SAID AQIL
SIRAJ
MAIN DUA
KAKI
Bukan NU tapi pribadi Said Aqil Siraj bermain di dunia
kaki. Satu sisi dukung Jokowi-Ma’ruf Amin sisi yang lain dukung
Prabowo-Sandiaga Uno. Yang mendorong KH.Ma’ruf Amin nempel Jokowi salah seorang
di antaranya Said Aqil Siraj. Ketua umum PB NU ini. Dengan begitu dia pasti
dukung pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Namun
saat Prabowo dan Sandiaga sowan ke PBNU, Said Aqil mendukung juga. Bahkan memuji Sandiaga sebagai kader NU yang
sudah punya KTA. Mertua Sandiaga, Haji Aziz di jalan Sriwijaya, Jakarta
Selatan, pemilik mesjid At Taqwa adalah tokoh lama NU. Bahkan di hari
kedatangan Prabowo Said Aqil Siraj menjanjikan akan memberikan KTA kepada
Prabowo Subiyanto sebagai anggota kader NU. Sementara kader NU sejak kecil
Mahfud MD, tidak diberikannya kartu tanda anggota. Malah disebutnya Mahfud MD
itu bukan kader NU.
Karena
kelakuan aneh aneh Said Aqil ini maka keluarga KH.Wahid Hasyim seperti Gus
Solah tidak menganggap kepemimpinan Said Aqil Siraj. Gus Mus juga, KH.Mustofa
Bisri yang juga budayawan, inginkan Said Aqil jangan bermain politik praktis.
Kembalikan NU pada khittoh sebagai ormas Islam yang tidak berpolitik.
Sebuah
sumber menyebut bahwa Said Aqil pemain politik. Dia bermain pada dua kubu yang
kemungkinan besar mengharapkan sesuatu dari situ. Mungkin jatah menteri. Dia
ragu ragu Jokowi-Ma’ruf menang pilpres 2019. Jika hanya dukung satu kubu lalu
kubu itu gagal, maka dia tak diajak jaid menteri agama. “Kalau begini kan enak,
Jokowi kalah dia dekat dengan Prabowo-Sandiaga Uno. Masih tetap bisa di
pemerintahan dan diajak!” ujar sumber MYSTERY.
KH.
Moersyid Qori Indra pengasuh ponpes Al Gontori, Tangerang Selatan, Banten
cerita bahwa dari dulu Said Aqil Siraj memang sering bermain yang kotor.
Seorang haji yang islamis pemilik tanah di Malang menolak jual tanah kepada
pengusaha Kristiani walau harga menjanjikan. Sebab tanah itu jika jadi dibeli
akan dibangun gereja. Haji haji pemilik tanah itu didekati Said Aqil, diminta
diwakafkan kepada NU yang akan membangun pesantren dan rumah ibadah. Setelah
diwakafkan ternyata tanah itu dijual juga kepada gereja dan dibangun rumah
ibadah di pertapakan tanah itu. Haji haji pemilik tanah itu marah tapi tak bisa
apa-apa. Hingga jadi depresi dan sakit. “Beginilah kelakuan Said Aqil yang suka
menghalalkan segala cara untuk dirinya sendiri,” kata KH.Moersyid Qori Indra di
pesantrennya, Tangerang Selatan.****
Komentar
Posting Komentar