Kiyai Muwafiq Berilmu Kebal Tembak dan Mampu Angfkan Panser Dengan Satu Tangan
Kiyai Haji MUWAFIQ Kebal Tembak
Kebal bukan hanya mitos. Illmu kebal memang ada dan nyata.
Siapapun bisa belajar ilmu kebal liwat guru khusus. Di Depok, ada paranormal
wanita yang mampu membimbing ilmu kebal. Ada piranti rasasia dan mantra mantra tertentu
yang membuat manusia kebal bacok dan kebal tembak. Bahkan, Bu Dewi kalamukti,
bisa ajari kebal air keras yang mematikan. Gus Muwafiq, atau kiyai Muwafiq,
bukan hany7a kebal, tapi punya kekuatan super. Saat Gus Dur dilengserkan, dia
angkat panser dengan tangan kirinya dan heboh sebagai isu utama koran Kompas.
Gus Muwafiq, begitu biasa
dikenal banyak orang, beralamat tinggal di Perum Jombor Pratama No. 19, Mlati,
Sleman, Yogyakarta. Dari jalan layang Jombor, turun ke bawah, ada Indomaret
depan Terminal Jombor sekaligus pangkalan ojek. Dari situ masuk menuju
Perumahan Jombor Baru lurus mentok, kemudian ke kanan 200an meter. Sebelum
masjid/makam, ada perumahan. Depannya berdiri bendera hijau lambang Nahdlatul
Ulama. Di situlah tempat tinggal Gus Muwafiq.
Nama lengkapnya Ahmad
Muwafiq. Orang biasa menyebutnya Kiai Muwafiq, Gus Muwafiq atau Cak Afiq.
Berbadan tinggi besar, kulitnya hitam kecoklatan dan berrambut gondrong. Ia
dulu kuliah di IAIN Jogjakarta dan menadi aktivis pergerakan. Pernah menjadi
Sekjend Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara. Kemudian ketika Gus Dur menjadi
presiden, ia menjadi asisten pribadinya.
Selain selesai dalam soal
agama karena alumnus pesantren, ia dikenal luas pemahaman politik dan
sejarahnya. Juga, terkenal jadug atau kebal. Konon, ketika Gus Dur akan
dilengserkan pada Mei 2001, ia di depan pasukan berani mati, sendirian
mengangkat mobil panser milik TNI dengan tangan kirinya. Peristiwa itu kemudian
diabadikan oleh wartawan dan menjadi headline di Kompas.
Dai untuk Millenial Zaman Now
KH. Achmad Muwafiq, S.Ag.
Jika kamu – para generasi millenials – ingin mencari pendakwah Islam yang teduh, inspiratif dan kaya akan makna, namun juga santai (tidak radikal), ada banyak para dai atau pendakwah yang keren. Salah satunya adalah pendakwah kelahiran Lamongan, yang kini tinggal di Yogyakarta: Kiai Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.
Jika kamu – para generasi millenials – ingin mencari pendakwah Islam yang teduh, inspiratif dan kaya akan makna, namun juga santai (tidak radikal), ada banyak para dai atau pendakwah yang keren. Salah satunya adalah pendakwah kelahiran Lamongan, yang kini tinggal di Yogyakarta: Kiai Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.
Jadi, jika kamu ingin ngaji
online via YouTube, tak ada salahnya – baik sekali malah – jika kamu ketik di
kolom pencarian YouTube dengan nama “Gus Muwafiq”, yang membahas pelbagai tema
dan persoalan mutakhir. Mengapa Gus Muwafiq? Berikut beberapa alasan yang perlu
menjadi pertimbangan. Sehingga, kamu menjadi lebih mantap dalam menyimaknya.
Pertama, santri yang
mumpuni. Gus Muwaffiq merupakan santri yang sudah lama mengenyam pendidikan
pesantren – sebuah lembaga pendidikan tertua di Indonesia – sehingga pemahaman
keagamaan beliau mumpuni dan khas. Khasnya adalah pemahaman Islam yang dianut
mayoritas muslim Indonesia. Muslim Indonesia merupakan muslim yang menganut
madzhab empat, khususnya Imam Syafi’i yang lebih dominan. Selain itu, Islam
jebolan pesantren terbukti mampu “kawin” dengan tradisi dan budaya Nusantara.
