Perang Psikologimistisis Prabowo-Sandiaga Uno



PEOPLE POWER AKAN JADI KENYATAAN
Prabowo berpesan pada massanya untuk turun ke jalan. Tapi harus tertib dan tidak anarkis dan merusak. Tak boleh ada sebatang pohon pun yang patah. Tak boleh juga meninggalkan sampah di jalanan. Ini sudah bagus. People power memang akan jadi kenyataan. Tapi people nya seberapa, belum ketahuan. Kita lihat saja nanti. Pesan itu disampaikan semalam, Jumat 19/4 di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, di depan massa yang hadir lakukan syukuran kemenangan mereka.
       Hal turun ke jalan ini akan dilakukan bila penyelenggara pilpres dilihat  curang. Dalam hal ini KPU. Sedangkan 12 lembaga survey yang mengunggulkan Jokowi, mereka tak percaya lagi. Walau 12 lembaga itu resmi dan selama ini kredibel. Dapat dimengerti bila Prabowo klaim mereka menang pilpres 2019. Dan mereka lah pemimpin 2019-2024. Ini narasi penggiringan opini. Juga membuat resah pemilih Jokowi.
       Untuk pedagang kaki lima, demo ke jalan pengerahan massa ini menarik. Beberapa pedagang kecil berharap agar benar terjadi dan mereka bisa jualan. Mengais rejeki di tenga demo. Begitu juga dengan kelompok pekerja pers. Dapat berita bagus, seru dan rating serta oplag bisa naik.
       Kenapa harus turun jika kalah dan selalu merasa disurangi? Entahklah, hanya mereka yang tahu. “Walau saya pemilih Jokowi dan tak suka Prabowo, tapi saya akan ikut turun. Bukan ikut yel yel demo, tapi mau liputan, dengar orasi dan siarkan orasi itu. Asyik kan?” kata wartawan senior Martha Tobing. 62, pada penulis.
       Namun, Ustad Muhamad Salim,68, ahli psikomistika sebut, Prabowo cs lakukan psiwar. Maksudnya menekan secara psikologis KPU dan pemerintah agar tidak curang. Tapi Mahfud MD, ahli hokum tata Negara dan mantan ketua MK pesan, agar KPU berjalan normal dan professional. Jangan terpengaruh yang beginian. “Mereka klaim menang pilpres, bahkan menyebtu real count 62 persen. Itu saya dengar didapat dari 350.000 TPS yang dimenangkan. Padahal TPS begitu banyak, lebih dari 790 ribu, kan belum separuhnya,” imbuh Mahfud MD.
Dari medsos banyak yang akan ke Jakarta ikut turun. Stresingnya masih membawa politik identitas. Soal agama dan isu  menista agama.Akan dijadikan seperti kasus Ahok padahal ini jauh berbeda. Alumni 212 dan GNPF MUI itu justru otaknya ada di pasangan Jokowi. Kiyai Haji Ma’ruf Amin saat heboh Ahok, ulama Rois Am NU ini ketrua MUI dan dialah bersama tim mengeluarkan fatwah “Ahok”. Jadi apanya yang salah di Jokowi? Tapi inilah politik. Di sana bukan negarawan tapi yabng mementingkan kekuasaan. Ambisi itu begus, tapi  ambisius itu tidak baik. Nabu Muhamad sendiri pesan kepada ummat akan tidak memilih pemimpin yang menggebu gebu. Kenapa? Yang amanah itu bukan yang menggebu gebu dan ambisius. Yang amanah itu yang biasa saja, tapi berkerja dan bekerja untuk rakyat dan membangun bangsa dan Negara ini. Itu sudah terlihat pada diri Jokowi. Namun, deo itu harus melaporkan ke Polri. Tujuannya untuk pengawalan dan pengamanan demo. Demo aman dan tak terjadi keributan dan kekisruhan. Jika tidak lapor sebelumnya, ini pelanggaran dan Polri berhak membubarkan,
***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha