APARAT HARUS TEGAS CEGAH KERUSUHAN AKIBAT PILPRES
APARAT
HARUS TEGAS CEGAH KERUSUHAN KARENA PILPRES
Pemimpin negara itu
pengelola negeri. Sebuah negara tidak mungkin tanpa presiden.
Dengan menteri kabinet, di bawah kendali kepala
negara, maka sebuah negeri bergeliat. Pilpres itu hanya satu cara memilih pemimpin.
Dua calon, putra terbaik bangsa diadu. Siapa yang paling banyak dapatkan suara.
Meentukan pemenang tentau saja lembaga resmi bentukan DPR dan pemerintah. Lha,
itu KPU. Nah, jika KPU sudah tidak dipercaya, lalu bikin Real Count sendiri
dari C 1 kumpulan internal, 320 TPS, lalu deklerasi menang, bukankah ini
mengingkari lembaga KPU yang dibentuk wakil rakyat di Senayan? Kita kehilangan
rasa malu, kehilangan sikap hormat, respek dan kehilangan sifat kenegarawanan.
Maunya perang, turun ke jalan, demo, bentrokan. Apakah ini negarawan? Bukan!
Negarawan itu berfikir untuk kebaikan negara, bukan untuk kekuasaan pribadi
lalu menyuntik, ngomporin massa untuk people power. Bayangkan, jika terjadi
peopel power, power akan lawan power. Dan ada ribuan oknum yang ingin nmegara
ini kacau. Ada yang akan menangkap ikan di air keruh. Ada banyak yang ingin
negara ini tidak stabil, ribut dan investasi menjauh. Patra maling, rampok,
penjarah, siap akan aksi jik negara ini rusuh seperti tahun 1998. Mall dan toko
toko dibakar lalu isinya dijarah. Jangan salah, dengarkan di kalangan hitam,
begitu banyak yang siap menjarah jika rusuh. Memanfaatkan kesempatan dalam
kesempitan. Di sini negara, TNI-Polri harus tegas. Keras dan sigap bertindak.
Supaya jangan sampai rusuh dan negara ini tetap stabil. Maka itu kita
gantungkan pada aparat. Cegah sedini mungkin gerakan yang akan mengacaukan
keamanan dan kenyamanan rakyat. Tindak sebaikan orang yang jahat untuk
kepentingan mayoritas rakyat. Sebab banyak peramal menyebut bahwa Indoensia
akan rusuh lagi seperti 1998. Namun, amit amit, jangan sampai terjadi lagi hal
terburuk ini. Marilah kita berdoa bersama semoga negara ini tetap aman, damai,
sejahtera dan makmur. Aamiin yaa Allah aamiin.****

Komentar
Posting Komentar