Membaca Raut Wajah Duka Sandiaga Uno Dari Sudut Supramistik
RAUT SEDIH SANDIAGA
UNO SECARA SUPRAMISTIK
Banyak yang berspekulasi soal raut wajah Sandiaga Uno
yang pucat saat dampingi deklarasi menang pilpres Prabowo kemarin, Kamis 18/4
sore. Ada yang menyebut Sandiaga terpaksa dampingi Prabowo karena dari awal dia
menolak bikin pernyataan menang karena belum ada keputusan KPU. Ada yang
percaya Prabowo marah ke Sandiaga dan gebrak meja karena Sandi menolak dekler.
Lalu Sandiaga diusir dari rumah Prabowo di kertanegara, Kebayoran Baru, Jaksel
dan dilepas dari koalisi. Bahkan ketum PKS Sohibul Umam menengahi dan
memisahkan keributan itu.
Namun semua itu terbantahkan oleh Sohibul Umam. Tak
ada keributan itu dan tidak ada Prabowo marahi sandiaga dan gebrak meja.
Apalagi sampai mengusir Sandiaga dari rumahnya yang mewah itu. “Berita itu
hoax. Tidak benar itu, saya tidak ada di situ dan tidak memisahkan apapun
karena tidak ada keributan itu,” bantah Sohibul Umam.
Bantahan ini masuk akal, karena keesokan harinya
Sandiaga ada di samping kiri Prabowo saat nyatakan menang pilpres Real Count
versi internal, walau wajah Sandiaga sangat pucat, dingin dan terlihat gundah
gulana.
Wanita indigo, Dewi Kalamukti menyelisik secara
supramistik, bahwa Sandiaga gundah karena berdasarkan Quick Count kalah.
Padahal dia yakin bersama Prabowo akan menang. Ribuan titik dia turun ke bawah
dekati rakyat dan keluar dana sangat besar. Nilainya trilyunan selama jadi
cawapres dan sosialisasi ke seluruh Indonesia.
“Pak Sandiaga Uno gundah karena tekanan psikologis.
Bukan soal dana yang sudah banyak terkuras, tapi juga karena semua bisnisnya
yang ada di bursa effek anjlok. Tapi Sandiaga Uno seorang yang bverdas dan
agamis, dia akan cepat move on,” kata Dewi Kalamukti. Dalam waktu kurang dari
sebulan, Sandiaga secara psikologis mistis, akan normal lagi. “Pak sandiaga
akan jadi capres paling potensial tahun 2024, akan berhadapan dengan AHY, Tuan
Guru Bajang, Mahfud MD, Ridwan Kamil dan Gatot Nurmantyo,” katanya. ****

Komentar
Posting Komentar