PRESIDEN 2019-2024
Gunung-gunung di dunia, semuanya berunsur
batu, pasir, tanah dan karang. Tapi, Gunung Sanggabuana di Jawa Barat, ada
kelebihan khusus, yaitu berkandungan satu unsur lagi yang tidak dimiliki oleh
gunung-gunung lain di dunia. Unsur yang
satu itu adalah unsur magis yang sangat kuat di dalamnya. Kandungan supramistik
yang kuat itu muncul di Gunung Sanggabuana, akibat penghuni gaib yang
diturunkan Sang Maha Pencipta di situ sangat ampuh juga mumpuni untuk didekati
oleh manusia. Di atas Gunung
Sanggabuana, ada Ratu Kuning, ratu jin yang banyak memberikan kekuatan gaib
bagi siapapun yang berniat untuk mengasah diri. “Sudah ribuan paranormal sakti
di dunia ini yang menimba ilmu haib di Gunung Sanggabuana. Saya sendiri, adalah
salah seorang dari yang berjumlah ribuan itu,
orang yang, Alhamdulillah berhail mendapatkan ilmu linuwih di puncak
Sanggabuana. Ratu Kuning telah mendorong aku menjadi apa yang aku alami dan aku
rasakan sekarang ini,” desis Kanjeng Sulton Mahmud
Badarudin, 61
tahun, kepada MYSTERY, yang mewawancarainya di Desa
Alaswetan, Rumpin, Cigudeg, kabupaten Bogor, Jawa Barat. KANJENG SULTON PUNYA ILMU TINGGI PECAH JIWO. KADANG DI
RUMPIN KADANG DI ATAS GUBUNG SANGGABUANA.
Belakangan, puncak Gunung Sanggabuana yang
wingit, bukan hanya didatangi oleh para dukun, tapi juga didatangi oleh para jebatan
yang mau naik pangkat, para calon pemimpin yang berperang dalam pilkada.
Bahkan, banyak pula petinggi politik yang mau selamat dari urusan hukum.
“Banyak tersangka kasus korupsi yang naik ke atas Gunung Sanggabuana untuk
dibantu agar selamatn dari tuntutan hukum, semuanya orang-orang partai,” ungkap
Kanjeng Pambudi Sastrawardaya, di rumahnya yang mewah, mirip istana Raja
Monaco, yang disebutnya sebagai rumah Ratu Bilqis di tengah hutan bambu, Rumpin yang keramat.
“Rumah ini rumah gaib, terbangun secara tiba-tiba dan adanya juga tiba-tiba,”
komentarnya, nyantai, sambil bedialog
dengan puluhan burung perkututnya di kandang belakang rumah. Puluhan burung
perkutut itu berbunyi serentak, ramai sekali, seperti mengerti bahasa yang
diucapkan oleh Kanjeng Pambudi Sastrawardaya, yang terus mengajak burung-burung
itu berdialog.
Memang, kata para tetangga, Kanjeng
Pambudi mempunyai kemampuan lebih, yaitu bisa berdialog dengan semua jenis
burung. Bahkan, dia bisa memanggil semua burung liar untuk datang hinggap di
pundaknya. Burung jalak kebo, burung kenari, burung cucak jenggot, cucak rowo,
cerucuk, murai bahkan elang, bisa dipanggilnya dari kebunnya, lalu semua burung
yang lewat singgah lalu mendekat kepadanya tanpa rasa takut. “Ilmu itu saya
sapatkan dari Ratu Kuning di Gunung Sanggabuana, gaib Eyang Bawu Rekso di
Gunung Sanggabuana yang mistik itu,” kata Kanjeng Pambudi, sambil bermain=main
dengan ratusan burung di halaman belakang rumahnya yang indah. Bahkan, pada
saat turun setekah bertapa selama 100 hari di Sanggabuana, Kanjeng Pambudi
berubah menjadi burung lalu terbang ke Rumpin dari daerah Cianjur, Jawa Barat.
“Dia melayang-layang bagaikan elang dan dia menjadi elang pada saat dia terbang,”
ungkap Syarifah Naimah, 34 tahun, istri termuda Kanjeng Pambudi, dari empat
istrinya yang cantik-cantik.
Ratu Kuning di puncak Gunung Sanggabuana
itu sudah berumur 10 ribu tahun. Ratu Kuning bernama asli Radipa Asila, ratu
jin dari Turki, yang datang ke Pulau Jawa pada saat pulang ini masih kosong,
kurang lebih seribu tahun sebelum masehi. Ratu lah yang melahirkan semua jin di
Pulau Jawa, yang terus berkembang sdan mengisi alam gaib seluruh wilayah di
daratan, laut, gunung dan lembah-lembah. Manusia pertama yang masuk ke Pulau
Jawa, utusan dari para penguasa Timur
Tengah dan Eropah Barat, disikat habis oleh Ratu Kuning dan ratu inilah yang
akhirnya bertahta di Sanggabuana.
“Ratu
Adil yang akan memimpin nusantara nanti, adalah anak dari Ratu Kuning yang
menikah dengan manusia setengah dewa, yaitu Reden Herucokro Sastrapartapa.
Setelah ditahbiskan oleh pandito ratu,
Ratu Adil yang bernama Sungkono itu, akan turun ke politik dan memimpin negeri
sebagai bapak bangsa. “Presidennya orang biasa, tapi pemimpin yang menggerakkan
presiden dan mengatur negeri ini adalah orang di belakang presiden itu, yaitu
Tuan Sungkono, Ratu Adil yang maujud sebagai sosok orang yang punya kelebihan
maha dahsyat,” cerita Kanjeng. “Perwujudan sosok kepemimpinan Ratu Adil, Tuan
Sungkono itu mirip dengan sosok Imam Khomeini di Iran pada jamannya, hanya
berbeda gaya. Dia adalah sosok orang
yang cerdas, tegas, berani dan adil,” tambahnya.
Jadi,
Ratu Adil itu dari Gunung Sanggabuana ya Kanjeng? “Betul, Ratu Adil itu datang
dan turun dari Gunung Sanggabuana yang keramat, Gunung Mandraguna sejagat
raya,” jawab Kanjeng Pambudi, sambil memperagakan pula ilmunya dalam hewan
primate, monyet-monyet yang berkeliaran di kebun belakang rumahnya. Seperti
manusia, monyet-monyet itu mencium tangan Kanjeng Pambudi, setelah itu
bergelendotan bermanja-manjaan dengan Kanjeng.
Tentang
kapan Ratu Adil akan turun, Kanjeng Pambudi menyebut tahun 2024 yang akan
datang. Negara Indonesia akan terjadi benmcana alam besar, sebagian tanah Jawa
tervelah dan Sulawesi, Suimatera, Kalimnan renggelam oleh tsunamai. Sebelumnya
terjadi perang antar agama, antar golongan, antar suku dan antar ras sehungga
terjadi cheos. Setelah itu, bencana alam datang. Negeri ini terjadi pula cheos
alam, kekavauan diakibatkan oleh bencana alam yang besar bergerka secara
serentak. Lalu, ratusan ribu manusia
mati, ribuan manasuia kehilangan tempat tinggal
dan kehilangan anak, kehilangan orangtua, seratus kali lebih
dahsyat dari tsunami Aceh. Arjuan, maka setelah
itu, lalu turunlah Ratu Adil dan mulailah negeri ini ditata oleh Ratu Adil,
Raden Sungkono atau Tuan Sungkono Sang
Manusia Saktimandraguna yang penuh charisma serta wibawa.
Suara gaib ginaib yang didapat di Sanggabuana adalah Joko
Widodo. Bila Prabowo mau menang pilpres 2019-2024 skenario bisa dirubah. Takdir
akan bisa berubah dengan kekuatan do’a, dan dimintakan kepada Allah Azza
Wajalla oleh Eyang Sanggabuana. Namanya Kanjeng Sulton Mahmud Badarudin.
Carilah di bawah bohon besar dan tua, dia setengah manusia setengah dewa.
Datang dan bicaralah padanya. ****
Komentar
Posting Komentar