AMBISI MENANGKAN PASANGAN PRABOWO-PUAN MAHARANI DI PILPRES 2024 DENGAN AMANDEMEN UUD 45 TERBATAS DAN MPR YANG PILIH BUKAN LAGI LANGSUNG OLEH RAKYAT...
PRABOWO-PUAN DIPASTIKAN MENANG DI 2024 BILA PILPRES
BALIK KE MPR. AMANDEMEN TERBATAS UUD 45
SOAL PILPRES TIDAK DIPILIH LANGSUNG RAKYAT AKAN MENEMUI JALAN BUNTU
Pada acara
diskusi ILC TV One Selasa, 13/9/2019 Karni Ilyas pertanyakan intial PP pilpres
2024 yang akan datang. Nama P dan P itu setelah penulis telusuri Prabowo dan
Puan. Maksudnya pasangan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Puan
Maharani sebagai calon wakil presiden.
“Maka itulah
Megawati Soekarnoputri, ibu kandung Puan Maharani ngotot tarik Prabowo untuk
bergabung dengan PDIP. Tahun 2024 antara Partai Gerindra dan PDIP akan bersatu
mendukung P dan P ini, Prabowo dan Puan untuk maju pada pilpres 2024. Maka itu,
gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang sudah dua periode jadi kepala daerah
Jateng, tidak bisa maju 2024 karena Megawati inginkan Puan yang maju bersama
Prabowo,” praktisi supramistika kiwari, Ustad Muhamad Salim, 68, pada
Portal-Mystery.
Maka itu PDIP
diatur biar lakukan amandemen terbatas UUD 45, khusus bagian pemilihan presiden
dan wakil presiden dipilih oleh MPR bukan langsung rakyat. Namun presiden Joko
Widodo kemarin, Rabu 14 Agustus 2019 berbicara kepada pers, bahwa dia menolak
pilpres dikembalikan ke MPR. Saat ini sudah bagus dan tepat, pilpres dipilih
langsung oleh rakyat. “Saya menjadi presiden dua kali karena pilihan rakyat.
Oleh suara rakyat,” kata Jokowi.
Mantan
gubernur DKI ini tidak setuju pilpres dipilih oleh MPR. Sebab rakyat akan
marah, di mana demokrasi selama ini sudah berjalan baik, pemilihan kepala Negara
oleh rakyat. Bukan oleh segelintir elit.
Lewat
petinggi PDIP, ketua DPP bidang luar negeri, Ahmad Basyarah membantah PDIP yang
menggelindingkan pilpres oleh MPR itu. “Bukan PDIP yang mau, hanya saja di
Kongres ke-5 Bali kemarin, PDIP mendukung wacana itu,” kata Ahmad Basyarah,
yang juga wakil ketua MPR RI ini.
Sebenarnya
PDIP punya kepentingan bila MPR yang memilih presiden. Wakil PDIP dan Gerindra
paling banyak di legislative dan dipastikan langkah P dan P mulus menjadi
pemimpin negeri ini.
“Tapi rencana
amandemen ini akan menemui jalan terjal. Tidak mudah mengembalikan pilpres ke
MPR. Tidak mudah melakukan amandemenm terbatas soal itu. Benar presiden Jokowi
menolak. Dia telah melakukan perlawanan pada keinginan big bosnya di partai,
yaitu melawan Megawati,” ujar Ustad Muhamad Salim.
Dukungan dari
elit partai juga deras soal pilpres oleh MPR ini. Petinggi Golkar yang juga
ketua DPR RI, Bambang Soesatyo pendukung utama pilpres oleh MPR. Lalu mantan
wapres Try Sutrisno, petinggi Partai Gerindra, Permadi SH.
“Dari sisi
supramistika saya meyakini bahwa rakyat akan marah jika pilpres dikembalikan ke
MPR dan gagasan amandemen terbatas itu akan menemui jalan buntu,” ujar Ustad
Muhamad Salim, penujum ulung Banten asala Temanggung, Jawa Tengah ini pada
Mystery.****
Tia Aweni D.Paramitha
Komentar
Posting Komentar