JOKOWI KALAH DI PILPRES 2019

JOKOWI KALAH 2019
Merubah cinta jadi benci, merubah benci menjadi cinta. Siapa yang kuasa? Allah Azza Wajalla. Bagaimana nama Ahok begitu besar sebagai petahana gubernur DKI. Semua calon takut hadapi Ahok yang begitu popular, elektabilitas tinggi dan dicintai. Namun batin Sandiaga Uno dan Anies Baswedan, apa iya sih tak bisa dikalahkan? Ah, Ahok kan manusia biasa. Dia memang pemberani, keras, tegas dan dicintai warga DKI. Dia berani tantang DPRD yang bermain anggaran. Dia keras sampai keluar maki-makian kotor di rapat dewan.
          Ahok sombong, jumawa dan arogan. Mulutnya tak bisa direm hingga dia tersandung masalah menista agama. Ungkap surat Al Maidah 51 dan dihukum. Sandiaga Uno dan Anies pun, di luar dugaan, kalahkan Ahok-Djarot. Mereka menang di DKI dengan perbedaan yang cukup besar.
          Kini Sandiaga mundur sebagai wagub DKI. Dia nyalon sebagai cawapres gandengan Prabowo Subiyanto. Hebatnya Sandiaga, dia mundur bukan minta cuti. Kalau cuti berarti jika kalah bisa balik lagi jadi wagub. Sekarang, jika kalah, dia balik sebagai rakyat jelata.
Sayang, pencapresan Sandiaga Uno ini timbul kasus besar. Dan itu fatal akibatnya. Bocoran Andi Arif petinggi Partai Demokrat bahwa ada duit pemberian Sandiaga Rp 500 Milyar untuk PKS dan Rp 500 Milyar untuk PAN sebagai mahar politik.
 Andi Arif dapat bocoran dari Fadli Zon partai Gerindra. Namun sandiaga membantah uang mahar itu di ILC TV One, Selasa 14/8/2018. Tak benar dia memberikan uang ke PAN dan PKS. Kabarnya Fadli Zon juga membantah tak pernah beri info ke Andi Arif soal duit mahar untuk mendukung pencawapresan sandiaga Uno itu. Sandiaga nampak yakin akan menang bersama Prabowo melawan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Tidak ada seorang pun yang berani memastikan kemenangan pilpres 2019 antara Jokowi atau Prabowo. Tapi para cenayang, ahli supranatural menghitung hitung secar supramistika, bahwa kemenangan itu akan jatuh ke tangan ke dua pasangan. Lha, kok gitu? Soalnya kedua pasangan ini kuat.
Petahana kekuatannya di Jokowi dan penantang kekuatannya di Sandiaga Uno. Bukan Jokowi lawan Prabowo, tapi Jokowi lawan Sandiaga Uno. Sebaliknya KH.Ma’ruf Amin akan berhadapan dengan Prabowo Subiyanto. Kok bisa gitu? Inilah perhitungan dunia paranormal. Dunia metafisika yang di luar nalar manusia biasa. Ini hitungan astral dan banyak benarnya karena tepat. Jarang meleset dan begitulah kejadiannya.
Kekuatan petahana ada pada Jokowi pribadi. KH.Ma’ruf Amin, walau kiyai besar, ketua MUI, ketua Rois Am NU dan apapun, punya basis massa Islam, takkan bisa dijadikan pencetak suara. Itu apabila tujuannya mencetak suara.      Maka itu keberhasilan Jokowi lima tahun belakangan ini, akan menentukan Jokowi dipilih atau tidak. Pencitraan Jokowi selama lima tahun, menentukan dia menarik simpati empati atau tidak.
Lalu, Prabowo, punya beban masa lalu yang super berat. Dan inilah jadi habatan besar kelelasaannya bergerak. Dipecat dari militer walau dengan hormat. Penculikan 13 aktifis saat dia jadi Danjen Kopassus walau atau perintah Pak Harto saat itu mertuanya. Ke mana 13 aktifis itu? Bila masih hidup di mana jasadnya, bila mati di ana kuburannya. Ini berat bagi Prabowo walau yang dihukum pengadilan militer adalah anggota tim mawar dan Prabowo selamat. Lalu ambisi Prabowo yang mau memimpin RI meledak ledak. Ambisius dan nabio berpesan, jangan memilih pemimpin yang ambisius. Ambisi boleh, tapi ambisius itu punya konotasi negatif. Prabowo dicitrakan tegas, keras, itu boleh saja. Tapi citra tegas dan keras itu justru menakutkan. Jangan jangan cara menyelesaikan masalah main kekerasan dan penculikan lagi. Ini tidak main main dan berat.
Akan tetapi kekuarangan Prabowo ini diisi baik oleh Sandiaga Uno. Ini anak muda santun, berakhlak baik, agamis, cerdas dan idealis mengurus negara dan rakyat. Sandiaga fasih sholawat, rajin puasa tak pernah tinggal sholat dan menghormati siapapun karena tabiat dan karakter bawaan sejak lahir. Ibunya Dra.Mien Uno adalah  pakar etika yang pernah membangun sekolah medelling besar John Robert Power. Ayahnya sangat islamis, menamakan Sandaga dengan nama Salahudin, diambil dari nama pejuang Islam dari Jerussalem, Salahudin Al Ayubi. Jika tidak ada kasus di tenagh jalan, dan kasus uang maghar klir, maka Sandiaga akan menjaring suara besar dan menggangu elektablitas Joko Widodo.
Kabar dari langit, bahwa Jokowi head to head lawan Sandiaga Uno. Dan Prabowo head to head lawan KH.Ma’ruf Amin. Ini selisik MYSTERY dan boleh disangkal boleh dibantah dan boleh tidak dipercaya. Tapi April 2019 yang bertarung adalah massa pemilih Sandiaga Uno dan Joko Widodo. Ma’ruf Amin dan Prabowo, nunt mukti pada keduanya. Pemenangnya, akan tipis dimenangkan pasangan petahana. Dan jika petahana kalah, juhga sangat tipis. Dan semuanya itu berakhir di persidangan Mahkamah Konstitusi. ****

DEWI ASMARA
APAPUN ADANYA, petahana gubernur DKI SANGAT KUAT. Semua calon takut hadapi Ahok yang begitu popular, elektabilitas tinggi dan dicintai. Namun batin Sandiaga Uno dan Anies Baswedan, apa iya sih tak bisa dikalahkan? Ah, Ahok kan manusia biasa. Dia memang pemberani, keras, tegas dan dicintai warga DKI. Dia berani tantang DPRD yang bermain anggaran. Dia keras sampai keluar maki-makian kotor di rapat dewan.
          Ahok sombong, jumawa dan arogan. Mulutnya tak bisa direm hingga dia tersandung masalah menista agama. Ungkap surat Al Maidah 51 dan dihukum. Sandiaga Uno dan Anies pun, di luar dugaan, kalahkan Ahok-Djarot. Mereka menang di DKI dengan perbedaan yang cukup besar.
          Kini Sandiaga mundur sebagai wagub DKI. Dia nyalon sebagai cawapres gandengan Prabowo Subiyanto. Hebatnya Sandiaga, dia mundur bukan minta cuti. Kalau cuti berarti jika kalah bisa balik lagi jadi wagub. Sekarang, jika kalah, dia balik sebagai rakyat jelata.
Sayang, pencapresan Sandiaga Uno ini timbul kasus besar. Dan itu fatal akibatnya. Bocoran Andi Arif petinggi Partai Demokrat bahwa ada duit pemberian Sandiaga Rp 500 Milyar untuk PKS dan Rp 500 Milyar untuk PAN sebagai mahar politik.
