Makhluk Gaib Penghuni Pohon Depan Rumah Baruku....
KUNTILANAK
Setelah suamiku meninggal, aku pindah
dari Jakarta ke Banten. Aku menjual rumahku di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat
dan membeli rumah tua di kampong Pinang, Kota Tangerang, provinsi Banten.
Sebuah rumah
bangunan tahun 1899 rancangan
arsitek Roy Normand van Groningen, dekat
sebuah danau yang sunyi. Rumah itu aku beli Rp 2 milyar.
Pertimbanganku,
adalah tanah yang luas. Ukuran tanahnya sangat besar, hampir setengah hektar.
Luasnya 4780 meter persegi. Sebagian tanah tegalan, sebagian lagi tanah rawa,
yang belakangan aku garap sebagai lahan berternak bebek.
Dari perkawinanku dengan Abidin Shahab,
aku mendapatkan dua anak. Riska Safitri dan Winda Juwita. Keduanya batu duduk
di bangku sekolah dasar. Riska Safitri duduk di kelas lima sementara adiknya,
Winda, duduk di kelas empat.
Mereka
aku pindahkan ke sekolah sewasta di Pinang. Sekolah Persatuan Guru Republik
Indonesia, PGRI. Gedung sekolahan tidak jauh dari rumah kami, maka itu aku
antar dan jemput mereka dengan mobil kecilku, Honda Jazz atau kami naik motor
honda bebek matik bertiga.
Sebenarnya aku sangat senang tinggal di
Pinang, Kota Tangerang, Banten ini. Tempat tinggal kami banyak pepohonan
mahoni, angsana dan pohon mangga. Teduh dan sangatlah sejuk.
Namun yang menjadi masalah besar bagiku adalah
gangguan makhluk gaib yang begitu banyak di rumah ini. Jujur saja, setiap malam
ada gangguan suara misterius yang menggetarkan nyali kami.
Ada
suara perempuan menangis tapi sosok manusianya tdak terlihat. Suara muncul dari
loteng terkadang muncul dari atas rerimbunan danun pohon mahni sebelah selatan
rumah kami.
Bahkan,
suatu kali pernah menampakkan diri, seorang perempuan rambnut panjang yang
cantik jelita. Wajahnya menyerupai wajahku dan makhluk jenis kuntilanak itu,
menyamar sebagai wajahku.
Bahkan pernah tidur di tempat tidurku
yang mengecoh anak-anakku. Mereka menggoyang tubuhku dan membangunkan aku,
namun sosok diriku yang ditiru, tiba-tiba melompat lalu terbang ke luar jendela
kamar. Anak-anakku berteriak memanggil namaku, namun belakangan mereka baru
tahu, bahwa aku sedang berada di mall Tang City dan sosok itu bukanlah diriku.
Anehnya kuntilanak itu bukan hanya di malam
hari bersuara dan maujud, pada siang bolongpun, dia menampakkan diri dan
membuat takut. Menampkakan diri dengan rambut levat terurau panjang dan mata
yang bolong. Kuntilanak cantikn itu, sering pula maujud dalam keadaan telanjang
bulat.
Maka
itu, kami menamakan kuntilanak itu sebagai kuntilanak binal. Sebab dia
membiarkan tubuhnya yang putih mulus tanpa shelai benangpun. Namun kali lain,
dia juga maujud dengan muka rata, mata bolong dan tubuh penuh koreng menganga.
Duh Gusti!
Setelah hampir setahun diteror oleh
kuntilanak penghuni rumah kami, aku mendapatkan info tentang dukun sakti
pengusir kuntilanak dan makhluk gaib sebangsa jin yang mengganggu kenyamanan
warga. Aku mendatangi Bunda Ratu Laut
Selatan, 48 tahun, dukun mumpuni dari Parung yang dititisi Nyai ratu Kidul.
Bunda Ratu
Laut Selatan lalu mendatangi rumahku, aku jemput dengan mobil BMW ku dan melakukan
ritual pemanggilan kuntilanak di malam jumat kliwon, Maret 2016 yang lalu.
Malam keramat yang sunyi senyap dan menyeramkan aku dan dua anakku.
Pada Malam Jumat Kliwon bulan maret itu,
Bunda Ratu Laut Selatan tidur di rumahku. Aku tempatkan Beliau di kamar atas,
kamar yang selama ini angker dan tidak pernah kami tempati. Tengah malam, pukul
23.45 WIB, Bunda Ratu Laut Selatan membakar kemenyan dalam sebuah dupa. Yang
dibakar adalah kemenyan Arab, madat
Turki, apel jin daun sembilan dan parfum original dari Paris, Elizabeth Arden.
Semua itu telah aku beli dan siapkan sebagai peralatan ritual bu dukun perempuan mumpuni yang sakti mandraguna
itu.
Aku diperbolehkan untuk mengikuti
prosesi rutula itu. Tetapi dua anakku yang masih kecil, dilarang ikut.
Bunda takut anakku akan stress dan depresi
bila melihat sosok kuntilanak dengan wajah buru. JIka maujud dengan wajah
cantik, kuntinalak itu enak dilihat, karena wajah dan sosok fisiknya secantik
diriku.
