Bayi Korban Pengguran Kandungan Butuh Nama dan Kiriman Doa Sang Bunda
Bayi Korban Pengguguran Kandungan
Butuh Nama
Dan Doa Dari Sang Bunda
Denisa Safitri,
41 tahun, penyanyi pop berbahasa Arab Jakarta, sebutlah begitu. Pada rentang
umur 20-29 tahun Rima gonta ganti pacar. Setiap pacaran dia lakukan hubungan
seks. Dan, karena subur, Rima hamil. Tiga kali ganti kekasih tiga kali bunting.
Hamil pertama usia kandungannya 3 bulan. Digugurkan di daerah Jalan Raden
Saleh, Jakarta Pusat dengan dokter S Rp Rp 2 juta. Biaya kuret dia sendiri
karena Merdian, pacarnya, tak punya duit. Ke dua kali hamil, usia di perutnya
empat bulan. Kembali ke Jalan Raden Saleh dengan dokter yang sama, biaya Rp 3
juta. Ini pacara yang bayarin. Soalnya cukup berduit. Pengusaha batu bara
Kaltim, namanya Eddy Suparno. Ke tiga kalinya, dengan pemain sinetron, Agus
Asianto. Agus yang bayar. Tapi bukan di daerah Jalan raden Saleh, namun di
sebuah rumah sakit bersalin cukup besar di Jakarta Selatan. Biayanya Rp 4,5
juta. Yang bayar Agus karena lagi laris sebagai pemain film.
Tahun 2001 Denisa Safitri yang makin menua, memutuskan
menikah. Pernikahannya justru bukan karena pacaran. Tapi karena dia belajar
mengaji dengan mursid pria, ustad Jakarta Barat, namanya Ustad Marhasan. Umur
mereka sama. Dan Denisa menjadi istri ke dua Ustad Marhasan. Yang melamar
dirinya adalah Marwiyah, istri pertama Ustad Marhasan.
Selama menjadi istri kedua Ustad Marhasan, Denisa
belajar Islam mendalam. Juga belajar menyanyi lagu-lagu islami, seperti melayu
Arab, Melayu Deli dan Qasidah Barzanji. Yang mengajarinya Marwiyah, madunya.
Maka, belakangan, Denisa menjadi penyanyi Lagu Lagu Arab. Dia nyanyikan lagu
Mas’us Sidik seperti Habibi Yaa Nuraaini, Opick, Nisya Sabyan dll. Jadiolah
Denisa yang bersuara merdu sebagai penyanyi berhizab bersuara emas.
Setelah Marwiyah tau bahwa Denisa tiga kali
menggugurkan kandungan, maka Denisa diajak untuk membuat nama tiga anaknya yang
digugurkan. Yang pertama perempuan, diberi nama Anisah. Yang ke dua lelaki,
dinamakan Muhamad Rizki. Yang ke tiga perempuan lagi dinamakan Syarifah Novita.
Ke tiga anak yang digugurkan dini itu, setiap usai
sembahyang pardu, dikirim Al Fitihah oleh Denisa. Ke tiga anak malang belum
sempat dilahirkan itu rutin dapat bacaan Al Fatihak secara khsusus. Ini
dilakukan berdasarkan nasehat dari Marwiyah dan juga Ustad Marhasan suaminya.
Belakangan ke tiga anak Denisa itu hadir dalam impian
Denisa. Mereka berbaju bagus, berwajah cantik dan tampan, bertiga hadir ke
hadapan Denisa. Terkadang hadir di kejauhan, berjalan bertiga dengan
melambaikan tangan sambil tersenyum manis kepada Si Ibu. Denisa banyak merenung
dan menangis karena impuian rutin itu. Namun semuanya dierahasiakan kepada
Marwiyah dan Ustad Marhasan. Pikirnya mimpi itu biarlah dia hadapi sendiri dan
dia pelajari, mengapa Alla Azza Wajalla memberi impian itu. Mimpi yang seperti
kenyataan.
Namun dalam mimpi terakhir, ketiga anak ini bercerita
bahwa mereka di dalam taman yang indah. Mereka bahagia dan mendapatkan tempat
yang anggun. Bahkan sangat menyenangkan. Roh mereka tenang dan jangan
dirisaukan seolah mereka tidak layak di alam artal. “Allah telah meniupkan roh,
cahaya Ilahiah kepada kandungan ibu dan ibu tidak mau menerima lalu
melepaskannya. Hal itu dilakukan karena bisikan Iblis terkutuk. Padahal,
sebagiknya, hamil di luar nikah, bagi muslimah, menikahlah dan lahirkan anak
itu. Setelah lahir, jika malu, berikan ke panti atau ke orang yang membutuhkan
bayi itu dan siap sedia membesarkannya,” demikian pendapat psikosupramistisis
Ustad Salimm, mursid sufis di Banteng pada Portal-Mystery.Blogspot.Com tadi
sore, Rabu 24 April 2019. “Persoalannya bukan dosa besar saja, tapi harus
mengharagai bayi yang digugurkan, dengan bahasa yang seram, dibunuh. Sebab usia
kehamilan 3 bulan ke atas, anak itu sudah bernyawa dan nyaeanya dihabisi,” kata
Ustad Muhamad Salim. Dalam kesempatan ini, Ustad Indigo, Ustad Majdub ini minta
agar semua wanita yang menggugurkan kandungan, dukun, juga bidan dan dokter
yang menggugurkan, bertobat dan istiqfar minta maaf. Bersujud dan bertobat
nasuhah kepada Allah Azza Wajalla. Insya Allah kesalahan dan dosa diampuni, dan
anak korban pengguguran itu tenang dan bahagia di alamnya. Sang Ibu juga
bahagia dan tenang hidup di dunia menjelang akhir hayat.
Denisa kini bahagia. Dia tidak merasa dikejar dosa
lagi. Dia menagguk rejeki melimpah dan kerier nyanyi dan mereka hidup sejahtera
di daerah Kembangan, Jakarta Barat. Ustad, suaminya banyak ceramah agam,
Marwiyah juga jadi ustadzah tenar dan Denisa jadi penyanyi kasidah terlalu
Jakarta saat ini. Denisa bertibat nasuhah dan total berserah pada Allah Azza Wajalla, mohon ampun dan istiqfar setiap saat. Ustad Muhamad Salim berharap, agar semua pelaku pengguguran kandungan, memberikan nama pada anak yang digugurkan dan rutin membacakan Al Fatihah untuk anak-anak yang tak diinginkan itu. Semua ini agar tidak menjadi tawanan kuntilanak kuntilanak, jin jin jahat yang ada di sekita kita. Sebab Kuntilanak itu suka dengan anak-anak bayio yang digugurkan dan suka memiara mereka dalam rumah mereka di pohon pohon rindang dan goa angker.***

Komentar
Posting Komentar