Ustad Khodirin Tentang Rahmat Allah
KETIKA
RAHMAT
TELAH DIDAPAT
“Apabila rahmat sudah turun, sudah
didapat, maka siapapun yang mendapatkan rahmat itu akan kaya raya,” ujar Ustad
Khodirin, ulama yang juga supranaturalis herbal yang mukim di Pinang, Kota
Tangerang, Banten.
Ustad Khodirin yang pakar herbal 1000 doa buat segala
macam penyakit ini bicara rahmat berkait dengan omongan budayawan Sujiwo Tejo
di ILC Selasa, 18/9/2018 yang menyebut tentang kiyai suluk bikin laku keras
nasi goreng di Surabaya.
Dengan kekuatan doa, atas ijin Allah, pedagang apapun
akan sukses. Kiyai Suluk di Jawa Timur memang banyak dimintai doa. Mereka yang
mukasaffah, ulama yang berhubungan langsung dengan Allah dan doanya didengar.
Kiyai Suluk itu bukan kiyai tablik. Kiyai yang hidupnya berzikir dan mendekat
kepada Sang Pencipta. Doa mereka mudah diizabah oleh Allah dan Allah memberikan
apa yang mereka minta.
Ustad
Khodirin punya kekuatan itu. Dia tidak menyebut rahmat itu sudah didapat. Namun banyak yang datang
meminta bantuan dibantu. Seperti ilmu pengasihan, ilmu pembangkit aura positif,
kesehatan, melawan santet, berhasil. “Saya hanya berdoa dan meminta kepada
Allah secara total dan maksimal. Tereserah Allah akan mengabulkan doa saya atau
tidak. Tapi sejauh ini, alhamdulillah, Allah memberikan apa yang saya mintakan
kepada-Nya,” ungkap Ustad Khodirin.
Jika
Sujiwo Tejo tidak suka dan tidak percaya ulama yang berpolitik, berbeda dengan
ustad Khodirin. Kiyai Suluk banyak yang punya keahlian soal khatam Al Qur’an,
ahli fiqih, ahli tasawuf namun tidak punya kemampuan tablik. Tidak punya
kemampuan bicara mengumpulkan umat.
Banyak
pula kiyai, ulama yang tidak begitu dalam ilmu Al Qur’an dan penguasaan tafsir
dan fiqih, namun punya kemampuan bicara yang memikat. Dua-duanya diperlukan
oleh umat Islam di nusantara ini.
Ulama yang
mendekat Jokowi, ulama yang mendekat ke Prabowo, adalah ulama yang juga
diperlukan oleh kita semua. Bayangkan jika tidak ada yang mewarnai islam dalam
peta perpolitikan kita ini. Negara ini harus dikelola oleh ulama, orang berilmu
agama, akidah Islam yang tinggi akan tidak tersesat di jalan yang terang.
“Kita butuh ulama yang mewarnai
politik kita seperti Kiyai Haji Ma’ruf Amin calon wakil presiden. Dan kita juga
butuh ulama dan para ustad yang ada di GNPF Ulama yang ada di Prabowo Subianto.
Mereka semua diperlukan untuk mengontrol jalannya pemerintahan nanti ke depan,
agar tidak salah langkah,” ujar Ustad Khodirin.
Ustad kurang sependapat dengan
seniman dalang wayang Sujiwo Tejo yang mengagungkan kiyai suluk semata,
menafikan kiyai kiyai di politik. “Negara ini tidak akan hancur karena ulama
bergabung dengan umaroh di istana negara. Insya Allah tidak terjadi goro goro
dan pemerintahan itu teduh, damai, aman sentosa,” ungkap Khodirin.****
Diano
Nimkan

Komentar
Posting Komentar