TIMSES PRABOWO ANCAM JOKOWI TAK GUNAKAN FASILITAS NEGARA TAK TEPAT!

          Tak lama setelah  gempa disertai tsunami Palu- Donggala, timses Prabowo ancam Jokowi agar tidak menggunakan fasilitas Negara saat turun ke lokasi bencana. Omongan itu membuat marah korban.  Sebab Jokowi bukan hanya capres, tapi masih presiden. Dan Negara melalui Kepala Negara harus hadir dalam bencana besar yang tidak kita kehendaki ini. Namun syukurlah, Jokowi tidak terganggu omongan naïf itu dan tetap turun dengan fasilitas Negara. Sebab turun ke lokasi bencana bukan kampanye, namun prihatin nasib rakyat nya yang menderita. “Stop kampanye, perhatian lah kepada saudara kita yang sedang menderita kena bencana,” kata SBY, presiden ke enam RI dengan bijaksana. Sekaligus memukul omongan koleganya di timses Prabowo-Sandiaga Uno.
Tahanan di Palu dan Donggala keluar  penjara.Gempa magnitudo 7.4 skala ricter sebabkan tsunami membuat mereka keluar paksa. Petugas penjara semua keluar menyelamatkan diri. Tahanan ingin melihat saib keluarga mereka. Pemerintah melalui Kemenkumham  membiarkan pelarian itu. Demi kemanusiaan  dan rasa simpati-empati.
        Tapi dengan syarat, hanya seminggu di luar lalu kembali lagi ke LP.  Gempa dan tsunami terjadi hari Jumat 28 September tanggal 6 Oktober 2018 harus sudah kembali.  Jika tidak menjadi buronan polisi.
        Di LP Palu, dari 490 tahanan yang keluar 447 orang. 43 tahanan tetap di dalam karena takut mendapat hukuman lebih berat karena masa tahanan tidak panjang lagi. Lain dari itu tidak ada keluarga yang harus ditengok. Yang berkemungkinan tertimbun reruntuhan rumah dan gedung.
        Korban nyawa yang baru terdeteksi akibat gempa dan tsunami Palu dan Donggala 875 orang. Belum semua ditemukan. Diperkirakan ribuan nyawa menjadi korban bencana alam ini. Keadaan masyarakat memprihatinkan. Air tidak menyala dan listrik padam. Petugas BNPT mencari korban dengan korek gas. Masyarakat berebut makanan dan minuman bantuan pemerintah. Bahkan terpaksa mengambil di super market karena tidak ada uang. Sementara perut anak-anak lapar dan haus.
        Presiden Jokowi cepat turun ke lokasi bencana. Menari dan menemukan solisi secepatnya keluar dari kesulitan ini. SBY memuji Jokowi yang cepat tanggap dan turun ke lokasi pencana. Presiden cepat hadir dalam musibah ini. Walau fihak oposisi mengancam agar Jokowi tidak menggunakan fasilitas negara turun ke Palu-Donggala, namun Jokowi tidak perduli karena itu bukan kampanye. Dia bukan hanya capres 2019-2024 tapi dia masih presiden dan belum diatur oleh undang undang untuk cuti.
        “Presiden Jokowi melakukan apa yang harus dilakukan sebagai kepala negara. Masa bodo ocehan timses fihak seberang sana yang nyinyir untuk menggoyang Jokowi,” kata Diano Nimkan, pengaman sosial kepada Mystery.
        “Omongan timses Prabowo melalui Ferru Juliantoro itu tidak pantas diucapkan. Mereka tidak ada rasa simpati dan empati pada korban bencana. Yang didahulukan kepentingan politik, melakukan gerpol untuk menggoyahkan elektabilitas Jokowi. Tapi bukan menguntungkan Prabowo, justru merugikan. Jika begini terus, sangat berat bagi Prabowo untuk mengalahkan petahana. Prabowo itu bagus, tapi yang salah adalah karena dia memilih tim sukses yang tidak bagus, tidak tepat dan kurang nalar,” kata Diano Nimkan.
        Seharusnya Prabowo dan Sandiaga diajak turun ke Donggala dan Palu. Sewa helikopter bawa gen set yang banyak untuk listrik dan bawa air yang banyak. “Inilah momentum yang tepat bagi Prabowo dan sandiaga Uno menarik simpati. Bukan hanya korban bencana, semua rakyat ndoensia yang prihatin pada korban gempa Palu-Donggala akan simpati,” tambah Diano Nimkan.****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka