Paser Kaltim Tempat Paling Ideal Untuk Pemindahan Ibukota Indonesia
Paser Kalimantan Timur Tempat Paling Ideal
Untuk Ibukota Indonesia Yang Baru
Bung Karno pernah menggagas akan memindahkan ibukota
Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Presiden Jokowi akan
segera mengeksekusi itu dengan pilihan beberapa tempat di luar Jawa. Bapenas
sudah menghitung berapa dana yang harus disediakan. Membangun sarana, seperti
kantor departemen dan infrastruktur sebagai kebutuhan utama.
Banyak
negara yang memindahkan ibukota. Inggeris, India, Brazil dan banyak lagi nama.
Semuanya berhasil dan sukses.
Jakarta
sudah sesak. Ibukota terlalu padat. Kantor pemerintahan harus dipisahkan dari
gerinjang perdagangan, mal, bisnis dan keberisingan. Palangkaraya ditunjuk Bung
Karno karena posisi kota di Kalteng itu pas di tengah. Mengitung dari barat ke
timur di tengah dan dari selatan ke utara, juga di tengah.
Anies
Baswedan, gubernur DKI sebut, dengan pemindahan ibukota ke luar Jawa, Jakarta
akan tetap macet. “Memang macet dan banjir di Jakarta itu sudah adat dan
adabnya. Tapi bisa mengurangi,” ujar pakar psikomistisis, Ustad Muhamad Salim,
68, pagi Selasa 30 April 2019.
Ahli
supramistik ini melihat lokasi yang paling ideal untuk ibukota baru Indoensia
adalah Kabupaten Paser dan Penajam di Kalimantan Timur, bukan di Palangkaraya,
Kalimantan Tengah. “Ini hitungan mistisis, boleh dipakai boleh diabaikan.
Apalah artis seorang Muhamad Salim,” kata Ustad Muhamad Salim.
Ustada
Muhamad Salim sudah melihat gedung gedung pencakar langit dan kantor kantor
pengelola negara di Paser hingga ke Balikpapan. Daerah ini dekat dengan laut.
Lalu lintas transportasi laut sangat muda. Juga ada aliran sungai dan ada
perbukitan. “Insya Allah kabupaten Paser, Kalimantan Timur sangat strategis
mistis dan bawa berkah bila digunakan sebagai ibukota. Posisinya juga di
tengah, tidak jauh jauh amat dari gagasan Bung Karno, Palangkaraya,” ujar ustad
Muhamad Salim.
Kalimantan,
khsusunya Paser dan Kaltim, tidak dilalui jalur gempa. Baik itu gempa tektonik
maupun gempa vilkanik. Maka itu, kata Ustad Muhamad Salim, Bung Karno, kala
itu, batinnya tajam, dibimbing ginaib utnuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke
Kalimantan Tengah. “Jokowi serius mengeksekusi ini walau banyak tantangan dan
rintangan. Eksekusi ini perlu segera dan berdamailah dengan wakil rakyat di
DPR.” Demikian Ustad Muhamad Salim. ***
Komentar
Posting Komentar