ROCKY GERUNG DIHAJAR IRMA NASDEM, DILECEHKAN DIANGGAP SEBAGAI BADUT. ANIES BASWEDAN RUBAH KEBIJAKAN AHOK
ROCKY GERUNG DISEBUT BADUT OLEH IRMA CHANIAGO. ANIES
BASWEDAN TERANGKAN KEPUTUSANNYA RUBAH KEBIJAKAN AHOK
Banyak yang
menduga Anies Baswedan takut datang di diskusi ILC TV One semalam. Sebab hingga
pembicara terakhir Ridwan Saidi tuntas ngomong, gubernur DKI yang janji hadir
belum muncul juga. Jam di dinding sudah menunjuk di angka sebelas lebih.
Berarti sudah menjelang tengah malam. Kenapa Anies dianggap takut? Karena tema
ILC semalam khusus untuk dirinya. Judul diskusi: Anies Waswedan di Pusaran
Bully.
Peserta diskusi yang berseberangan
dengan Anies cukup mengerikan. Ada Irma Chaniago dari Partai Nasdem, ada Riyan
Ernest dari partai PSI, ada Adian Napitupulu dari PDIP, ada Ferdinad Hutahaen
dari Partai Demokrat. Nama-nama ini adalah nama peserta diskusi yang tajam,
keras dan cerdas. Siapa pun suka mikir bertengkar atau berdebat dengan mereka.
Namun, di luar dugaan, Anies Baswedan
hadir dengan tenang, sumringah dan penuh rasa percaya diri. Selasa tanggal 13
Agustus 2019 pukul 23.00 lebih. Anies akui bahwa ia terlambat hadir, karena
baru selesai menangani suatu urusan di Rawamangun, Jakarta Timur. Tentu dalam
kapasitasnya sebagai kepala daerah DKI Jakarta.
Soal apa yang diurus, tidak disebutkannya.
Anies dibully, disangkal oleh Adian
Napitupulu. Katanya tidak ada pem-bully-an terhadap Anies. Yang ada kritik
kepada gubernur. Kebijakannya memperlebar trotoar dan mempersempit jalan
kendaraan. Tadinya mobil bida berbaris empat, karena kiri kanan jalan diambil
satu setengah meter, maka barisan mobil jadi tinggal dua, seperti yang terjadi
di Kemang, Jakarta Selatan. “Kenapa pemda tidak membeli lahan lahan kantor di
kiri kanan, kan ada anggaran APBD 90 trilyun, kenapa tidak gunakan itu untuk
memperlebar jalan dan trotoar dengan membeli lahan di kiri kanan jalan,” ungkap
Adian Napitupulu.
Anies Baswedan sebut, membangun
Jakarta itu ada tiga hal. Pertama gagasan atau imajinasi, narasi dan eksekusi.
Setiap warga DKI punya sarana transportasi, apa sarana yang dimiliki warga
semua? “Ada yang jawab sepeda motor, ya salah. Yang dimiliki oleh setiap warga
adalah kaki. Kakilah yang pertama menjadi sarana transportasi warga. Maka itu,
sebanyak banyak kami membangun sarana pejalan kaki, lalu sepeda dan
transportasi publik,” ujar Anies yang disambut tepuk tangan peserta diskusi
ILC.
Anies Baswedan menggambarkan pula
keputusannya yang bikin heboh dan dibully saat membuka kembali Jalan Thamrin
buat sepeda motor roda dua. Jaman gubernur Ahok dan Djarot Saeful Hidayat motor
dilarang masuk Jalan Thamrin dan Sudirman. Saat Anies pimpin DKI aturan itu
dirubah lagi. Anies diserang banyak pengamat, namun dia tenang saja. The show
must go on lah.
“Kini apa yang terjadi?” Tanya Anies.
Dengan masuknya sepeda motor ke jalan larangan itu, di mana di jalan itu sentra
perkantoran dan usaha yang diisi oleh puluhan ribu karyawan, jadi hidup. Belum
lagi karywan yang hanya punya sepeda motor, tak perlu lagi parker jauh di luar
kawasan Thamrin dan Sudirman. Kini, motor ojek online masuk, ojek go food
masuk, grab dan transportasi, sektor informal ibu ibu hidup lagi.
Setiap pagi dan siang semua pesan makanan
secara online dan usaha kecil makanan, kuliner meningkat drastis. Penghasilan
warga meningkat pesat. Karena sekarang era digital, internet, semua hidup dari
usaha kuliner online.
“Saya bukan sedang menghadapi pilkada.
Saya sedang menjalani periode durasi lima tahun tugas saya sebagai
gubernur.Saya akan menuntaskan semua janji janji politik saya. Dan tak perlu
dengan kata kata, lihat saja fakta nanti setelah lima tahun. Jika ada yang sebut
saya ambisi mau jadi presiden, menjelang pilpres 2019 kemarin, saya menolak
semua ajakan untuk nyapres. Saya katakan saya konsentrasi urus Jakarta, lha
apakah benar dengan begini saya ambisius main di tingkat nasional?” Tanya Anies
tak menuntut jawaban.
Dengan sangat cerdas dan pede Anies
bicara mengalir semalam. Kata-katanya terukur dan menjawab semua bully pengamat
dan netizen selama ini kepadanya. Maka
itu, maaf, Irma Chaniago yang keras, Adian Napitupulu yang tajam dan Riyan
Ernest yang kristis, terdiam semua dan manggut-manggut.
Anies dianggap bukan jago menata kota,
tapi jago menata kata. Tapi Anies tak tanggapi itu, ini kan persepsi orang.
Semua bebas bicara dan menilai. Hanya Anies menyebut adagium, istilah air putih
yang dinilai 20 orang di ILC itu. Diangkatnya gelas air mineral di tangannya.
“Ini jelas
air putih, saya minum dan ini air putih!” kata Anies. Tapi 19 orang yang ada
menyebut bahwa air ini bukan air putih biasa tapi air soda. Manis dan enak.
Saya tidak mau berteriak bahwa ini air putih. Tapi saya minta waktu untuk
membuktikan bahwa air di gelas ini adalah air putih, bukan air soda yang manis.
“Saya mohon diberikan waktu agar orang yang anggap ini air soda akan mengetahui
bahwa yang saya minum adalah air mineral antah, bukan air soda,” imbuh Anies.
Ungkapan ini sangat dalam dan mendalam
dari seorang Anies Baswedan. Semua terdiam dan seakan mengakui apa yang
dikatakan Anies itu benar adanya. “Kesalahan kita berdiskusi selama ini, hingga
jadi kisruh, adalah kita sibuk mencari perbedaan. Bila kita mencari persamaan
untuk kepentingan kebaikan bangsa dan negara ini, lalu kita berdebatkan tentang
kebenaran itu, maka diskusi akan menarik dan mencerdaskan pemirsa, terutama
generasi muda kita. Seorang politisi selalu berfikiran tentang next election,
tapi negarawan akan berfikir bagaimana next generation,” kata Karni Ilyas, hist
ILC.
Maka itu,
semalam, saat Irma Chaniago saling memaki dengan Rocky Gerung, soal kata BADUT,
Irma sebut Rocky badut, Rocky sebut Irma badut, maka Karni marah dan supaya
debat konyol itu tak berlanjut. Rocky yang dotegur pun jadi diam dan tak lagi
omong badut badutan. He…he…****
Tia Aweni D.Paramitha

Komentar
Posting Komentar