Jadi, soal khasanah Islam dalam al-Quran, hadits maupun kitab-kitab klasik,
beliau mumpuni.
Kedua, paham sejarah dan
hafal. Gus Muwafiq merupakan sosok yang sadar dan paham sejarah. Mengapa
sejarah penting? Karena dengan berpijak pada sejarah itulah kita umat Islam
membangun masa depan. Dan beliau, paham sejarah baik dari teori penciptaan alam
semesta, jaman nabi-nabi, sejarah Islam pasca Nabi Muhammad Saw., geo-ekopol
Internasional, sampai sejarah Nusantara. Oh ya, hafalan beliau juga sangat
kuat. Tidak hanya mengerti tetapi memahami. Berbagai silsilah keilmuan, tokoh
maupun dinasti beliau hafal di luar kepala. Ini memudahkan kamu dalam mencerna
pola-pola dalam belajar agama.
Ketiga, Mantan aktivis.
Sebelum keliling dakwah seperti sekarang, beliau telah mumpuni menjadi aktivis
kampus. Gus Muwafiq aktif di lingkaran PMII dan Mahasiswa NU. Pengembaran
Intelektual dan “Jalanan”-nya beliau tempuh dari kota pelajar: di UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, sampai ke Mancanegara karena pernah menjadi Sekretaris
Jenderal Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara. Salah satu keunggulan aktivis muslim
adalah tahu konsep (dan wacana Islam kontemporer), tahu medan, tahu peta
politik, dan bergelut dengan realitas. Wajar kalau beliau – selain keliling
Indonesia – juga sering diundang ceramah ke luar negari.
Keempat, humoris. Jangan
heran kalau kamu berlama-lama menyimak pengajian beliau (entah online maupun
offline), tak bosan karena pembawaannya yang kocak dan penuh dengan humor.
Humor memang menjadi penting dalam suatu ceramah karena membuat jamaah tidak
ngantuk, tidak jenuh dan menjadikan otak kembali fresh.
Kelima, mudah dicerna.
Bahasa yang beliau gunakan adalah bahasa para audiens-nya. Jika di kampus
dengan para mahasiswa atau akademisi, beliau bisa dengan bahasa ilmiah. Jika
dengan masyarakat awam, beliau bisa cerita dengan nalar, tradisi dan psikologi
umum masyarakat. Jika dengan para pemuda, beliau juga bisa santai dan tahu apa
yang hits dan menjadi tantangan generasi muda hari ini. Meski demikian, dalam
penggunaan bahasa Indonesia kadang beliau ada beberapa hal yang kurang (menurut
saya). Dan ini pernah diakui beliau. Secara, beliau mengaku menggunakan bahasa
Indonesia baru semenjak kuliah. Sebelum itu menggunakan bahasa Jawa, khususnya
Jawa Timuran.
Itulah sekilas sosok Gus
Muwafiq yang mungkin sedikit membantu memantapkan kamu para generasi millenials
zaman now dalam memilih dai, jika ingin mendengarkan pengajian online via
YouTube. Jangan sampai salah memilih pendakwah, karena akibatnya kamu bisa
terprovokasi. Alih-alih mendapat ilmu, dapatnya malah kebencian (bahkan yang
ekstrim) saling mengkafirkan sesama Islam. Jadi, selamat menikmati
pengajian-pengajiannya!
(Oleh: Ahmad Naufa
KF/Syaroni As-Samfuriy)
tag to:
Kitab Kuning Aswaja
Islam Nusantara Aswaja
Islam Agamaku Channel
Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur
Pondok Pesantren Darul 'Ulum Jombang
Salamun Sal
Ali Idris
Pamulung Ilmu
Azkiya Natasya Aisyah
Salsabila Assyfa Zaskia
Elang Dhika
Ceramah Gus Muwafiq (KH Ahmad Muwafiq Yogyakarta)
tag to:
Kitab Kuning Aswaja
Islam Nusantara Aswaja
Islam Agamaku Channel
Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur
Pondok Pesantren Darul 'Ulum Jombang
Salamun Sal
Ali Idris
Pamulung Ilmu
Azkiya Natasya Aisyah
Salsabila Assyfa Zaskia
Elang Dhika
Ceramah Gus Muwafiq (KH Ahmad Muwafiq Yogyakarta)
Kaum
Muda NU

Komentar
Posting Komentar