PENGALAMAN MENYERAMKAN BULGANON AMIR DI DUNIA SUPRANATURAL
Mencari
Nyai Ratu Kidul Sepanjang Pesisir Selatan Pulau Jawa
Bulganon Amir, 68 tahun, seorang spiritualis yang kaya
raya. Rumahnya di Kembangan, Jakarta Barat, terdiri dari puluhan unit bangunan
di atas tanah puluhan hektar. Mobil mewahnya ada 19 unit.
Ada lambhorgini, ferrari, jaguar,
limosin, jeep mercy, BMW Sport, jeep rubicon dan banyak nama jenis mobil mewah.
Mulanya dikenal sebagai paranormal. Namun Abang, demikian Bulganon Amir biasa dipanggil, menolak sebutan itu. Dia bukan apa-apa, dia sebut dirinya hanyalah manusia biasa pada umumnya. Mungkin yang membedakan, adalah dia dekat dengan Allah. "Kalau ada istilah mendekat ke Allah, artinya belum dekat," imbuhnya.
Dia dekat lalu selalu minta kepada Allah dan berserah diri. Alhamdulillah, Allah memenuhi permintaannya dan doanya diizabah Sang Maha Penyayang.
"Tapi minta itu pakai kira-kira dong? Kalau anak TK, minta mobil kepada orangtuanya. Orangtua nya pasti kabulkan permintaan anak kecilnya itu. Tapi yang diberikan bukan mobil sungguhan, tapi mobil-mobilan," canda Abang.
Memang Abang kaya raya bukan karena begitu saja dapat dari Laut Selatan. Tapi sesuai dengan aktifitasnya yang menangani masalah hukum. Ada puluhan pengacara, ahli hukum di bawah Abang, yang menangani perkara multi ragam. Walau Abang seorang sarjana tehnik, namun karena kepiawaiannya memimpin dan belajar hukum, maka Abang bisa sukses sebagai supra jasa bidang hukum.
Mulanya dikenal sebagai paranormal. Namun Abang, demikian Bulganon Amir biasa dipanggil, menolak sebutan itu. Dia bukan apa-apa, dia sebut dirinya hanyalah manusia biasa pada umumnya. Mungkin yang membedakan, adalah dia dekat dengan Allah. "Kalau ada istilah mendekat ke Allah, artinya belum dekat," imbuhnya.
Dia dekat lalu selalu minta kepada Allah dan berserah diri. Alhamdulillah, Allah memenuhi permintaannya dan doanya diizabah Sang Maha Penyayang.
"Tapi minta itu pakai kira-kira dong? Kalau anak TK, minta mobil kepada orangtuanya. Orangtua nya pasti kabulkan permintaan anak kecilnya itu. Tapi yang diberikan bukan mobil sungguhan, tapi mobil-mobilan," canda Abang.
Memang Abang kaya raya bukan karena begitu saja dapat dari Laut Selatan. Tapi sesuai dengan aktifitasnya yang menangani masalah hukum. Ada puluhan pengacara, ahli hukum di bawah Abang, yang menangani perkara multi ragam. Walau Abang seorang sarjana tehnik, namun karena kepiawaiannya memimpin dan belajar hukum, maka Abang bisa sukses sebagai supra jasa bidang hukum.
“Ketika kita minta pada Allah
sesuatu, apapun itu, sama saja dengan anak-anak yang meminta pada orang tuanya.
Bisa dengan merengek, merayu, membujuk, mengambil hati, menangis dan bisa pula
sedikit marah.Jika kita minta pada orangtua, biasa diberi kan? Demikian juga
dengan Allah. Namun, jika permintaan kita belum diberi oleh-Nya, berarti Allah
belum saatnya memberikan permintaan kita. Kita belum pantas menerima dan Allah
Maha Tahu, apa yang terbaik untuk kita,” ujar Abang Bulganon pada saya di
rumahnya yang super mewah di Kembangan, Jakarta Barat.
Abang bercerita tentang perjalanan
hidupnya yang super pahir. Dua puluh tahun hidup kekutrangan. Dia ngontrak
bersama keluarganya, tak mampu bayar diusir lalu tidur di emperan gudang.
Terusir lagi, pergi lagi di emperan lagi. Karena istri tidak kuat ikut
dengannya yang serba kurang, istri kabur meninggalkan dirinya.
Namun Abang bersabar. Namun hebatnya,
walau dalam kesulitan hidup, terusir, dia tak pernah sekalipun minta bantuan
teman-temannya. Harga dirinya sepuluh ton. Padahal teman-temannya kaya kaya dan
sukses. Bahkan banyak yang jadi pejabat. “Saya tidak pernah sekalipun minta
bantuan teman. Saya jalani kesulitan sendiri dan menemukan keleluasaan setelah
itu,” ujarnya.
Allah Maha Penyayang dank arena
penyayang Sang Khalik itulah maka Abang keluar dari kesulitan bahkan sangat
kaya raya saat ini. Kurang lebih kekayaan yang dimiliki saat itu sepuluh
trilyun. Tapi dia tak pernah mau hitung dan rejekinya yang diterimanya untuk
kepentingan sesama. Abang terkenal dermawan, menolong orang miskin, orang
kesusahan, yatim, manusia papah, menderita agar keluar dari kesulitan.
“Abang itu super dermawan. Dia banyak
membantu sesame dan tak pandang bulu,” ujar Tuti, teman baik anak pria Abang
sejak sekolah SMP di Jakarta Barat.
Pengalaman Abang hidup susah, sampai
mencari Nyai Ratu Kidul sepanjang pantai Jawa bagian Selatan. Mulai dari Banten
Selatan hingga ke laut Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Abang hanya ingin
tahu, ada enggak sih Nyai Ratu Kidul itu?
“Rupanya, Nyai Ratu Kidul itu engga
ada. Hanya mitos dan legenda belaka. Tidak ada Nyai Ratu Kidul yang
dibesar-besarkan dunia supramistik selama ini,” kata Abang Bulganon Amir ke
saya.
Bahkan, tiga hari tiga malam di kamar
108 hotel Pelabuhan Ratu yang dikenal kamar Nyai Ratu Kidul, Abang nginap, tak
ada itu Nyai Ratu Kidul. “Kebetulan manager hotel teman baik, jadi saya dapat
gratis kala itu untuk menginap tiga malam di kamar yang katanya angker itu,” ujar
Abang.
Yang lucu lagi, untuk bertemu
kuntilanak, Abang pernah bermalam-malam tidur telanjang di kuburan angker.
“Konon kalau telanjang bulat, manusia akan bertemu kuntilanak atau setan kober
di kuburan. Dapat melihat dan berinteraksi dengan bangsa jin. Tapi selama tiga
malam saya telanjang tidur di kuburan engga ketemu tuh sama kuntilanak, jin
atau setan kober? Untung barang saya engga digigit ular. Kalau kena gigit ular
bisa gede banget tu barang, engga perlu ke Mak Erot lagi,” kata Abang, begurau.
****
Yudhistira Manaf
Komentar
Posting Komentar