Politik Uang Makin Menggila Di Pileg 2019-2024 Dari Calon Legislator



POLITIK UANG MAKIN GILA
 DI PILEG 2019-2024
Siapa bilang pileg serentak 2019-2024 jauh dari politik uang? Atau,  berkurang dibanding 2014 lalu karena ada sanksi hukum kurungan penjara 2,5 tahun?
        Arkian, tau engga sih,  justru pada pileg 2019 ini polikik uang makin ramai. Baik itu calon DPR RI, DPD, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota. Tapi Bawaslu seperti tutup mata saja.
Bahkan ada seorang calon DPR RI yang bagi bagi uang sebut. “Orang-orang Bawaslu juga bukan kucing, mereka juga suka uang,” kata caleg, mantan anggota DPRD sebuah provinsi ini pada penulis.
 Maksudnya kucing itu, hanya kucing tak tau uang. Selagi anggota Bawaslu manusia, ya mau uang.
        Dengan alasan undang pengajian ibu-ibu, caleg A, sebutlah begitu menjamu makan-makan.
Setelah pulang, timses A membagi bagikan paket dalam kantong plastik. Isinya jilbab, gelas minum dan amplop berisi uang Rp 50.000. Selain mengundang ke rumah juga turun mendatangi.
Cuma saat turun diperlakukan kehati-hatian sekali. Uang tidak dimasukkan ke dalam kantong, tapi tersembunyi oleh timses. Maklumlah, takut bila dihebak oleh lawan yang menyusup lalu lapot Bawaslu.
        Ada pula calon anggota DPD yang membagikan uang Rp 1 juta masing masing RT. Dalam dua kecamatan yang dibutuhkan suara, ada sekitar 4000 RT. Caranya, timses menitipkan uang Rp 1 juta itu ke RT untuk dimasukkan ke kas RT. Lalu ketua RT bikin rapat sama warga bahwa ada bantuan dana ke kas RT sejuta dari calon DPD bernama AFA. “Beliau pesan, jika belum ada pilihan, ya bolehlah memilih dia. Jika sudah ada pilihan yang silakan memilih calon senator DPD pilihannya,” kata Pak RT. Jadi tidak ada paksaan dan tidak ada tekanan dengan uang sejuta itu.
Berbeda dengan DPR RI, DPR Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, calon senator jarang sekali sosialisasi, turun ke bawah. Paling mereka pasang poster dan baliho di jalanan. Dan poster, gambar gambar itu takkan bicara apapun, jika tidak menemui warga. Menemui warga tidak bisa begitu saja tanpa ada pemberian apapun. Istilagnya NPWP. Nomnor piro wani piro. Nomor nya berapa dan berani berapa? Ini menyangkut uang. Di sebuah kampung, sudah sangat biasa soal politik uang. Bahkan ada warga yang menerima uang dari siapapun, namun tidak memilih. Uang dari mana pun diterima, tapi tak akan memilih. Seorang caon senator Sumsel sebut bahwa di Sumsel sangat gila soal politik uang. Istilahnya siram. Calon pemilih disiram uang. Jika tidak main uang, tidak akan dipilih dan takkan dapat suara. Antar mamng dan ponakan pun, saling makan uang dari calon legislator dan DPD, katanya. ***   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka