anaknya Sudarsih yang masih bayi, berada pas di bawah set tem;pat masak di dapur kami yang berukuran 60 meter. Karena terganggu ol,eh bangunan dapur kami itulah, maka Sumiati dan Sudarsih selalu maujud dan membuat teror penghuni rumah di atas  kuburan mereka itu.
        “Arwah Sumiati dan Sudarsih harus disempurnakan. Sumiati minta rohnya disempurnakan,” bisik Ustad Istiqori, kepada kami. Penyempurnaan arwah Sumaiati itu dengan minta disedekahi doa, tahlil dan bagi-bagi makanan kepada anak-anak yatim. Maka itu kami memutuskan membuat tahlilan khusus dan santunan anak yatim di sekitar Batuambar Baweah, untuk menyempurnakan arwah Sumiati dan bayinya, Sudarsih.
        Alhamdulillah pada malam Kamis Kliwon, 5 Januari 2017, acara ritual islami itu langbsung dibuat. Malamnya, suara bayi itu tidak keluar lagi dan Sumaiati dcengan rambujt awut-awutan tak maujud lagi. Namun, ujstad Istiqori yang menginap di lantai balkon, terus berkomunikasi dengan semua gaib setempat.  Bahkan Pak Ustad Istiqori men dapatkan info gaib bahwa ada ratusan batang emas murni yang dijaga gaib di perkebunan kelapa gading daerah Ambar Bawah.
        Sejak dilakukan ritual  pemindahan arwah Sumiati, keadaan rumah kami di Batuambar Bawah menjadi aman dari gangguan gaib. Suamiati dipindahkan oleh Ustad Istiqori ke Laut Selatan. Tepatnya di wilayah pantai pesisir selatan Bayah, Malimping, di wilayah Goa Pangurugan, wilayah kabupaten Pandeglang, Banten. Dikatakan Ustad Istiqori bahwa arwah Sumiati sudah tenang, begitu jga dengan bayinya, di mana mereka takkan maujud lagi dan membuat takur warga.  “Mereka sudah tenang di alam antahberantah dan tidak akan gentayangan lagi,” kata Ustad Istuqori, kepada kami.
        Ustad  Istiqori meminta tolong kepada kami untuk tinggal beberapa hari di Batuambar Bawah, untuk tugas barunya mengangkat emas batangan di perkebunan kelapa gading. Setiap malam dia bernego dengan gaib setempat yang disebutnya bernama Raja Gamba. Raji jin Sulton Gamba dari Timur Tengah yang sudah 5000 tahun tinggal di wilayah Banten. “Saya akan mengangkat emas itu untuk diberikan kepada semua orang miskin dan anak yatim di Indoensia,” kata Ustad Istiqori, kepada kami. “Kita boleh ambil hanya sepuluh persenan sja, sementara  yang lainnya harus disumbangkan untuk usaha kemanusiaan,” desis Ustad Istiqori, kepada kami.
        Pada Malam Jumat Kliwon, tanggal 20 Januari 2017 jam 23.45 WIB, Raja Jin Sulton Gamb a memberikan semua emas batangan kepada Ustad Istiqori. Ada 100 batang emas murni 24 karat yang dikeluarkan dari beput bumi Batuambar Bawah, di bawah perkebunan kelapa kepada ustad Istiqori. Nilai meas itu setelah di bawah ke logam mulia, bernilai 450  milyar. Uang sebanyak itu semua diserahkan kepada Panti Asuhan, Panti Jompo dan orang fakir miskin di seluruh Indonesia melalui Badan Zakat  Internasional wilayah Indonesia. Kami hanya mengambil sepuluh persen. Pak Ustad Istiqori lima persen dan kami sekeluarga lima persen.
        Alhamdulillah hingga bulan April 2017 ini keadaan rumah kami aman. Kami tinggal nyaman dan tenteram serta damai tanpa ada gangguan gaib lagi. Tidak ada lagi suara misterius di tengah malam, tidak ada lagi penampakan hantu rambut panjang acak-acakan yang menakutkan. Bahkan suara burung gagak pun, tak pernah lagi ada di sekitar rumah kami. Burung gagak yang bisa berseliweran di atas rumah kami, pindah jalur. Mereka semua terbang malam bukan lagi melintas di atas rumah kami dari satu kilometer di sebelah barat rumah kami.
        Ustad Istiqori akan dxatang lagi ke rumah. Katanya akan turun mustika sekelas mustika Nabi Sulaiman akan turun di belakan g rumah kami. Mustika yang dimaksud berbentuk keris. Keris itu akan mampu menghentikan huja, petir dan geluduk. Keris luk sebelas yang dibuat ribuan tahun lalu dan menjadi keris saktimandraguna. “Saya akan menarik keris itu ke darat dan akan saya berikan untuk Bapak Jumali Suwignyo, sebagai senjata Bapak Jumali bila terjadi perang gaib dengan ribuan iblis Samudera Hindia. Sebab ke depan nanti, akan ada serangan gaib bala tentara iblis dari laut selatan, menyerang manusia di Banten ini.  Keris bernama Keris Barabat Langit itu, akan aku serahkan kepada Pak Jumali Suwignyo dan Pak Jumali akan diangkat gaib sebagai Paku Banten dan dialah yang akan menyelamatkan masyarakat Banten dari serangan ribuan iblis dari Samudera Hindia,” kata Ustad Istiqori, kepadaku. Syahdan, ternhyata suamiku yang kelihatan penakut, adalah orang pilihan gaib, di mana dialah satu-satunya Paku Banten yang akan menerima warisan supramistik, keris Barabat langit yang akan menyelamatkan masyarakat Banten dari serangan ribuan iblis jahat dari Samudera Hindia. Bahkan dikatakan oleh Ustad Istiiqori, bahwa Keris Berabat Langit itu akan membantu melawan Dajjal, Yajud  Majud yang akan men gacaukan dunia. ******
(Kisah Nyonya Jumali Suwignyo yang dicatat Dewi Kalamuktu untuk PortaL-MYSTERY)
       
       
       
       
       
       
       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha