Pulang Kampung
Mudik lebaran sudah tradisi kami. Walau dana pas pasan kami harus mudik, H min 2. Mobil tua holden kingswood kami tune up dan ganti ban. Jakarta- Palembang via jalan lama, lintas timur.
Begitu kapal ferry sandar di Bakahuni, holden kingwoodku mengarah ke Lampung Timur. Kecapatan rata rata 60 km perjam menuju Tulang Bawang. Setelah Tulang Bawang, aku memilih Tugu Mulyo dan Semendawai Timur, kampung Pakde Karso. Tiba di rumah Pakde Karso malam hari dan lampu mati. Rumah itu rumah tua bangunan dua lantai. Kami masuk rumah dan Pakde Karso menyiapkan satu kamar untuk kami. Dua anak dan barang barang.
Setelah ngobrol beberapa saat kami tidur. Pakde Karso nyalakan lampu pelita minyak. Dengan pelita itu kami tidur di kamar.
Tiba tiba suara srigala terdengar. Suara binatang rimba itu ada karena rumah Pakde di tengah hutan. "Biasanya jika ada suara srigala, ada antu sumai, hantu khas daerah Semendawai ini," kata Pakde Karso, padakku, saat kutanya tentang suara itu.
"Ya, hantu itu ada di belakang rumah ini, aku akan mengusirnya," kata Pakde. Pakde pamit menemui antu sumai itu. "Saya mau ke belakang," imbuh Pakde Karso.
Beberapa saat kemudian, Pakde teriak. Suaranya nyaring minta tolong. Saya turun membawa senter dari mobilku. Astaga, Pakde terkapar bersimbah darah. Srigala besar hitam menghisap darah Pakde. Dan antu sumai berambut panjang ada di belakangnya. Aku takut dan berlari ke atas. Hantu Sumai dan srigala itu membunuh Pakde Karso.
Esoknya warga mengubur Pakde. Kami ikut prosesi itu. Namun, karena takut, kami melanjutkan perjalanan ke Palembang, kampungku. Hantu Sumai itu dipindahkan ke laut selatan oleh Ki Angger Kusumo, ahli pengusir hantu dari Tulang Bawang. Kabaranya hantu sumai dan srigala itu pergi ke selatan d
Di tunggu cerita misteri nya lagi kak, seru 🙏😊
BalasHapus