PEOPLE POWER ITU TERJADI KARENA KEMARAHAN MAYORITAS RAKYAT PADA PRESIDEN MARCOS YANG KORUPS DAN PEMBUNUHAN TERHADAP SENATOR BENIGNO AQUINO
PEOPLE POWER ITU TERJADI KARENA ADA KEMARAHAN RAKYAT KEPADA MARCOS SETELAH
BENIGNO AQUINO TERBUNUH
Kata people power sangat populer di
Indonesia ketika rakyat Filipina berdemontrasi besar-besaran untuk menentang
kekuasaan Presiden Ferdinand Marcos yang absolut, korup. People Power terjadi
setelah pembunuhan Benigno Aquino Jr., mantan Senator Filipina, pada hari Minggu,
21 Agustus 1983 di Bandar Udara Internasional Manila.
Aquino, yang juga merupakan lawan
politik Presiden Marcos, mendarat di tanah airnya setelah berada di pengasingan
selama 3 tahun di Amerika Serikat, ditembak kepalanya ketika dalam perjalanan
dari pesawat menuju sebuah kendaraan yang menunggu untuk membawanya ke penjara.
Selain itu, Rolando Galman, yang kemudian disangkutpautkan dengan pembunuhan
Aquino, juga ditemukan tewas.
Rakyat kemudian bergerak, turun ke
jalan, menyebabkan Marcos yang memiliki kekayaan 100 trilyun tumbang. Untuk
memperlihatkan betapa kayanya Marcos, media massa menampilkan foto koleksi
sepatu mahal milik Imelda Marcos, first lady, mantan ratu yang disebut-sebut
menjadi orang yang berpengaruh bagi Marcos. Sejarah mencatat, setelah itu
isteri Benigno, Corazon didaulat oleh rakyat untuk menjadi presiden Filipina.
Banyak people power yang terjadi di
berbagai belahan dunia. Ada yang berhasil memperbarui tatanan, tetapi tidak
sedikit yang gagal. Menyebabkan negara kacau, rakyat menderita dan kehilangan
masa depan, seperti yang terjadi dengan gelombang people power yang terjadi di
negara-negara Timur Tengah, atau yang disebut Arab Spring.
Sampai saat ini, Libya dan Suriah masih
porak poranda, pemerintah belum mampu mengendalikan keamanan. Sudah ribuan
orang tewas, infrastruktur hancur termasuk peninggalan-peninggalan bersejarah,
dan puluhan ribu orang mengungsi untuk mencari keselamatan dan kehidupan yang
lebih baik.
Indonesia pernah duakali mengalami
people power. Yang pertama ketika rakyat melawan Pemerintah Orde Lama; yang
kedua ketika menumbangkan Orde Baru, pada tahun 1998. Mahasiswa yang muak
dengan rezim otoriter bergerak menduduki Gedung DPR, Jakarta dan beberapa kota
besar bergolak.
Konon provokator bermain dalam peristiwa
1998. Masyarakat yang terhasut menjarah toko-toko dan mal, beberapa di
antaranya dibakar. Banyak anggota masyarakat yang tengah berpesta menjarah,
ikut terbakar. Sentimen anti Cina menyebar, banyak WNI keturunan Cina menjadi
korban.
Tidak menunggu lama, perekonomian
langsung ambruk, dipicu oleh melambungnya harga dolar. Semua barang mendadak
mahal, pemerintah transisi tidak bisa dengan cepat mengatasi keadaan.
Pusat-pusat perbelanjaan tutup cukup lama, pemiliknya trauma, meski dijaga
tentara. Para karyawan, penjaga toko, satpam, tukang parkir, pedagang makanan
dan pelaku ekonomi lainnya yang biasa mencari rejeki di kawasan pertokoan,
menjadi penganggur.
Kehidupan benar-benar berat ketika itu.
Yang paling merasakan dampaknya adalah orang-orang kecil. Sedangkan para
pemilik toko, pengusaha, hanya perlu "berhibernasi". Mereka pergi ke
tempat-tempat yang aman, tidak sedikit yang ke luar negeri. Mantan Pangkostrad
Prabowo Subianto yang sempat disidang di Dewan Kehormatan Perwira, pergi ke
Jordania dan menetap di sana untuk menjadi pengusaha.
Tidak ada yang sulit bagi pejabat dan
orang-orang kaya. Yang menderita adalah masyarakat miskin, golongan kecoa dan
kelompok tikus got, karena remah-remah yang akan mereka makan, semakin sulit
diperoleh.
Kini para elite yang sering bersendawa
karena kekenyangan, sedang memprovokasi rakyat untuk melakukan people power.
Banyak rakyat berani mati dan berani miskin siap melakukannya.
Jika terjadi chaos, rusuh, aparat
keamanan bertindak untuk mengatasi perusuh, tidak tertutup kemungkinan ada
korban, termasuk korban jiwa. Dan mereka yang kehilangan nyawa, umumnya rakyat
kecil. Setelah itu di batu nisannya hanya tertulis: Korban Kerusuhan...seperti
yang banyak terdapat di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Sedangkan para elite yang
telah memprovokasi rakyat untuk melakukan people power, tetap bisa duduk
tenang, memegang sendok dan garpu sambil memikirkan strategi baru.
Komentar
Posting Komentar