Wafatnya Bu
Ani Pertanda Gaib AHY Akan Ke Permukaan
Airmata bukan pencitraan. Apalagi tangis itu karena
kematian istri tercinta. Walau pangkat jenderal bintang empat dan dua kali
presiden, namun airmata tetaplah tangis. Sedih, duka, gunda, demikian SBY. Namun
dia telah ikhlaskan walau sangat berat. Selamat jalan kekasih. Demikian lagu
pengiring kepergian itu. Selama lamanya….
Di balik keperihan hati, SBY telah lakukan apapun
untuk Bu Ani. Sebelum nadasnya berakhir, Sabtu Pahing, 1 Juni 2019 pukul 11.50
WS.
“Setelah memburuk, dokter lakukan pembiusan total dan
Bu Ani tak sadarkan diri. Namun ketika saya ajak bicara, sebutir airmata
menetes ke pipinya, saya yakin mendengarkan kami. Dia merasakan getaran kasih sayang
kami,” tutur Pak SBY.
SBY
menangis. Hatinya selembut salju dan batinnya semurni air pegunungan. Cintanya
pada Bu Ani, cinta Bu Ani kepadanya, murni 100 persen. Tak ada yang meragukan
dan tak perlu dipertanyakan. Mereka adalah contoh cinta yang setengah sejati.
Dan sampai mati dibawa.
Pertanda
apa kepergian Bu Ani? Saat Bu Tien wafat, 60 persen pelaku mistik sebut sebagai
pertanda kejatuhan Pak Harto. 32 Tahun kekuasaan Soeharto berakhir ketika Bu
Tien wafat. Dan benarlah itu, Pak Harto jatuh di tahun 98 saat Bu Tien tiada.
Dengan
kepergian Bu Ani, apakah SBY akan jatuh? Tidak! SBY sudah selesai. Dua periode
presiden, kelar! Kini, Bu Ani yang ingin anaknya, AHY jadi pemimpin, akan
kesampaian. Wafatnya Bu Ani, bertanda AHY akan maju ke permukaan. SBY harus
serahkan Partai Demokrat kepada anaknya. Dan tahun 2024 AHY akan naik. Minimal
jadi wapres. Jika kematian Bu Tin bertanda jatuh Pask Harto. Kepergian Bu Ani
bertanda baik akan muncul AHY ke permukaan. Namun syarat utama bantu rakyat.
Bela rakyat dan cintai rakyat. Caranya? Lewat apapun juga yang dia bisa raih.
Komentar
Posting Komentar