Misteri Uang Gelap Masuk ke Rekeningku di Saat Aku Benar Benar Dalam Kesulitan Hidup dan Miskin....


Transfer Nyasar Ke Rekeningku Di Saat Aku Dalam Kesulitan Hidup


Aku hidup miskin setelah tiga tahun PHK. Kini nganggur. Cari makan dari teman ke teman. Tapi lama lama malu juga. Teman pun bosan memberi. Males juga terus menerus dianya, aku bebani. Tapi lima anak dan istriku harus makan. Juga biaya pendidikan. Mau tak mau harus mencari uang. Rampok, maling, copet, begal, nodong,  amit amit. Aku tak berbakat jahat begitu. Lagi pula keturunan dan yang menurunkan aku, semua baik baik.
 Bahkan, terakhir beberapa di antara seratus,  jadi melecehkanku. Duh Gusti.  Lalu beberapa bulan setelah menanggur Anda check saldo di ATM, Rp 300 juta. Kaget dong ? “Pasti ada koruptor yang transfer salah alamat!” batinku. Tubuh gemetar, jantungku berdetak hebat, aku lemas dan sampai di rumah gubukku, pingsan.
Koruptor salah transfer? Maka itu, aku tak berani ganggu gubat dulu. Kudiamkan beberapa lama. Tidak tau sampai kapan. Artinya, hingga uang Rp 300 juta itu betul betul aman.
Setelah tidak ada yang telpon dari bank, tidak ada polisi datang, aku mulai gelisah untuk menggunakan uang yang bukan hak ku itu. Sementara istri dan anak-anakku, tak kuberi tahu. Hal itu aku rahasiakan biar mereka tidak jadi gelisah dan resah. Biarkan aku sendiri yang rasakan keresahan dan kegelisahan itu. Jangan istri dan anak-anakku yang lugu.
Setiap malam aku sulit tidur. Berat sekali saat aku memejamkan mata. Bayanganku ke uang nyasar Rp 300 juta ke rekeningku. Bank itu sebaiknya aku kaburkan, untuk menjaga keamanan semuanya. Katakanlah, Bank Antahberantah.
Namun setelah aku sholat tahajut, ratusan wajah orang sulit hidup ada di mataku. Hatiku tergetar. Ini petunjuk bahwa uang Rp 300 juta itu harus aku bagikan pada mereka yang sedang susah, sengsara dan nestapa. Umumnya wajah wanita tua, nenek nenek di gubuk reot, di desa, ujung kota dan hutran belantara. Niatku, Rp 100 juta untuk keluargaku. Yang Rp 200 juta aku bagikan. Tapi aku sendiri yang riset, survey, investigasi, mencari dan menemukan orang orang yang tepat. Agar bansosku itu tepat sasaran. Yaitu, manusia yang sedang sulit hidupnya. Miskin, papa dan merana.
Setelah dua bulan aku mencari, kudapatkan 200 orang di pinggir kota, di desa dan hutan belantara. Petani lading berpindah, menggarap tanah orang dijadikan kebun singkong. Singkong itu dijual ke pasar dekat kota.
Dari Rp 200 juta, masing masing orang akan mendapatkan Rp 1 juta. Kumasukkan uang itu ke 200 amplot putih tebal dan kuberi nama masing masing penerima. Namaku tak kutulis dan tak perlu aku menuliskan itu. Karena aku bukan calon legislative, DPR,DPRD, bukan calon bupati/walikota/kepala daerahlah. Setelah kuberikandan semua bersyukur, aku bahagia. Mereka berterima kasih padaku dan memeluk, mencium dan memujiku. Tapi aku cegah. Kukatakan, berterima kasih lah pada Allah Azza Wajalla, dan pujilah Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sebab karena kasih saying-Nya lah rejeki ini kita terima. Bukan saya, tapi kita. Semua memahami dan menuruti perintahku. Mereka menegadahkan kepala ke atas dan bersyukur, berterima kasih dan memuji Allah Yang Maha Agung.
 (Kisah nyata dialami oleh Burhan Hasan, Dewi Kalamukti mencatat cerita itu untuk portal mystery)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAJI BULGANON HASBULLAH AMIR ORANG KAYA RAYA YANG DERMAWAN..

Dunia Supramistika Tia Aweni D.Paramitha

Pengalaman Abang Bulganon Amir Mursyid Spriritual Tangguh Yang Dapat Bisikan Masuk Neraka