JOKOWI RAJIN ISTIGFAR
Baru saja bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan. Abang kandung bupati, Zulkifli Hasan, ketua MPR RI minta maaf pada masyarakat Lampung. Khususnya Lampung Selatan, karena di luar kendalinya, adik kandungnya tertangkap korupsi. “Orangtua kami mengajarkan kami adik beradik kerja keras dan jujur. Namun kejadian ini menjadi ujian keluarga kami,” ujarnya.
Membaca isi batin Zulkifli Hasan, memang pedih menghadapi kenyataan ini. Dia seorang kepala lembaga tertinggi negara tapi tak mampu mengontrol adiknya yang kepala daerah. Yang paling memilukan adalah di mana saat Zulkifli Hasan sedang digadang gadang akan dicalonkan sebagai wakil presiden RI. Maka dengan peristiwa tertangkap adik kandung ini, sedikit banyak mempengaruhi kredibilitas Sang Abang. Rakyat akan membatin, lha adiknya korupsi, nanti abangnya juga, jika jadi cawapres, korupsi juga. Padahal tidak sama dan belum tentu sama.
Walau dengan statusnya ketua MPR bisa melobi KPK agar adiknya tidak jadi tersangka, namun Zulkifli Hasan takkan lakukan itu. Dia biarkan KPK yang diyakininya profesional dan proporsional. Jika adiknya bersalah ya harus terima resiko jalani hukuman. Namun jika adiknya tidak bersalah, tak terbukti salah, ya harus dibebaskan dan namanya di rehabilitasi.
Namun karena ini OTT dan ada barang bukti, dan KPK tidak biasa SP3, maka kasus bupati Lamsel ini pastilah hingga ke pengadilan tipikor lanjut ke penjara.
Jokowi selaku presiden resah juga melihat banyak kepala daerah yang terjebak korupsi. Maka itu dia berpesan, agar jajarannya jangan tergoda korupsi. Namun, dengan mahalnya biaya politik untuk jadi pejabat daerah, maka hal itu mau enggak mau jadi penggoda. Duit berseliwerat dan duit datang menghampiri sementara semua butuh duit. Hanya kucing yang tak butuh duit. Maka itu, iblis bergentayangan dan tertawa tawa menggoda penyelenggara negara untuk menikmati manisnya duit korupsi gratifikasi.
Jangankan daerah biasa, daerah yang memverlakukan Syareat Islam seperti provinsi Nangroe Aceh Darussalam pun tergoda iblis. Lalu hanyut rayuan iblis untuk menyantap uang manis korupsi. Buktinya gubernur Irwandi Yusuf yang selama ini dikenal alim, terperosok juga pada kasus korupsi dan ditangkap KPK.
Untuk terhindar dari godaan iblis, harus banyak istigfar, zikir dan selalu mengingat Allah Azza Wajalla. Dengan memperbanyak istigfar dan zikir, iblis akan menjauh dan semua pejabat akan terhindar dari korupsi. Jokowi rajin istigfar, rajin berzikir dan wirid setiap bernafas, maka itu Jokowi terhindar dari gangguan iblis. Bahkan dia mampu menaklukkan iblis dengan baik.
Pada saat walikota Solo, jika stafnya bertemu orang kesurupan, korban kesurupan dibawa ke rumah dinas Jokowi. Bahkan lagi tugas di lapangan Jokowi diminta pulang karena di garasinya ada warga lagi kesurupan. Jokowi pulang dan jampi jampi, yang kesurupan pun siuman, sembuh. Banyak korban kesurupan diobati Jokowi karena dia punya doa doa pengusir jin jahat yang bersarang di tubuh orang yang kesurupan. Artinya Jokowi punya kemampuan mengobati pasien secara rukiyah.
Namun karena sifat Jokowi yang tak pernah mau sombong dan riak, maka dia bercanda saat menjawab pertanyaan orang tentang kelebihannya itu. Bagaimana cara bapak mengobati korban kesurupan? Mantra apa yang bapak baca? Sambil bercanda Jokowi bilang. “Saat ada korban kesurupan di garasi rumah dinas walikota, saya segera ke kulkas, saya tempelkan kedua telapak tangan saya ke batu es di freezer. Dingin kan itu? Setelah dingin saya usapkan ke wajah dan tubuh korban. Karena dingin korban kesurupan langsung siuman.” Cerita Jokowi sambil tertawa.
Ini cara Jokowi tidak riak, merendahkan diri karena tawaddu. Dia seorang yang sederhana, ihlas dan selalu verserah pada Allah Azza Wajalla. Justru karena sifat ikhlas, sabar dan tawaddunya maka Allah senantiasa melindungi Jokowi. Maka dengan tiada modal cukup, dia bisa jadi gubernur DKI dan menjadi presiden RI ke tujuh.
Kenapa ambil perbandingan ke Jokowi untuk mengingatkan kepala daerah yang gila uang iblis? Penulis berharap agar semua kepala derah dan semua penyelenggara negara termasuk anggota dewan agar tidak silau uang. Selalu merasa cukup, bersyukur dan ikhlas bekerja sesuai amanah. Baik amanah dari Allah secara vertikal maupun amanah dari horizontal sesama manusia di bumi.
Karena menjadi kepala daerah dan anggota dewan curang, lakukan politik uang, maka akan menghasilkan kepemimpinan yang kotor. Bekerja tidak bersih dan mudah tergoda rayuan Setan Merah. Setan merah adalah setan yang paling jahat yang mengajak manusia terjun ke api neraka di kiamat nanti. ****
Dewi Kalamukti


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka