HURUF MD DI BELAKANG
NAMA MAHFUD BAWA HOKI
Kisah huruf  MD di belakang nama Mahfud itu unik. Tapi Mahfud yakin huruf itu bawa hoki.  Di Madura banyak sekali nama Mahfud. Begitu juga saat Mahfud MD ini sekolah SD.
Saat kelas satu sekolah dasar, ada tiga nama Mahfud. Ketika guru panggil Mahfud, ketiga tiganya mengacungkan tangan. Maka Pak Guru kasih label A, B dan C pada masing-masing Mahfud. Mahfud yang dimaksud ini Mahfud C.
Karena pakai lebel ABC tidak enak didengar, maka Mahfud C melekatkan nama MD di belakang namanya. MD itu artinya Mahyudin, nama ayah Mahfud. Sejak itu melekatlah nama MD di belakang Mahfud. Bukan karena MD, mungkin, Mahfud selalu unggul dalam pelajaran dan ranking terbaik.
 Begitu tamat SMP di Madura Mahfud MD dapat bea siswa khusus, dikirim sekolah ke Yogyakarta untuk melanjutkan SLTA bidang kehakiman. Sukses sekolah hakim Mahfud masuk Fakultas Hukum niversitas Gajahmada Yogya dan jadi sarjana.
Mengantongi gelar SH, Mahfud MD diterima menjadi dosen fakultas hukum UII dan jadi PNS. Lalu kuliah lagi, dapat S 2 lanjut hingga S 3 dan menjadi profesor. Bahkan menjadi ahli hukum tata negara dan terkenal sebagai ahli se Asia Tenggara.
Karirpun meledak, setelah jadi anggota DPR RI fraksi PKB, Mahfud diangkat Gus Dur jadi menteri Pertahanan era kepemimpinan KH. Abdurrahman Wahid. Saat kabinet Gus Dur bubar karena Gus Dur diturunkan MPR, Mahfud terpilih jadi ketua Mahkamah Konstitusi. Bahkan kini, di pemerintahan Joko Widodo Mahfud diangkat menjadi anggota BPIP. Badan yang mengelola hal berkait dengan Pancasila di lembaga kepresidenan RI.
“Nama MD itu ternyata membawa hoki,” kata Mahfud soal namanya. Walau secara tidak sengaja dan kala itu terpaksa camtumkan label MD, namun MD itu membawa berkah, hoki dan keberuntungan. Chi nama itu sangat positif. MD itu diterjemahkan sebaga Magnit Dunia! **** Tia Aweni D.Paramitha

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Gambar
Karya Lagu Ciptaannya Boleh Diambil Oleh Siapapun yang Berminat Begini jika seniman kaya raya. Dia cipta lagu ratusan dengan ragam genre, dan bagus bagus. Ada genre pop, ballad, ada dangdut, ada keroncong dan ada rock. Semuanya serius dan bagus. Tapi uniknya, Sang Musikus, Abang Bulganon Hasbullah Amir, 68 tahun, membebaskan orang mencuri karyanya. “Siapapun bebas mau menyanyikan lagu saya, meniru atau bahkan menamainya sebagai karya sendiri, boleh, bebaslah,” pada Suara Kota, di rumahnya, malam jumat legi kemarin, 18 Oktober 2019 pukul 03.00 WIB dinihari. Sebagai musisi saya terkagum pada karya ulama ini. Karya musiknya anggun, jalur melodi bagus, lirik menyentuh dan aransemennya luar biasa indah. “Saya membuat lagu di mana saja saat datang bisikan. Mood saya di mana, kapanpun, saya tulis lagu,” ujar Abang Bulganon Hasbullah Amir. Umumnya, lagu lagu sebagai karya cipta seni, didaftarkan ke HAKI departemen hokum dan HAM. Siapa yang meniru arau mencaplok, akan kena sa...
Baca selengkapnya

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Walau banyak yang gulung tikar, namun ada beberapa media cetak yang masih bisa eksis. Satu di antaranya adalah majalah Misteri. Majalah bertiras 150 ribu eksemplar ini tetap tegak di tengah bencana persaingan global. Untuk mengantisipasi kekalahan media cetak terhadap perkembangan tehnologi ITE,  dunia maya, medsos, maka Tia Aweni D. Paramitha penulis tetap majlah Misteri membuat media online. Namanya PORTAL MYSTERY. Kontennya tetap seperti majalah, yaitu kisah nyata berhubungan dengan supranatural, horor dan jimat jimat sakti mandraguna warisan leluhur. Juga tentang pakar pakar linuwih nusantara. Selamat mengikuti liputan mistika yang unik, aneh dan angker.
Baca selengkapnya

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka

Gambar
Neraka dan Surga Itu Urusan Allah Bukan Urusan manusia… Syahdu dan merdunya dawai gulita malam, bertempat di ruang astrajingga inilah latar kisah babad perjalanan spiritual Sang Mursyid Abang Bulganon Amir. Saya mulai kisahkan, begini kisahnya… Eksistensi perjalanan spiritual yang telah menapaki durasi waktu 45 tahun berjalan, inilah tugas, amanah, dan kepatuhan yang paling berat yang Abang rasakan fenomenanya. Begitu ujar Sang Pencerah. Tidak percaya dan tidak yakin. Namun tidak berdaya untuk menolak dan tetap melakoni proses hidup ini. Tidak tahu dan tidak mau tahu mengapa proses hidup ini mesti dilakoni. Tidak berharap dan tidak juga takut gagal. Tidak berani tetapi tidak takut, sederhananya telah memutuskan urat nadi rasa berani dan takut itu sendiri sehingga visi dan misi ini mesti dilakoni atau dijalani dengan patuh. Itu saja. Namun realitasnya visi dan misi ini mesti diparipurnakan dengan usaha, ikhtiar, dan doa kepada Tuhan agar akal, kalbu, dan jiwa dapat legow...
Baca selengkapnya