DENGAN MENGIJINKAN DUA ANAKNYA MEMILIH TERJUN KE POLITIK, JOKOWI TERGODA JUGA BANGUN DINASTI KEKUASAAN
JOKOWI TERGODA JUGA
BANGUN DINASTI
Membangun
dinasti oleh penguasa, tidak selalamanya sukses gemilang. Maka itu jangan risau hal dinasti. Semuanya
tergantung keputusan Allah Azza Wajalla.
Dinasti
Haji Kasan di Banten, berhasil. Mulai dari Ratu Atut jadi gubernur Banten,
sekarang anak Atut, cucu Haji Kasan, sebagai wagub Banten, kemudian Airin Rahmi
Diani walikota Tangsel, menantu, Andiara DPD dengan suara jutaan. Ratu Tatu
Khasanah bupati Serang dan banyak nama. Sebagai pengusaha Kadin Banten, Haji Kasan,
almarhum, sukses bawa anak cucunya naik
ke permukaan.
Sementara
itu, Wahidin Halim, gubernur Banten saat ini, berusaha juga membangun dinasti.
Fadlin Akbar anaknya dimajukan calon senator Banten, DPD, gagal ke Senayan.
Abdul Syukur calon DPR RI Dapil III, Banten, dari Partai Golkar, gagal ke
Senayan. Hapipie, ponakannya, anak Bu Haji Restoran Pinang, gagal melaju ke
Banten Satu, dari Golkar juga. Begitu juga yang lain, banyak yang gagal. Yang
berhasi Cuma satu, family sebelah rumahnya di haji Jiran Pinang, Baihaki, yang
lolos dari Partai Demokrat ke DPRD Kota Tangerang. Mystery prihatin, Wahidin
Halim gagal membangun dinastinya. Entah kenapa, tidak diketahui, hanya rumput
bergoyang yang tahu. Rumput bergoyang itu komuntas orang rutin dan rajin berzikir
kepada Allah Yang Maha Agung.
Jokowi memang
tidak ingin bangun dinasti. Tapi orang sekitarnya gigih mau jadikan Gubran
Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep sebagai politisi. Gibran dibalonkan
sebagai walikota Surakarta sebagaimana Jokowi nyaris dua periode memimpin Solo.
Jika Kaesang dan Gibran mau ke permukaan, ada pula anak putrinya Kahiyang Ayu
yang bersuamikan orang Sumatera Utara. Bisa menyusul. Jokowi digoda dan digosok
gosok biar mau buat dinasti. Walau Jokowi selama ini dipuji tidak ajak anaknya di
pemerintahannya. Jangankan terjun ke politik ikut dia, anaknya berbisnis ke
pemerintah pun dilarang. Dan anak-anaknya tidak mau. Hal inilah yang dipuji
Mahfud MD ke Jokowi. Sebab jika anaknya mau, tidak usah dagang martabak, tidak
usah dagang pisang goring, cukup ongkang kaki di rumah lalu terima fee dari
proyek trilyunan dari kontraktor. Banyak yang ngiming ngimingi tapi anak
menolak dan Jokowi tidak mau. Inilah yang membuat banyak orang jatuh cinta dan
memilh Jokowi di pilpres 2019 dan 2014. Termasuk keluarga besar Mystery.
Kini Jokowi tak lagi setia pada
tekadnya. Dia memperbolahkan anaknya ke politik. Terutama Gibran yang gemilang
sebagai calon kuat pemilihan walikota Solo 2020 nanti. Diplomasinya, demokrasi
dan terserah anak-anaknya. Gibran berterima kasih atas survey yang menyebutnya
dengan bahasa diminta rakyat Solo untuk memimpin. Survey dilakukan universitas Unssri Solo dengan metode delta, yang survey itu sendiri
bisa diada-ada. Tidak akurat dan masih dipertanyakan oleh Universitas Surakarta
UNS. Akankah Jokowi mau bangun dinasti, anak-anaknya sebagai pengganti dirinya
saat jadi rakyat jelata tahun 2024? Entahlah, kita lihat saja nanti.
SBY juga membangun dinasti. Mula mula
Baskoro Ibas di DPR dan sekjen Partai Demokrat. Sekarang yang tentara perwira
menengah pangkat mayor AHY diberhentikan dan nyalon gubernur. Tapi saying
kalah. SBY mau majukan ke wapres Prabowo, Prabowo menolak dan lebih memilih
Sandiaga Uno. Lalu keluar hosip uang sogokam ke PAN dan PKS, Rp 1 triltun dua
partai. Dan Prabowo dijuluki jenderal kardus oleh wasekjen Demokrat Andy Arief
yang pemberani. SBY gagal juga bangun dinasti, menyusul Wahidin Halim di
Banten. ****
Tia Aweni D.Paramitha
Menarik banget
BalasHapus