Hati hati Bergentayang Hantu Cantik Penghisap Darah....


 PENGHISAP DARAH
            Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan malam apa bila telah gelap gulita. Pada bagian lainnya, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.
            Kalimat di atas ini adalah bagian dari surat Al Falaq, surat ke 115  yang terdiri dari lima ayat. Kiyai Haji Zainudin MZ, kepada saya, ketika masih hidup, menyebut bahwa ayat ini diturunkan Allah Azza Wajalla karena Kanjeng Nabi Muhamad SAW terkena santet. Rasul pun, kekasih tercinta Allah, diuji dengan kejahatan mistik. Dan bukanlah seorang nabi yang tak mempan sihir, bukan pula rasul yang tak  mempan teluh. Maka, nabi besar pun,  semakin tawakkal dan makin berserah diri serta bergantung kepada Allah Yang Maha Agung. Sejak itu Allah menurunkan surat Al Falaq yang sakti mengobati santet.
            Anakku tiba-tiba berteriak karena kepalanya terasa mau pecah. Sakit dan berat sekali seperti digantungi batu. Lalu tubuhnya panas tinggi hingga 40 derajat selsius. Dia terus menerus gelisah dan nyeri di sekujur tubuh. Karena tahunya ini penyakit medis, maka segera mengeluarkan mobil dan membawa anakku ke IGD. Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Kota Tangerang di Cikokol. Muhamad Rizki, 21, segera ditangani perawat dan dokter 24 jam yang jaga di IGD. Rizki diinfus dengan obat cairan parasetamol setelah ini infus cairan penguat tubuh. Atas permintaan saya, karena takut kena demam berdarah atau tipus, maka diambil darah dan dilakukan check darah di laboratorium. Setelah  menunggu sekitar  lima jam, hasil test darah keluar dan keadaan anakku normal. Trombisin normal dan lekosit serta semuanya normal. Artinya, tidak ada penyakit  demam berdarah ataupun tipus. Suhu tubuhnya pun nromal kembali. Dingin yang sedang dan  semua rasa sakitnya lenyap setelah ditangani di IGD Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Tangerang ini.
            Dokter Wulan Nuryana, sebutlah begitu, menganjurkan anak kami pulang. “Tidak ada penyakit apapun dan semua baik-baik saja,” kata dokter Wulan kepada istriku, Syarifah Saskia. “Tapi kenapa kepalanya sampai begitu sakit dan badannya begitu panas tinggi dokter?” tanya Syarifah Saskia, penasaran. “Ya mungkin karena kelelahan. Bisa juga karena fikiran, secara psikologis, dari depresi dan tekanan pekerjaan, maka tiba-tiba sakit kepala dan panas,” jawab dokter, ala kadarnya.
            Kami membawa Muhamad Rizki pulang. Ke IGD itu hari Rabu Kliwon, 12 Maret 2014 pukul 04.30 hingga jam 09,45 WIB.  Malam harinya, tengah malam, pukul 01.20 WIB, Kamis Legi,  Muhamad Rizki berteriak lagi dari tempat tidurnya. Kali ini dia menggigil kedinginan dan kepalanya sakit lagi. Ditambah lambungnya melilit dan giginya  nyeri teramat sakit. Kami panik lagi. Aku segera ke apotik yang buka 24 jam membeli obat maag dan lambung, mylanta liquid, juga parasetamol penurun panas serta obat sakit gigi antibiotik amoxylin  dan ponstan. Setelah diminumkan obat, keadaan membaik. Tapi tiga jam setelah itu, panas lagi dan dia melompat dari tempat tidur minta dikompres. Aku mengompres dengan air matang lalu menyiramkan air itu ke punggungnya yang panas sekali hingga keluar asap.
            Akhirnya air satu teko habis untuk menyirami tubuhnya yang terus berasap. Artinya panasnya melebih dari 40 derajat dan bibirnya mencari merah membara. Matanya panas dan anakku melintir kesakitan. Badannya tiba-tiba seperti ditusuk dengan jarum dan paku, hingga dia menjerit tanpa rasa malu lagi karena tak kuat  menahan sakit.
            Istriku menelpon teman wanitanya yang tidak begitu jauh dari rumah. Hanya berbeda RW di kelurahan Sudimarapinang, Kota Tangerang, Banten. Si teman bilang bahwa jika test darah baik dan panas dingin tiba-tiba datang lagi, itu pertanda terkena penyakit yang tidak wajar. “Bisa jadi diteluh orang, disantet,” katanya, terus terang. Sebab ada pengalaman familinya yang seperti itu. Juga anak muda seumuran Muhamad Rizki, anak kami. Dokter nyatakan tidak ada demam berdarah, tidak terkena tipus dan darahnya semuanya bagus, itu ternyata terkena santet. “Di dalam agama Islam ada sihir, santet dan teluh serta guna-guna. Orang beragama lain mungkin tidak yakin ini ada, tapi kita yakin karena Nabi Muhamad pun, rasul kecintaan Allah, diuji Tuhan Ya Rab dengan penyakit nonmedis. Beliau disantet oleh tukang teluh yang  membencinya,” kata Mama Kiki, Si Teman, serius di telpon.
            Kami mulai goyah. Keyakinan kami yang tadinya sakit medis, bergeser, berubah mempercayai santet. Aku lalu membuka Al Qur’an setelah sembahyang sunnah tahajut, surat Al Falaq. Sebuah kitab suci agamaku berwarna coklat yang dibeli di toko Gunung Agung, yang lengkap dengan tafsir dan terjemahannya.  Arkian, barulah mataku terbuka, bahwa ada sihir di Surat Al Falaq.
            Setelah aku berulang membaca surat itu, akupun mendapat bisikan di teligaku. Diperintahkan untuk menggabungkan dengan surat Al Fatihah, Al Ikhlas dan An Nas. Empat surat yang aku ulang membacakannya di rubuh anakku. Lalu, aku baluri dengan tetumbuhan bangle. Bangle dibisiki ke telingaku sebagai tumbuhan sakti untuk memberangus setan jahat yang membawa santet ke tubuh manusia.
            Alhamdulillah, aku pun bersujud syukur kepada Allah Azza Wajalla. Sejak Senin Kliwon, 17 Maret 2014 hingga 2017 ini, anakku sembuh total, tidak termakan teluh lagi. Santet dan guna-guna yang datang menyerangnya, tidak mampu masuk ke tubuhnya karena jimat sakti mandraguna dari  tetumbuihan bangle dan bacaan empat surat inti penangkal santet. Al Fatihah, Al Ikhlas, An Nas dan Al Falaq. Nuhamad Rizki menghafal surat itu dan kini sudah hafal berikut memahami terjemahannya. Dan tumbuhan bangle yang baunya kurang sedap, dibungkus dengan kain hitam dan selalu dikenakan di pinggangnya.
            Bangle adalah tetumbuhan rempa-rempa di Asia Tenggara dan India. Nama latin bangle adalah zingiber mantanum. Pohon bangke berbunga merah dan coklat. Bukan bunga yang dimanfaatkan, tetapi sinya di tanah, sejenis umbi-umbian, mirip  kunyit. Rasanya pahit, bau, pedas dan sedikit asam. Orang Aceh menamakan bangle itu mungle, orang Madura menyebutnya pandhiyang, orang Bugis menamakannya panini, orang Sunda menyebutnya panglai, orang Minangkabau menamakannya kunik bolai dan orang Maluku menyebutnya unin makei.
            Bangle dijadikan bumbu masakan. Tapi sudah karang digunakan sebagai bumbu. Lebih banyak diamnfaatkan utnuk obat. Tidak begitu jelas untuk obat apa. Namun yang paling terang adalah sebagai penangkal santet. Apabila di halaman rumah ada tanaman bangle, maka santet tak akan masuk. Sebab setan jahat pembawa teluh sangat tajkluk dan takut kepada tanaman bangle. Demikian keterangan para ahli supranatural kepada saya. “Bangle itu adalah kekayaan bangsa Indoensia karena tumbuh paling banyak di nusantara ini. Bangle obat paling ampu menyembuhkan  korban santet dan menangkal serangan santet,” kata Ustad Muhamad Musal, 67 tahun,  kepada saya.
            Selain penasaran dengan tetumbuhan bangle, aku juga jadi ingin tahu tentang cara kerja santet dan siapa pula yang menyantet Muhamd Rizki, anakku. Secara ilmiah dan supranatural, Muhamad Musal menerangkan bahwa santet itu pejerjaan setan. Setan itu bisa merah, hitam dan putih. Yang paling berbahaya adalah Setan Merah. Setan merah bukan membuat sakit, tapi membuat mati korban. Setan merah itu menutup jaringan darah ke jantung. Orang yang jadi sasaran, walau tidak punya riwayat sakit jantung, tapi saluran darah ke katup jantung dipencet dan ditekan, korban langsung tidak bernafas dan meninggal dunia.
            Yang ke dua berbahaya adalah Setan Hitam. Setan hitam membuat orang tak bisa bisara, gagu selamanya. Setan Hitam menyobek pita suara, diputuskan pita suara hingga seseorang kroban, tak bisa bicara selamanya. Kecuali pita suara bisa disabung ahli supranatural dan insya Allah bisa bicara lagi. Juga memutuskan saringan telinga hingga korban jadi tuli. Juga memutuskan syaraf mata, kornea mata dipecahkan dan langsung buta. Inilah kejahatan super santet dari ahli teluh yang jahat.
            Yang paling ringan adalah Setan Putih. Setan putih itu jin yang jahil. Bukan jahat, sebab dia juga beragama Islam dan mengucapkan dua kalimah syahadat. Tapi Setan Putih, jin jahil ini, bisa dikirim dukun santet untuk mengerjai orang. Misalnya dibikin sakit kepala, badan panas dingin, semua kulit terasa gatal dan sakit perih. Setan putih ini tidak membunuh tapi menyakiti. Dia dimarah Allah karena jahilm tapi tidak dikutuk seperti setan merah dan setan hitam. Demikian  keterangan Ustad Muhamad Musal, dukun pengobat santet di Banten, kepadaku.
            Lalu, siapakah pembuat santet dan bagaimana cara kerjanya? Pembuat santet yang paling mahir biasanya wanita. Karena ada haid, maka banyak setan disekelilingnya. Dengan mantra Bukit Kanugunang, mantra santet, maka setan putih atau setan hitam, banyak dekat dengan wanita dan wanita lebih mudah memerintahkannya. Ini pekerjaan rahasia dan super rahasia dari beberapa dukun wanita yang membuat santet. Bahkan, ada beberapa dukun wanita yang mampu membuat santet kecelakaan lalu lintas. Lagi enak jalan di trotoar, tiba-tiba ada mobil nabrak dan celaka. Lagi enak menyetir kecepatan tinggi di tol, tiba-tiba ada setan lewat bentuk manusia menyeberang yang dilihat sopir dan terjadilah tabrakan  beruntun di tol. Ini ulah dukun santet perempuan yang mengegrakkan Setan Hitam dan Setan Merah yang membunuh sasaran di jalan tol.
            Cara kerja santet itu adalah memerintah jin. Memerintahkan setan yang mengabdi karena rajin diberi makanan darah. Bahkan ada setan yang memakan darah dukun santet perempuan melalui susunya. Susu yang dihisap itu adalah darah, sehingga dukun santet perempuan tidak akan jadi gemuk. Tubuhnya selalu kurus karena darahnya banyak dihisap setan piaraannya. Maka itu, sebagai ciri khas dukun santet perempuan maupun lelaki, selalu bertubuh kurus, jalan menunduk dan matanya merah. Mata merah itu adalah mata setan, jalan menunduk itu karena menyembunyikan diri. Tubuh kurus karena darah banyak diberikan kepada setan sebagai makanan.
            Lantas siapa yang menyantet anakku, Ustad Muhamad Musal langsung rutual. Matanya dipejamkan dan tangannya menyapu udara. Lantas, dia berdialog dengan jinnya, diminta untuk menyelidiki siapa pengirim teluh untuk Muhamad Rizki dan apa tujuannya. Jin Ustad Muhamad Musal pun mengirim berita kepada Ustad Muhamad Musal dan saya. Kabarnya dibutuhkan hanya setengah  jam dan akurat.
            Dukun yang menyantet Muhamad Rizki adalah Sumini, umur 50 tahun dari daerah Pandeglang, Banten. Sumini mendapatkan pasien bernama Atika, umur 20 tahun, yang meminta agar Mauhamad Rizki dibuat sakit. Sumini menawarkan dua setan yang akan dikirim ke Rizki. Setan hitam atau setan putih. Atika minta setan putih karena Rizki dibuat sakit saja. Dibuat menderita dan jangan  dimatikan. Maka opsinya adalah Setan Putih. Setan beragama yang kerjanya hanya membuat sakit kepala, panas dingin dan gatal-gatal. Lalu terkapar di pembaringan tanpa bisa beraktifitas rutin sebagai bisnismen.
            Dengan bayaran tertentu, dukun santet Sumini mengirim Setan Putih ke rumah kami. Dan Setan Putih itu datang masuk ke tubuh Muhamad Rizki dan sakit. Terkapar sampai seminggu.
            Siapa Atika? Atika adalah mantan  pacar Muhamad Rizki yang pernah sangat dekat. Lalu diputus karena suatu pertengkaran. Muhamad Rizki meninggalkan Atika dan Atika menjadi dendam dan marah. Lalu, Atika, yang kami kenal sebagai gadis kurang sopan di keluarga kami, mengirim sante via Dukun Sumini dan sukses. Dia tertawa tawa karena satntetnya berhasil dan dukun Sumini dibayar mahal oleh Atika yang kini sudah bekerja dengan gaji besar di sebuah bank di Tangerang, Banten.
            Anak kami, alhamdulillah, memang tampan. Wajahnya ganteng dan tubhunya atletis. Maklumlah dia atlet fuszal dan badminton yang sangat berperstasi. Sekarang, kata Ustad Muhamad Musal, apakah santet ini mau dikembalikan kepada Atika dan Sumini. Biar mereka merasakan betapa sakitnya disantet? “Jangan, jangan,” kataku. Aku tidak mau balas dendam dan aku bukanlah seorang pendendam. Karena aku tau betapa sakitnya disabtet, maka jangan kembalikan santet itu kepadanya. Bagaimana pun juga, aku tidak mau ada orang lain menderita sakit terkena santet seperti anakku. Biarlah anakku yang emngalaminya dan aku sujud syukur anakku sudah sembuh. Sembuh karena kasih sayang Allah, via kekuatan Ayat Suci Al Qur’an, tanaman buatan Allah bangle dan bantuan Ustad Muhamad Musal yang baik hati. Islam tidak boleh dendam dan marah. Apalagi sampai kembali menyantet orang. Tidak Ustad. Aku takut dosa karena aku tahu bahwa Ustad Muhamad Musal adalah pakar pengobat santet juga pakar mengembalikan santet kepada si empunya dan pemesan santet itu. *****
           
             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka