Papua Di Mata Dukun Politik: Tak Akan Merdeka Sampai Kapanpun
PAPUA TAKKAN MERDEKA DAN SELAMANYA DI BAWAH MERAH
PUTIH NKRI
Papua
tak bisa merdeka. Maka itu tak ada referendum. Berbeda dengan Timor Timur dulu.
Kenapa begitu? Karena keputusan majelis PBB tahun 1969 nomor 2405 Papua adalah
bagian dari Indonesia. Milik Indonesia. Dalam aturan internasional, jika satu
daerah sudah jadi milik sebuah Negara, maka Negara berhak mengamankannya. Baik
diamankan secara politik dengan kekuatan militer maupun dengan kekuatan sosial.
“Ada
penumpang gelap masuk dalam demo Papua belakangan ini. Penumpang gelap itu
punya agenda jahat untuk menguasai Papua. Jika Papua meedeka, mereka jadi
penguasa di situ. Penumpang gelap ini ada yang dari dalam da nada yang datang
dari luar negeri,” demikian pemerintah bicara.
Singkatnya,
Papua harga mati. Milik NKRI dan warga Papua semuanya adalah Indoensia.
Benderanya merah putih di dadanya garuda pancasila. “Jika ada yang mengibarkan
bendera Bintang Kejora dan deklarasi merdeka dari NKRI, maka itu pelanggaran
hukum, makar dan harus ditangkap,” ujar pemerintah lagi.
Katanya pusat
tidak memperhatikan Papua. Ini tidak tepat. Bersama Aceh, papua dijadikan
daerah otonomi khusus. Otonom mengatur dirinya sendiri. Anggaran APBN untuk
Papua sangat besar, 60 trilyun per-tahun. Jokowi 12 kali masa jabatannya ke
Papua, karena ingin lihat langsung proyek infrastruktur Papua yang dibangunnya.
Juga ingin merasakan detak jantung dan denyut nadi rakyat Papua.
Dukun politik
Ustad Muhamad Salim. 68 tahun, yakinkan secara supramistika bahwa pemain di
Papua akan gagal. Rakyat Papua takkan mau ditipu di dikelabui oleh oknum
petinggi negeri yang menangguk ikan di air keruh. “Tidak, Papua takkan merdeka
dan rakyat Papua tidak mau jadi Negara sendiri. Mereka tetap cinta NKRI dan
Indonesia,” kata Muhamad Salim. ***
Tia Aweni D.Paramitha
Komentar
Posting Komentar