HARUSKAH INDONESIA DIBELAH DUA HANYA KARENA KALAH PILPRES?
HARUSKAH INDONESIA DIBELAH DUA HANYA GARA
GARA KALAH PILPRES?
Rekaman video ibu ibu menggendong
anak berbahasa Palembang jadi viral di medsos. Ibu ibu muda itu menangis, tidak
rela presiden 2019-2024 ini Jokowi. Dia ingin Prabowo yang jadi presiden. Maka
itu dia ingin negara ini dibagi dua. Karena rata rata di provinsi daerah
Sumatera Prabowo menang, maka dia ingin Prabowo presiden daerah Sumatera.
Dasar ibu ibu ini menginginkan
Prabowo presiden dan menolak Jokowi, apa ya? Kenapa dia tidak suka Jokowi dan
mengapa “gila banget” Prabowo yang presiden?
UUD 45 dan konstitusi kita tidak
membenarkan negara ini dibagi dua. Kita sepakat NKRI, negara kesatuan republik
Indonesia dari Sabang sampai Meuroke. Dari Miangas ke Pulau Rote.
Dari 34 Provinsi, 20 provinsi, sementara
berdasarkan Quick Count, Jokowi menang. Pada 14 Provinsi, Prabowo menang.
Nanti, pada saat Real Count, resmi dari KPU, 22 Mei 2019, yang menang siapa,
kan belum ketahuan. Namun Quick Count itu, sejak pilpres 2004, 2009, 2014,
selalu sama dengan Real Count. Melesetnya hanya sekitar 1 persen. Bisa kurang
atau bisa melebihi. Jadi, jika tidak ada aral rintangan, Jokowi hampir pasti
menang sebagai presiden Indonesia 2019-2024.
Maka yang koment negatif pada ibu ibu
Palembang ini juga banyak. “Jokowi presiden Bu, Ibu tidak terima silakan ibu
pindah ke negara lain, atau pindah ke planit mars!” kata netizen lain,
komentari.
Di kota Palembang dan kampung
sekitar, banyak warga yang hidup sulit. Dagang bangkrut, pekerjaan tidak ada,
yang dipersalahakn Jokowi. “Gara gara Jokowi presiden hidup kami ini susah,”
kata mereka. Hal ini berkembang di sana. Seperti harga getah karet, jatuh,
karena kesalahan Jokowi. Harga kelapa sawit jatuh, karena Jokowi. Ikan sungai
sulit dicari, karena Jokowi.
Untuk mengatakan ibu ibu ini buyan,
engga enak juga. Bukan karena kurang pintar dia menangis tidak mau Prabowo
kalah. Dia juga berkeras tidak mau Jokowi yang presiden. Tapi, ibu terbuai,
sekana jika Prabowo presiden dia akan bahagia. Dagangnya lancar, suaminya dapat
pekerjaan bagus dan biaya hidup murah.
Tapi, jika Prabowo presiden, benarkah
Indoensia akan makmur? Sembako murah dan mudah mencari uang? Rasanya tidak
juga. Orang tidak yakin Prabowo mampu melakukan itu. Jangankan rakyat semesta,
pada perusahaannya saja dia bermasalah. Jangankan negara, membina rumah tangga
saja, kepemimpinan dalam rumah tangga pun, Prabowo gagal. Kepemimpinan itu
dimulai dari rumah. Perkawinan berantakan, anak di luar negeri dengan
kehidupannya sendiri.
Tapi tak apalah. Ibu ibu ini jadi top
markotp. Viodeonya viral di medsos. Ibu ibu ini jadi seperti artis, sohor dan
dikenal banyak orang. Tentang apa siapa ibu ini, banyak orang ingin tau, siapa
dia. Lagi pula, orang ingin tahu mengapa dia benci Jokowi dan tidak mau
dipimpin oleh Jokowi sebagai presiden dan kepala negara. Lalu, mengapa pula
“gila” Prabowo dan pantaskah Prabowo pemimpin Sumatera. Perlukah Indonesia
pecah karena capres ini? Tidaklah yaw. NKRI tetap di atas segala galanya dan
Pancasila serta UUD 45, adalah kita semua. ****
Komentar
Posting Komentar