KEKUATAN PRABOWO
Prabowo,
Amien Rais dan beberapa petinggi timses kubu 02 berada di Brunai. Setelah
dilaporkan ke polisi, satu persatu ke luar negeri.
Diduga mereka
menghindari kejaran aparat. Lalu meminta bantuan pada Pangeran Brunai berkuasa,
Sultan Hosanal Bolkiah.
“Kekuatan secara fisik maupun mental, kubu 02
yang sebut KPU curang, tak percaya Bawaslu dan menolak gugat ke MK, makin
melemah. Apalagi setelah PAN dan Demokrat berbeda pandangan dengan Prabowo yang
klaim menang 62 persen,” ujar pakar psikomistisis, Ustad Muhamad Salim, Sabtu
18 Mei 2019.
“Mereka sudah
mulai putus asa karena ajakan people power
tidak disambut baik. Dari demo demo ke Bawaslu, yang diharapkan meledak oleh
manusia, hanya sedikit yang mau turun. Itupun ada HS yang bikin pelanggaran
hokum dan ditangkap, ancam penggal kepala Jokowi. Juga anggota timses yang
pakar hukum, Egi Sujana ditangkap, Kivlan Zein tersangka, maka makin lemahlah
perjuangan inkonstitusi Prabowo cs,” kata Ustad Muhamad Salim.
“Memang ada
petinggi politik yang berpengaruh di negeri ini, ingin ada people power kayak
Filipina saat menumbangkan presiden Marcos yang begitu kuat. Tapi jangan
samakan dengan Filipina karena keadaan berbeda. Mayoritas rakyat takut pada
kekuatan angkatan bersenjata Marcos, nekad bersama sama bergerak dan tumbanglah
Marcos oleh people power. Di Indonesia yang memilih Jokowi itu hampir 60
persen, bagaimana bisa digerakkan untuk mendemo Jokowi atau bahkan
menumbangkannya? Tidak bisalah,” imbuh Ustad Muhamad Salim.
Kenapa Brunai?
“Secara geografis Brunai itu dekat dengan Indonesia. Negara kecil kesultanan
itu ada di Pulau Kalimantan. Pada menjelang pengumuman KPU dan saat pengumuman,
mereka mudah berkomunikasi dari Brunai.
Lagi pula Sultan Brunai sangat dekat secara psikologis dengan Indonesia,”
ungkap Salim.***
Komentar
Posting Komentar