“Jika muncul
dengan muka rata, atau kepala tanpa badan atau badan tanpa kepala, nanti
anak-anak mu akan stress dan bisa terganggu secara kejiwaaan,” terang Bunda
Ratu Laut Selatan, kepadaku.
Setelah membakar asap dupa, bau kemenyan
dengan sangat tajam menghujam hidung kami. Setelah itu, wangi parfum Elizabeth
Arden yang disukai jin, ditimpali bersamaan dengan mau kemenyan yang khas.
Kedua
wewangian itu dimasukkan ke dalam dupa dan bunda pun meminta lampu yang terang
dipadamkan. Lalu minta diganti dengan lampu yang samar-samar. Maka itu, lampu
LED 100 watt aku matikan dan digantikan dengan lampu bolam 15 watt.
Setelah sinar lampu kamar meredup, Bunda
Ratu membaca mantra jenis Borneo Mantra
ducapum Java Mantra, berkomat kamit sambil menggapaikan tangan, memanggil semua
roh halus yang ada di rumah kami. Abah
kadarbrah Java Mantra, membuat hujan deras turun di sekita rumah kami. Pohon
berayun dan beberapa dahan patah jatuh ke tanah.
Suara bergemuruh di genteng bagaikan geluduk
yang berjalan, namun bukanlah suara petir dan Guntur. Suara kaki-kai manusia
yang berebutan turun ke bawah.
Menuju
halaman dalam rumah kami bagian atas. Dua anakku diungsikan di rumah tantenya
di Kwitang. Aku tidak mau anak-anak terkena imbas negatif dan hantu-hantu yang binal itu.
Pukul 23.45 Bunda Ratu mulai ritual, jam
01.30 WIB makhluk misterius itu datang ke Bunda Ratu Laut Selatan. Empat sosok
perempuan yang datang. Dua cantik dan dua berwajah rusak.
Jantungku
berdetak hebat dan nafasku sesak. Memang, Bunda Ratu memberi tahu sebelumnya,
jika orang awam berhubungan dengan hantu, akan sesak nafas dan jantung berdetak
agak cepat.
Namun bagi dirinya, yang ahli dan pakar dalam
perhantuan, biasa saja. Malah hantunya yang gemetar dan taku saat bertemu
dirinya.
Benar saja, empat hantu itu langsung
bertekuk lutut dan sujud di kaki Bunda Ratu. Mereka memohon ampun dan berjanji
akan mengikuti apapun perintah Bunda Ratu. “Kamu semua harus pergi dari rumah
ini, pindah ke Pulau Tinjil, Banten Selatan, mala mini juga,” perintah Bunda
Ratu, berteriak marah.
Semuanya menangguk dan berjanji, sebelum
matahari terbit di timur, mereka akan terbang ke Pulau Tinjil. Aka menjadi
penghuni pulau itu selamanya.
Bunda mencium kening ke empat kuntilanak itu
dan mempersilakan mereka terbang ke selatan menuju Pulau Tinjil di tengah
Samudera Hindia.
Setelah empat hantu itu raib, Bunda Ratu meminta aku tidur di
sebelahnya. Kami pun tidur setelah bercerita ngalor ngidul soal mistik di
ranjang baru yang tak pernah aku tempati itu. Setelah lelah bicara, kami
tertidur sekitar pukul 03.45 WIB dan terbangun subuh hari. Setelah sembahyang
subuh, Bunda Ratu mengajak keliling rumah kami, membuat ritual yang berbeda.
Rumah kami dibuang seluruh sengkala dan didatangkan cakra pintu rejeki. “Insya Allah rejekimu lancer dan usaha apapun akan maju pesat.
Rumah kami dibuang seluruh sengkala dan didatangkan cakra pintu rejeki. “Insya Allah rejekimu lancer dan usaha apapun akan maju pesat.
Kau akan
menjadi orang terkaya di Banten tahun 2022 dan insya Allah rejekimu berlimapah.
Bukan karena aku, tapi karena Allah Azza Wajalla. Cakra mu bangkit dan engkau
akan berusaha keras, berjuang keras memperoleh kesuksesan hidup dan Allah akan
merestuimu,” ungkap Bunda Ratu.
Hatiku berbunga bunga dan senang
mendengar selisik mistik Bunda Ratu, di mana yang bicara bukan manusia, tapi
Nyai Ratu Kidul yang masuk ke diri Bunda Ratu Laut Selatan. Sejak itu aku makin
alim beribadah dan sedekah. Bersamaan dengan ikhtiarku, bekerja keras sebagai
pengusaha periklanan, advertising dan kontraktor real estate di Banten.
Sekarang hasil ritual Bunda Ratu sudah Nampak dan kesuksesanku, sudah terlihat
di depan mata.
Tapi, bukan tujuanku menjadi orang terkaya di
Banten. Aku hanya ingin cukup. Artinya cukup makan, Cukup pakaian, cukup papan
dan cukup biaya pendidikan untuk dua anakku.
Maklumlah,
aku seorang janda muda yang penuh tantangan dan rintangan setiap kali
melangkah. Semoga Allah Azza Wajalla selalu meridoi usahaku dan hidup kami
menjadi berkah. Aamiin yaa robbal aalaamin.****
Kisah
Novita Armain yang ditulis Yana Yuliani Malimping untuk
portal-mystery.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar