ANAK MANTU JOKOWI TAKKAN SUKSES SEBAGAI PEJABAT POLITIK, GAH MEREKA PEDAGANG, UNTUK ITU JANGAN PAKSAKAN MEREKA NAIK KE PERMUKAAN
ANAK MANTU JOKOWI TIDAK AKAN SUKSES JADI PEJABAT POLITIK
Bohong jika Jokowi tidak ingin anaknya terjun ke
politik. Logikanya tidak nyambung, bila orang lain yang dia kader sementara
anak-anaknya punya potensi. Tapi bahasa Jokowi bagus, terserah anak-anaknya.
Jika ada survey yang mendorong Gibran ikut kontestasi walikota dan diinginkan
rakyat, ya terserah. Tanya yang bersangkutan. Yang penting rakyat mau memilih.
Lagi pula bukan abuswe of power, tidak memaksakan kehendak. Sebab pemaksaan
kehendak mumpung kuasa, itu juga praktek korupsi. Penyalagunaan wewenang dan
kekuasaan.
Belakangan
heboh Gibran digiring nyalon walikota Solo. Nol di politik matang di bisnis
martabak, boleh juga. Tapi Ahmad Purnomo, yang tua yang pengalaman, saat ini
wakil walikota, dialah yang pantas mimpin. Dia pengalaman, matang dan tahu
wilayah dan tau apa yang akan dilakukannya. Gibran, maaf, bisa apa dia di
pemerintahan? Pengalamannya dagang martabak.
Dalam hati
Jokowi pastilah inginlah anak mantunya maju di politik. SBY bisa kok, Ibas
dikader sejak lama dan beberapa kali jadi anggota DPR, walau paling sering
bolos absen rapat cabinet dan rapat rapat komisi.
Dinasti
politik itu umum, tapi tidak wajar. Sebab jangan anak-anak, mantu, keponakan
dann keluarga yang diangkat. Anak-anak lain pun berhak maju, mengharap dikader.
Bayangkan karena Mayor AHY dimajukan ke politik oleh SBY, para bangkotan di
Partai Demokrat semua ditenggelamkan. Apa apa AHY. Padahal AHY itu maish mentah
dan jauh panggang dari api. Buktinya, keok di pilgub DKI. Bukti lagi, Prabowo
tidak mau jadikan AHY cawapresnya.
Di Banten ada
Wahidin Halim. Saat ini gubernur Banten bersama wakil Andika anaknya Ratu Atut
yang masih di pen jara karena kasus korupsi. Wahidin paksakan anaknya Fadlin
Akbar maju jadi calon senator DPD Banten. Banyak duit keluar banyak masalah
karena libatkan ASN Banten bikin WA dukung Fadlin dan dipanggil Bawaslu. Tapi,
Fadlin Akbar tetap keok, kalah. Abdul Syukur, adik Wahidin Halim, juga gagal
maju ke DPR RI lewat Golkar, kalah pula di dapil Banten III. Ponakan Wahidin,
Hapipi, juga gagal di DPRD Banten, kalah dan gagal melaju ke Banten Satu.
Jadi bangun
dinasti itu harus ada retsu Allah Azza Wajalla. Kalau tidak ada restu, jangan
harap akan sukses sebuah dinasti. Keluarga Limpi di Sulawesi Selatan, juga
dinasti. Banyak nama Limpo yang menjabat.
Paranormal
Ustad Muhamad Salim, 68, dukun Banten sebut, Jokowi tidak akan sukses membangun
dinasti. Sebab Jokowi itu tunggal, tidak boleh bawa anak-anak, mantu dan
familinya ke permukaan. Perjanjian tidak tertulis, Jokowi tidak boleh bangun
dinasti. Dia orang bersih dan punya rasa malu yang besar. Jika melanggar,
Jokowi akan terganggu. Walau tidak dikatakan akan bermasalah besar. Demikian
Ustad Muhamad Salim.
Selain Gibran
dan Kaesang tyang masuk radar jadi pejabat daerah, mantunya juga masuk. Bobby
Nasution disebut sebut kuat menjadi walikota Medan. Jangan paksakan Bobby dan
Gibran jadi pejabar. Gah nya bukan di situ. Mereka tidak ada aura jadi pemimpin
wilayah. Semuanya berg ah dagang. Jangan ambisus. Ambisius akan membahayakna
mereka. Bahkan akan mengganggu Jokowi di
periode ke duanya ini. Padahal harus meninggalkan kesan yang baik, legacy yang
bagus sebelum turun kembali menjadi rakyat di tahun 2024.****
Tia Aweni D.Paramitha
Komentar
Posting Komentar