USTAD ABDUL SOMAD MENISTA AGAMA NASRANI DAN PANTAS DIPENJARAN


      USTAD SOMAD HINA NASRANI DAN PANTAS DIPENJARAKAN
Ustad Abdul Somad pantas apabila
diperiksa Mabes Polri. Ceramahnya tiga tahun lalu di mesjid An Nur, Pekanbaru, Riau, yang saat ini viral, diduga menista agama Nasrani.
Salib disebut sebagai tempat setan, tempat jin kafir. Jin kafir senangnya di dalam patung, dan yang disalib itu adalah patung. Padahal itu Yesus Kristus yang sangat diagungkan umat nasrani.
“Kita boleh mengagungkan agama kita sendiri tapi tidak boleh menista agama lain. UAS sudah menghina dan menista kepercayaan lain, agama lain, tidak boleh itu dilakukan oleh umat Islam, apalagi yang melakukan tokoh agama panutan, ustad sejuta subcriber. Ulama lulusan Al Azhar dan Maroko.
Agama Islam itu agama yang rahmatanlilalamin. Islam diturunkan Allah sebagai rahmat   bagi semua penghuni bumi dan rahmat bagi semua umat manausia manapun, agama apapun dan ras apapun.
 Tidak ada penistaan dan penghinaan diajarkan oleh Rasulullah kepada umat. UAS sudah kebablasan, kelewatan dan over acting. Apalagi video ceramah menghina itu menyebar dan ditonton semua orang semua umat, tak terkecuali islam,” kata Ustad Muhamad Noor, 63, pada Mystery.
          Di mana mana terjadi demo. Umat Nasrani merasa tersinggung dan marah kepada UAS. MUI membela jangan karena berdasarkan sesama muslim, tapi pelajari isi ceramah itu secara mendalam. “Anak TK pun tau apa yang dikatakan UAS itu masalah sensitif  dan
          Ustad Somad datang ke MUI Jakarta di Menteng dan klarifikasi. Wasekjen MUI, Ustad Zaitun membela UAS. UAS dianggap tidak bersalah karena ceramahnya di dalam mesjid, tertutup dan di tengah audiens muslim. Sifatnya interen-internal dan khusus. Soal video yang menyebar soal ceramahnya itu, di luar pengetahuannya.
          “Setiap sabtu pagi UAS ceramah di mesjid An Nur Pekanbaru dan direkam. Katakanlah tidak tau direkam, apakah UAS tidak sadar bahwa semua orang punya HP yang ada video, kamera canggih di adroid mereka? Lalu langsung diposting ke publik? Seharusnya, lebih bijaklah bila bicara hal yang sensitif soal kepercayaan agama lain. Jika jawab pertanyaan audiens, katakana berdua saja, tertutup dan tidak ada rekaman. Ini demi NKRI, demi keberagaman kita, Pancasila dan UUD 45,” kata Ustad Muhamad Noor.
          Pendeta MMY dan banyak pendeta lain bikin vlog dan menyatakan ketersinggungan mereka. Bahkan MMY menatang UAS untuk diskusi ilmiah soal apa yang dikatakan UAS di video heboh itu.
          Ustad Somad tidak mau menyatakan maaf. Dia sebut Tuhan tiga dalam satu, dan satu dalam tiga. Sementara Tuhan umat Islam itu satu. Tidak ada yang lain. Allah Yang Maha Tunggal.  Pada press conference kemarin, UAS sebut, jika dia minta maaf berarti ayat yang terkait harus dihapus. “Nauzubillah!” katanya.
          Kalau soal itu semua umat muslim sepakat, Allah hanya satu dan tidak ada yang patut disembah selain Allah. Tapi, yang dipersoalkan bukan yang disebutkan di depan pers itu. Yang jadi masalah adalah salib, yang disebut sebagai tempat jin kafir bermukim. Kata kata ini pelecehan, apalagi menyebut ucapan sacral yang biasa disebut umat Nasrani, “haleluya”. Tidak etis dan tidak boleh itu. Namanya menghina keyakinan orang lain.
 “Seorang ulama yang baik takkan menghina agama lain. Mengagungkan agama sendiri wajib, tapi tanpa menghina, dan pantas jika menghormati agama lain. Agama yang diakui di negeri ini. Kita harus memuliakan agama kita sendiri tapi tidak harus menghina agama lain,” kata Ustad Muhamad Noor dari Banten ini. ***
Tia Aweni D.Paramitha
         
         
         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka