Allah Tidak Akan Mungkin Mengunci Pintu Rejeki Manusia Yang Telah Diciptakan-Nya
ALLAH TAKKAN MENGUNCI PINTU REJEKI MANUSIA
Allah tiupkan
ruh ke Rahim ibu, maka jadilah engkau, kita dan aku. Dengan kasih sayang-Nya,
Allah sertai engkau dengan rejeki dan kelak engkau diberi kekuatan fisik untuk ikhtiar. Lalu
bersama-sama hidup di bumi, saling mengasihi, saling membantu dan saling tolong
menolong. Tapi manusia saling membunuh, saling menggencet, saling menghabisi
satu dengan lain. Dan, Allah murka lalu dibutanya menderita. Selain hubungan
kasih sayang kepada Allah yang menciptakanmu, engkau, kita dan aku, Allah juga
mewajibkan kita hablumminnasnas. Saling sayang menyayangi sesama manusia. Di bawah ini wawancara dengan Ustad
Muhamnad Salim, 68, sesorang praktisi supramistika yang hidup di dunia dunia.
Alam nyata dan alam tidak nyata. Yang disebutkan dunia Ngayunan Rahman.
Mungkinkah Allah menutup pintu rejeki karya cipta-Nya Ustad?
Tidak
mungkin Allah Azza Wajalla mengunci
pintu rejeki ummatnya? Allah yang menciptakan manusia, hewan, binatang,
tumbuhan , lengkap dengan rejeki. Selagi karya ciptaan Allah mau ikhtiar, Allah
berikan rejeki. Di balik sifat Maha Rahman dan Rahim, Allah juga Maha Melihat,
99 asmaul husnah.
Kenapa banyak manusia, binatang dan hewan yang mati
kelaparan. Apakah karena kurang usaha? Atau kurang meminta kepada Allah Yang
Maha Memberi?
Bukan
karena kurang usaha, bukan pula karena kurang berdoa, tapi karena Allah
menjelaskan bahwa bahagia itu sederhana. Bukan karena jabatan tinggi, bukan
karena harta berlimpah, bukan karena uang yang banyak. Allah memberi tahu makhluk
ciptaan, terutama manusia sebagai ciptaan-Nya paling sempurna, bahwa sehat
setelah sakit, adalah kebahagiaan yang sempurna. Saat kita diberi sakit, kita
tidak enak memakan apapun dan meminum apapun. Namun setelah sehat, semua
makanan dan minuman kesukaan kita, akan sangat nikmat.Dan saat itulah Allah
meminta kita bersyukur.
Aku
sudah berusaha dalam hidup ini, ikhtiar mengais rejeki, selain berdoa yang
terus menerus. Tapi mengapa Allah belum memberikan apa yang kuminta selama puluhan tahun?
Apa
permintaan dan doamu kepada Sang Pencipta dirimu?
Aku
meminta kayara raya. Banyak harta, banyak uang, sehat, sejahtera, bahagia dan
senang!
Itu
permintaan yang tidak berat. Allah bukan tidak mengabulkan atau memberi
permintaanmu itu, tapi Allah akan memberikan sesuai kebutuhanmu. Allah tahu apa
yang kau butuhkan, bukan apa yang engkau minta. Bahagia pasti telah engkau
nikmati, tapi karena kau kuran g bersyukur, kau tidak merasakan nikm at itu.
Kaya raya telah dikasih, tapi karena kau kurang bersyukur, maka kau meraskan
itu belum kau dapatkan. Kaya harta, banyak uang, sbenarnya telah engkau
dapatkan, tapi karena kau tak berfsyukur maka kau merasa belum mendapatkan itu.
Maksudnya bagaimana Ustad?
Maksudnya
berapa banyak harta dan uang yang engkau butuhkan, Allah akan penuhi, tapi
sesuai kebutuhanmu. Kau pikir orang yang banyak uang, banyak harta, konglomerat
itu bahagia hidupnya? Belum tentu saudaraku. Urusannya banyak, hutangnya
banyak, kasus memberatkan pikirannya banyak, sehingga konglomerat yang terkaya
sekalipun, tidak sebahagia dirimu jika engkau mensyukuri.
Tahukah
engkau bahwa orang yang paling bahagia di dunia ini adalah orang yang pandai
bersyukur. Jangankan rejeki yang diturunkan Allah untuknya, penyakit pun
disyukuri dan Allah sangat sayang kepadanya. Allah sangat sayang pada mereka
yang selalu mengingat Allah. Tidak pernah absen berzikir, memuji dan
mengagungkan Allah. Bukan karena Allah haus akan pujian, harus akan pujaan,
tetapi memang demikian eksistensi-Nya. Beliayu zat yang Maha Sempurna, penguasa
alam semesta. Bukan saja bumi yang diurus, tetapi juga matahari, bulan, planet
planet yang jauh dari jangkauan manusia. Allah akan memujimu di depan para
Malaikat-Nya, jika engkau selalu memuji diri-Nya. Engkau sangat kecil dan Allah
sangat besar. Allah suka ciptaan-Nya selalu bertasbih kepada-Nya, mengingat dan
mencintai-Nya. Alllah sangat mudah membalikkan hatimu, dari sifat sifat
dasarmu, karena Allah yang menciptakanmu. Kau dilengkapi dengan otak, otot,
hati, jantung dan lima indera. Bila ada yang kurang panca indera, itu
Allah sedang menguji imanmu, kuatkah
engkau dengan ujian-Nya. Jika engkau kuat, tetap beriman dan mencintai-Nya
dalam keadaan kekurangan fisik, Allah menghapus semua dosamu dan Allah telah
mengkaveling tempatmu di surga-Nya yang indah di akhirat nanti. ***
Tia Aweni D.Paramitha
Komentar
Posting Komentar