KASUS KORUPSI DI TANGAN MAHFUD MD
Mahfud MD tidak marah dan tidak
kecewa batal di detik terakhir menjadi cawapres Jokowi. Dia menerima hal itu
sebagai realitas politik. Yang membuatnya marah adalah pernyataan Romahurmuziy
ketua umum PPP bernada melecehkan Mahfud MD. Kata Romahurmuziy soal ukur baju
adalah bisa-bisa Mahfud. Singkatnya Mahfud MD itu tak ada yang ngajak jadi
cawapres. Soal cawapres itu hanya keinginan tim suksesnya dan ambisi Mahfud MD
semata. Mahfud naik pitam omongan Romahurmuziy di pers setelah Mahfud tak jadi
cawapres. Digantikan nama KH Ma’ruf Amin. Padahal Romahurmuziy itu yang ngomong
pribadi ke Mahfud bahwa nama-nama sudah mengerucut dan nama Mahfud lah yang
dipilih.
Di acara
ILC Selasa 14 Agustus 2018 Mahfud menyatakan kekecewaan dan rasa marah itu
kepada Romahurmuziy. Dia pertanyakan kepada yang bersangkutan mengapa bicara
begitu. Padahal nama Mahfud sudah final kala itu dipilih Jokowi. Pengakuan
Jokowi pun kepada Mahfud memang Mahfud yang dipilih. Tapi di saat teakhir
Jokowi ditekan oleh sebagain partai pengusung agar bukan Mahfud. Maka itu
muncullah nama KH Ma’ruf Amin dan Mahfud
yang sudah datang di sebelah restoran Teras Menteng, berbalik badan
pulang atas info mensesneg Pratikno.
Karena
kesal pada pernyataan Romahurmuziy Mahfud pun ancam mantan anggota DPR RI dan
ketua komis IV DPR itu. Dia gambarkan banyak nama-nama cawapres sebelumnya yang
punya kasus korupsi. Tersirat bahwa Romuharmuziy dalam pernyataan Mahfud di ILC
itu ada kasusnya. Yang kemungkinan besar di DPR. Hanya Mahfud yang tahu hal itu
dan belum diungkap oleh Mahfud MD apa kasusnya. Kepada Romahurmuziy Mahfud
gambarkan ketika Setya Novanto yang punya kasus korupsi di DPR sombong akan
kasusnya takkan dibesarkan karena dilindungi presiden. Lalu Mahfud gambarkan
dia hubungi istana ke orang dekat presiden, tanya, apakah betul Jokowi lindungi
kasus korupsi Setya Novanto? Ternyata dijawab bahwa tak ada perlindungan kepada
Setya Novanto itu. Maka Mahfud uber Setya Novanto dengan bekerjasama dengan
penegak hukum, KPK, hingga Setya terkena hukuman dan terpenjara. Kata kata dan
cerita ke Romahurmuziy ini sebagian “ancaman” Mahfud MD ke yang terkait dan
diharapkan agar kasus ini benar benar
diuber oleh Mahfud MD. Sama dengan Setya Novanto yang punya jabatan tertinggi
negara sebagai ketua DPR tetap kena sikat KPK
karena korupsi E KTP.
Mahfud
diharapkan jangan hanya mengancam karena kesal. Tapi bawa kasus itu ke meja
peradilan dan hukum. KPK mesti usut tuntas info dan data-data kasus korupsi semua tokoh
politik besar yang diketahui korupsi. Utamanya yang data datanya dipegang
Mahfud MD. Jika Mahfud tidak ungkap
kasus itu Mahfud yang salah. Menyembunyikan dan melindungi koruptor sama dengan
ikut korupsi. Negara ini harus diisi orang orang yang bersih. Rasa kedailan
rakyat harus dimenangkan. Jangan maling ayam dihukum berat sementara korupsi
milyaran uang negara dibiarkan bebas. ****

Komentar
Posting Komentar