KH.Ahmad Mustofa Bisri:"Saya bukan ulama yang ulama itu Habibie!"


KH.Ahmad Mustofa Bisri Akui Dirinya Bukan Ulama. Yang Ulama itu Habibie!
Apapun yang berlebihan tidak boleh. “Bukan hanya makan dan minum tidak boleh berlebih-lebihan, semuanya tidak boleh. Termasuk soal agama, tidak boleh berlebih-lebihan. Ada hadisnya itu, yang berlebih-lebihan, akan kehilangan akal. Mnecintai tidak boleh berlebihan, membenci pun tidak boleh berlebih-lebihan. Ayat dibawaklah ke poilpres, ayat dibawalah ke pilpres. Ini berlebih-lebihan tidak baik. Bumi ini kecil, cova buka peta jagatraya ini, bumi itu begitu kecil. Bagaimana bisa menganggap pilpres itu seperti seumur hidup. Dukung seseorang seperti seumur hidup. Padahal pemilu, pilpres itu hanya persoalan lima tahunan. Lima tahun agi ada pilpres lagi.Kok berlebihan mendukung seseorang seperti bakal sampai kiamat,” ungkap KH.Ahmad Mustofa Bisri, alias Gus Mus, pada Putri Berliana, blogspot Mystery.
          Gus Mus akui tidak ada seorang pun yang mendekati Gus Mus untuk tampil ke permukaan politik, cawapres atau capres. “Tidak ada yang minta, karena saya ini bukan siapa siapa. Yang diajak itu ada kalkulasinya, itung itungan politiknya. Lha saya ini siapa?” Tanya Gus Mus.
          Ulama itu ada dua, ada istilahan ada luhutan. Ulama itu artinya ilmu. “Enstein itu ulama. Galileo itu minal ulama. Habibie itu minal ulama. Maka banyak yang pidato pada ulama yang saya hormati. Ya salah ini. Ulama itu ilmuwan,” ujar Gus Mus.
          Bahasa silturrahim dan silaturahmi dipesoalkan. “Silaturahim itu bahasa Arab, silaturahmi itu bahasa Indonesia. Islam nusantara dipersolakan, diributkan. Maksudnya Islam asli tanah Arab dan Islam nusantara itu, maksudnya agama Islam di nusantara, Islam yang ada pengaruh budaya Hindu.  Di mana Islam Nusantara itu ada kembang-kembang, selamatan pengaruh budaya hindu yang masuk, di mana Islam Nusantara itu berbeda dengan Islam Arab. Di Arab engga ada tahlilan.
          Era medsos jangan jadi gila. Maka itu jangan di medsos aja tapi perlu kopi darat, kopdar, silaturahmi. Medsos itu alat, bisa digunakan dengan yang positif. Tapi dijadikan kekuatan negative juga bisa. Saya bisa mengaji ke mana mana dengan medsos. Saya dapat ilmu dari klik, tanpa harus ke pondok pesantren. Saya dapatkan imu banyak dari medsos. “Korban hoax juga pernah, tapi jangan dimasukkan hati,” imbuh Gus Mus.
          Zainal, pelaku medsos Batam buat rekayasa video Gus Mus omelin KH.Ma’ruf Amin. Gus Mus tidak dirugikan. Tapi Gus Mus tidak enak hati pada KH.Ma’ruf Amin. “Saya enggak enak hati pada KH.Ma’ruf Amin. Padahal video itu rekayasa, tidak benar, hoax!” kata Gus Mus.
          Zainal merasa bersalah dan datang ke kediaman Gus Mus di Leteh, Rembang, Jawa Tangah meminta maaf. Gus Mus memaafkan. “Sebelum kamu datang minta maaf ke sini, saya sudah maafkan kamu,” kata Gus Mus, sambil tersenyum bijak. Kamu minta maaflah pada KH.Ma’ruf Amin. Zainal mau datang ke KH.Ma’ruf Amin tapi tidak tau bagaimana caranya, di mana ketemunya. Kalau ngomong KH.Ma’ruf supaya berhenti sebagai ketua Rois Am Nahdatul Ulama, NU, memang benar. Gus Mus memang minta KH. Ma’ruf Amin mundur sebagai Rois Am PBNU. “Saya memang bikin permintaan begitu karena nanti, jika masih sebagai Rois Am NU, berarti Rois Am itu duibawa presiden. Padahal, Rois Am itu di atas presiden,” tukas Gus Mus. Gus Mus paling keras menentang NU dibuta politik praktis oleh orang-orang petinggi NU. Politik NU itu politik kerakyatan, bukan politik praktis, bukan politik kekuasaan. “Maka itu, NU harus kemabli ke hittah. NU ormas keagamaan Islam, bukan partai politik,” kata Gus Mus.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha