JURUS
‘MABOK’ AMIEN
RAIS GEMPUR KPU
Amien Rais ancam akan gempur KPU jika
curang. Ukuran curang ini sangat sumir. Seharusnya bukan ajak menggempur KPU
tapi tuntut ke Mahkamah Konstitusi. KPU takkan mau curang. Yang curang itu
bukan KPU tapi peserta pemilu yang main akal akalan dan ngakali. Dengan bahasa
bombastis itu Amien rais jadi provokator. Ajak orang untuk menyerang KPU,
lembaga resmi negara yang independen dan nasional. “Itu jurs pendekar mabok,
Pak Amien Rais itu sedang memainkan gerakan gerakan mabok,” ungkap Diano
Nimkan, pengamat polimistik ke MYSTERY.
Pada tahun
1998 Amien Rais dianggap pahlawan reformasi. Dia konsisten melawan Pak Harto,
penguasa Orde Baru hingga runtuh. Bersama mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi,
Amien Rais berjaya dan sukses hingga dapat jabatan ketua MPR RI. Bahkan, dia
juga otak menjegal Megawati jadi presiden dan usung Gus Dur duduk sebagai
kepala negara. Lalu, dia juga otak menurunkan Gus Dur tiga tahun setelah
berkuasa. Amien Rais memang top markotop dan hebat. Kecerdasan politiknya tak
diragukan lagi. Namun, belakangan, semakin tua bukan makin hebat, namun
merosot. Terjadi declining di sosok Amien rais. Ngomongnya ngawur dan bikin
blunder. Utamanya soal dukungannya pada Prabowo di pilpres 2019. “Pengaruh
Amien Rais sudah tak ada. Amien Rais sudah tidak dengar rakyat dan kiprah
politiknya sudah selesai,” kata Diano
Nimkan.
Dia
mencoba maju sebagai capres tapi kalah. Baru baru ini, malah dia gelindingkan
keinginannya nyapres lagi. Apalagi setelah lihat Mahathir Muhamad menang
pemilihan perdana menteri Malaysia dan menang di umur 92 tahun. Amien gatal
tapi gagal nyapres. Tak cukup sambutan dan PAN sendiri setengah hati dukung
dia. Elektabilitasnya anjlok dan PAN bunuh diri jika calonkan Amien Rais
kemarin.
Kini Amien
Rais berdamai dengan Orde Baru. Dia dukung keluarga Cendana untuk bermain
politik dan kekuasaan lagi. Dia yang menjatuhkan dia yang mengangkat kembali
siasa sia ored baru iru ke lapangan kekuasaan. Berhasilkah? “Insya Allah tidak
berhasil. Dengan adanya Keluarga Cendana via partai Berkarya masuk ke kubu
Prabowo, justru akan menggerus elektabilitas mantan Pangkostrad itu.” Ungkap
Diano Nimkan. “Prabowo akan kalah lawan Jokowi. Berat, bahkan super berat.
Paling mungkin, Prabowo nyalon lagi 2024 saat Jokowi tak bisa lagi nyalon
karena sudah dua periode. Nanti Prabowo akan kuat, karena lawannya lemah
seperti AHY, Muhaimin, Romy dan Yusril Ihza Mahendra,” ungkap Mang Diano.***
Komentar
Posting Komentar