Fahri Hamzah Jadi Pengangguran Intelek Mitra Kritik Utama Pemerintah Jokowi Jilid Dua...
FAHRI
HAMZAH AKAN JADI PENGANGGURAN INTELEK MITRA KRITIS PEMERINTAH
Entah serius atau hanya
ngeledek, Fahri Hamzah usulkan ibukota pindah ke Pulau Seribu. Dari lokasi
daerah yang dipilihnya, nampaknya wakil ketua DPR RI ini bergurau.
`Pulau Seribu itu adalah kepulauan kecil kecil yang
terpisah. Ada Pulau Bidadari, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pula Onrust, Pulau
Rambut dan lain lain. Lha, pulau yang mana dimaksudkan Fahri Hamzah?
“Itu usul kampungan yang super norak,” kata Ustad
Muhamad Salim, 68, pakar psikomistitis Banten, pada penulis. Dia asal ngomong
dan itu dikatakan pada pers usai bertemu Jokowi di istana negara. Saat makan
bersama dalam rangka berbuka puasa.
“Maksudnya mau ngeledek gagasan memindahkan ibukota
itu, tapi masak ke Pulau Seribu? Bahkan, Kabupaten Kepulauan Seribu itu
dipimpin seorang bupati kepala daerah yang masuk dalam pemerintahan DKI
Jakarta,” ujar Ustad Muhamad Salim.
Pemerintahan Jokowi serius memindahkan ibukota. Pagi
tadi jam 09.00 WIB berangkat dari bandara Halim ke Balikpapan, Kalimantan
Timur. Jokowi tinjau daerah Balikpapan
sebagai alternatif ibukota baru Indonesia. Setelah itu berangkat ke
Palangkaraya, Kaltim, daerah inceran Bung Karno sebagai lokasi ibukota baru.
Tentang gagasan Fahri Hamzah, Ustad Salim yakin
politisi asal Sumbawa Besar. NTB ini, hanya bercanda. Dia tidak serius dan
tidak ada kesungguhan berfikir.
Ustad Muhamad Salim, dukun sakti mandraguna Temanggung
yang mukim di Banten ini, melihat Fahri Hamzah akan eksis sebagai aktifis. Dia
tidak nyaleg karena tak didukung PKS, partainya. Fahri akan buat rumah aktifis,
jadi oposisi pengeritik di luar partai. Fahri tak punya partai, tak jadi
pejabat dan tak jadi apa apa, selain pengeritik Jokowi.
“Fahri akan seperti jamu yang pahir bagi pemerintah,
tetapi dia mengobati segala macam penyakit. Maka jangan musuhi Fahri Hamzah,
jadikan dia mitra pengeritik dan jadikan dia sparing partner yang menyehatkan
dan menjadikan pemerintahan kuat,” kata Ustad Muhamad Salim. ****

Komentar
Posting Komentar