JOKOWI MENANG LAGI
Empat
anak Amien Rais nyaleg. Salah? Tidak salah! Seorang ayah yang baik mendukung
anak-anaknya mencapai keinginan dan cita-cita. Buah jatuh takkan jauh dari
batangnya, demikian adagium keluarga Amien.
Anak pertama, Ahmad Hanafi Rais nyaleg lagi. Dari
2014-2019 wakil ketua komisi I DPR. Anak ke dua Hanum Salsabiela Rais, dokter
gigi yang nyaleg juga. Anak ke tiga Ahmad Mumtaz Rais, menantu ketua MPR
Zulkifli Hasan, nyaleg. Anak ke empat Ahmad Baihaqi Rais, nyalon di DPRD DIY
Dapil Kulonprogo.
Sementara itu anak presiden Jokowi tidak
ada yang masuk ke politik. Salah? Ya, tidak salah. Jokowi tidak melarang, tapi
anak-anak Jokowi memilih usaha. Gibran Rakabuming Raka buka usaha martabak. Yang ke
dua Kahiyang Ayu, buka usaha warung kopi. Yang ke tiga Kaesang jualan pisang goreng
coklat.
Bohong jika setiap orangtua tidak sayang
sama anak anaknya. Walaupun anak badung, narkoba, gila, tetap aja disayang oleh
orangtuanya. Berusaha disembuhkan, diobati dan dikasihi dengan sepenuh hati.
Sejak Jokowi menjadi walikota Solo,
anak-anaknya diharamkan masuk ambil bisnis dengan Balai Kota. Hebatnya,
anak-anaknya juga tidak mau dan tau diri. Maka itu hingga ayah mereka presiden,
anak-anak Jokowi tidak tergiur menggarap proyek pemerintah. Padahal jika mereka
mau dan Jokowi boleh, garap proyek pemerintah yang nilainya trilyunan,
anak-anak Jokowi cukup ongkang kaki di kantor. Komisi 10 persen saja mereka
terima dari kontraktor, mereka semua kaya raya.
Tapi Jokowi tidak mau seperti itu. Dia
punya perasaan. Rasa risih, malu, tidak etis dan rasa budaya Jawa yang ewuh
pakewuh. Maka karena budaya yang baik, etika yang bagus, maka Jokowi tidak mau
bahkan jauh dari KKN.
“Kelebihan Pak Jokowi dia orang bersih,
jauh dari korupsi dan jauh dari KKN. Anaknya dagang martabakl, buka warung kopi
dan jualan pisang goreng. Bayangkan, anak seorang presiden, anak RI Satu, hanya dagang
kecil-kecilan seperti itu. Rumah pun, bukan nebeng orangtua di istana yang
mewah, tapi Kaesang, ngontrak rumah sederhana di Sunter, Jakarta Utara,” kata Profesor Mahfud MD, ahli hukum Tata Negara dan mantan ketua MK.
KKN cenderung korup. Demikian ujar-ujar
sejak jaman kerajaan dulu kala. Anak-anak Amien Rais tentu dapat nomor atas,
sementara kader lain di urutan bawah, padahal senior dan lama mengurus partai.
Ini bukan korup dan sah sah saja karena ayahnya yang punya partai. Jika
ditempatkan di uruitan atas, nomor menang, ya wajarlah bapak mau anaknya
sukses.
Tapi presiden Joko Widodo ogah begitu. Dia
bahagia anaknya tidak tertarik politik dan tidak haus menggarap proyek pemerintah.
Jokowi tidak boleh dan anak-anaknya tidak mau grecokin orangtuanya. Di sini
nilai lebih Jokowi. Bayangkan era Soeharto. Semua anaknya main proyek dan
semuanya kaya raya.
Bukan karena bersihnya Jokowi, jika ulama
majdub, ustad nyeleneh Banten, Ustad Muhamad Salim yang juga supranaturalis
mengungkap wisik yang didapatnya, bahwa Jokowi akan menang lagi pada 2019. Pada
tanggal 17 April 2019 di pilpres nanti, suara Jokowi lebih banyak dari Prabowo.
Dan, Jokowi pun disebutnya akan memimpin RI dua periode.
Tahun 2012 Ustad Muhamad Salim dapat wisik
Jokowi akan jadi gubernur. Padahal kala itu Fauzi Bowo sangat kuat. Dia sebut
Jokowi akan menang sebagai presiden 2014 dan itu nyata. “Tapi sebagai manusia
biasa dan hanya Allah yang takkan pernah salah, saya yang dhoif ini dapat
bisikan, bahwa Jokowi menang lagi,” ungkap Ustad Muhamad Salim, merendah.
Ustad Muhamad Salim pernah dimuat di
majalah Time edisi Asia. Kala itu dia bikin heboh karena menolak order nyantet
Jokowi Rp 500 juta saat pilgub DKI 2012.
Media lokal heboh memberitakan Ustad Muhamad Salim, disebut Tukang
santet Banten menolak Rp 500 juta nyantet Jokowi. Jokowi mengikuti berita itu
dan dikonfirmasi pers dan Jokowi hanya tertawa. “Apa salah saya kok mau nyantet
saya?” tanya Jokowi, tak menuntut jawab.
Badai dolar melangit, kata Ustad Muhamad
salim, takkan lama lagi menurun. Semua reda menjelang pilpres. Jokowi dan tim
menteri perekonomian dan keuangan berhasil mengatasi persoalan yang banyak
dipengaruhi oleh menguatkan perekonomian Amerika Serikat. “Tak lama akan stabil
lagi!” ramal Ustad Muhamad Salim. ***
Akila Sarita
ita
Komentar
Posting Komentar