 Andi Arif dapat bocoran dari Fadli Zon partai Gerindra. Namun sandiaga membantah uang mahar itu di ILC TV One, Selasa 14/8/2018. Tak benar dia memberikan uang ke PAN dan PKS. Kabarnya Fadli Zon juga membantah tak pernah beri info ke Andi Arif soal duit mahar untuk mendukung pencawapresan sandiaga Uno itu. Sandiaga nampak yakin akan menang bersama Prabowo melawan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Tidak ada seorang pun yang berani memastikan kemenangan pilpres 2019 antara Jokowi atau Prabowo. Tapi para cenayang, ahli supranatural menghitung hitung secar supramistika, bahwa kemenangan itu akan jatuh ke tangan ke dua pasangan. Lha, kok gitu? Soalnya kedua pasangan ini kuat.
Petahana kekuatannya di Jokowi dan penantang kekuatannya di Sandiaga Uno. Bukan Jokowi lawan Prabowo, tapi Jokowi lawan Sandiaga Uno. Sebaliknya KH.Ma’ruf Amin akan berhadapan dengan Prabowo Subiyanto. Kok bisa gitu? Inilah perhitungan dunia paranormal. Dunia metafisika yang di luar nalar manusia biasa. Ini hitungan astral dan banyak benarnya karena tepat. Jarang meleset dan begitulah kejadiannya.
Kekuatan petahana ada pada Jokowi pribadi. KH.Ma’ruf Amin, walau kiyai besar, ketua MUI, ketua Rois Am NU dan apapun, punya basis massa Islam, takkan bisa dijadikan pencetak suara. Itu apabila tujuannya mencetak suara.      Maka itu keberhasilan Jokowi lima tahun belakangan ini, akan menentukan Jokowi dipilih atau tidak. Pencitraan Jokowi selama lima tahun, menentukan dia menarik simpati empati atau tidak.
Lalu, Prabowo, punya beban masa lalu yang super berat. Dan inilah jadi habatan besar kelelasaannya bergerak. Dipecat dari militer walau dengan hormat. Penculikan 13 aktifis saat dia jadi Danjen Kopassus walau atau perintah Pak Harto saat itu mertuanya. Ke mana 13 aktifis itu? Bila masih hidup di mana jasadnya, bila mati di ana kuburannya. Ini berat bagi Prabowo walau yang dihukum pengadilan militer adalah anggota tim mawar dan Prabowo selamat. Lalu ambisi Prabowo yang mau memimpin RI meledak ledak. Ambisius dan nabio berpesan, jangan memilih pemimpin yang ambisius. Ambisi boleh, tapi ambisius itu punya konotasi negatif. Prabowo dicitrakan tegas, keras, itu boleh saja. Tapi citra tegas dan keras itu justru menakutkan. Jangan jangan cara menyelesaikan masalah main kekerasan dan penculikan lagi. Ini tidak main main dan berat.
Akan tetapi kekuarangan Prabowo ini diisi baik oleh Sandiaga Uno. Ini anak muda santun, berakhlak baik, agamis, cerdas dan idealis mengurus negara dan rakyat. Sandiaga fasih sholawat, rajin puasa tak pernah tinggal sholat dan menghormati siapapun karena tabiat dan karakter bawaan sejak lahir. Ibunya Dra.Mien Uno adalah  pakar etika yang pernah membangun sekolah medelling besar John Robert Power. Ayahnya sangat islamis, menamakan Sandaga dengan nama Salahudin, diambil dari nama pejuang Islam dari Jerussalem, Salahudin Al Ayubi. Jika tidak ada kasus di tenagh jalan, dan kasus uang maghar klir, maka Sandiaga akan menjaring suara besar dan menggangu elektablitas Joko Widodo.
Kabar dari langit, bahwa Jokowi head to head lawan Sandiaga Uno. Dan Prabowo head to head lawan KH.Ma’ruf Amin. Ini selisik MYSTERY dan boleh disangkal boleh dibantah dan boleh tidak dipercaya. Tapi April 2019 yang bertarung adalah massa pemilih Sandiaga Uno dan Joko Widodo. Ma’ruf Amin dan Prabowo, nunt mukti pada keduanya. Pemenangnya, akan tipis dimenangkan pasangan petahana. Dan jika petahana kalah, juhga sangat tipis. Dan semuanya itu berakhir di persidangan Mahkamah Konstitusi. ****
DEWI  KALAMUKTI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka