MYSTERY

Oleh:  Dewi Kalamukti DANAU TOBA BUTUH TUMBAL Danau Toba dipastikan sebagai danau yang paling angker di Asia Tenggara. Di sini sering terlihat penampakan hantu hantu yang menyeramkan. Di antaranya hantu Begu Ganjang dan hantu muka rata. Para sopir truk dan bis sudah biasa mohon ijin apabila melintas di pinggir danau. Lalu mengucap Permisi Oppung. Jika tidak, mesin mobil sering tiba-tiba mati atau pecah ban.   Tiap siklus lima tahun, Danau Toba meminta tumbalnyawa manusia. Warga setempat tahu betul tentang keganasan hantu wilayah perairan vulkanik ini.   Lipar Nainggola, warga Samosir, sering melihat hantu bermuka rata itu. Hantu mirip perempuan tapi tap berhidung, tanpa mulut dan tanpa mata. Pokoknya muka rata seperti tembok.   Soal penampakan hantu, bukan hal yang aneh bagi pekerja hotel Daba. Selain gaib setempat meminta tumbal, tetapi juga danau kaldera air berkedalaman 505 meter ini mencari teman untuk dijadikan penghuni baru.   Orang or...

Oleh:   Dewi Kalamukti Hantu Muka Rata Di Danau Toba   Danau Toba dipastikan sebagai danau yang paling angker di Asia Tenggara. Di sini sering terlihat penampakan hantu hantu yang menyeramkan. Di antaranya hantu Begu Ganjang dan hantu muka rata. Para sopir truk dan bis sudah biasa mohon ijin apabila melintas di pinggir danau. Lalu mengucap Permisi Oppung. Jika tidak, mesin mobil sering tiba-tiba mati atau pecah ban.   Tiap siklus lima tahun, Danau Toba meminta tumbalnyawa manusia. Warga setempat tahu betul tentang keganasan hantu wilayah perairan vulkanik ini.     Lipar Nainggola, warga Samosir, sering melihat hantu bermuka rata itu. Hantu mirip perempuan tapi tap berhidung, tanpa mulut dan tanpa mata. Pokoknya muka rata seperti tembok.   Soal penampakan hantu, bukan hal yang aneh bagi pekerja hotel Daba. Selain gaib setempat meminta tumbal, tetapi juga danau kaldera air berkedalaman 505 meter ini mencari teman untuk dijadikan penghuni...

Oleh: Akila Sarita jurnalis independen HOTMAN PARIS  RIAK TAPI LEMBUT Hotman Paris Hutapea itu riak, kata kita. Hotman Paris itu sombong, itu kata kita pula. Saya benci Hotman Paris yang riak. Suka pamer harta, itu kata saya. Soalnya di depan publik via TV, Hotman pamer berlian, jam harga milyaran, mobil mewah lambhorgini dan ferari miliknya. Ya, itu hak Hotman Paris. Dia yang jibaku cari kekayaan. Dia yang jungkir balik mendapatkan kekayaan itu. Maka, kini, saya pikir kenapa harus membenci Hotman Paris? Tuhan beri dia kekayaan karena dia mau  kaya dan berjuang. Ya, dia kaya dengan aset trilyunan rupiah. Sejarahnya, dia anak orang miskin. Naik kapal ke Jakarta dan dibantu tulangnya di Kebayoran Lama. Lalu test masuk ITB gagal. Tidak lulus test. Di ingin jadi insinyur karena hanya dengan gelar insinyur, pikirnya dulu, dia bisa kaya. Hotman terbuang. Terpaksa masuk fakultas hukum Iniversitas Parahiyangan, juga di Bandung. Dosennya kirim kuliah praktek di Ban...

Akila Sarita HOTMAN PARIS MENYERANG OKKY ASOKAWATI Hotman Paris menyerang anggota DPR komisi IX dari PPP Okky Asokawati dengan pertanyaan nyelekit. "Jujur, selama Anda dua periode anggota DPR, berapa kali Anda menerima angpau, berapa kali menolak angpau dan berapa besar angpau yang paling menggoda?" tanya Hotman Paris. Pertanyaan ini bikin tersentak Okky. "Ketiga tiganya tidak pernah. Saya tidak pernah ditawari, tidak pernah terima dan tidak pernah digoda," jawab Okky, diplomatis. "Kalau teman teman Anda bagaimana, menerima angpau? "Itu saya tidak tau!" imbuh Okky. Tugas Okky, yang dia jalankan adalah membuat undang undang, lakukan pengawasan dan anggaran. Lain tidak. "Tujuan Anda jadi anggota DPR itu apa? Kekuasaan, uang dan gengsi?" tanya Hotman yang lain. "Ketiga tiganya enggak. Saya hanya menjalankan pesan ayah saya, jadilah manusia yang bermanfaat bagi banyak orang, bagi ummat. Nah dengan jalur dewan inilah saya bisa meme...

Oleh: Akila Sarita     KAGUM PADA TEMAN PRESIDEN Istri membawa rejeki bagi suami. Kemilau karir dan jabatan suami karena istri. Paling tidak karena support psikologis, fisik dan doa. Bila kita melihat berkilaunya karir seseorang hingga jadi presiden, lihatlah siapa di belakangnya. Ketua tim sukses terdekat, yaitu pasangannya. Kamu jangan terkagum pada tokoh yang sukses, tapi kagumlah pada istri di balik tokoh itu. Yaitu istrinya yang gigih mendukung dan mendorong suami. Pak Harto sukses hingga 32 tahun berkuasa, karena Ibu Tien. Apa iya sih? Ya, iyalah. Buktinya, setelah ibu Tien wafat, Pak Harto mengalami declining, kemerosotan hingga tumbang. Walau bahasanya mundur diri sebagai presiden RI. Habibie karena Bu Ainun, Gus Dur karena Bu Sinta, Megawati karena Pak Taufik Kiemas, SBY karena Bu Ani, Jokowi karena Bu Iriana. Nah, jika Pak Prabowo memimpin, siapa pasangannya yang dorong? Pak Prabowo enggak punya istri setelah cerai dengan Bu Titiek Soeharto. Saran cenayang, ji...

Oleh: Akila Sarita   KAGUM PADA TEMAN PRESIDEN Istri membawa rejeki bagi suami. Kemilau karir dan jabatan suami karena istri. Paling tidak karena support psikologis, fisik dan doa. Bila kita melihat berkilaunya karir seseorang hingga jadi presiden, lihatlah siapa di belakangnya. Ketua tim sukses terdekat, yaitu pasangannya. Kamu jangan terkagum pada tokoh yang sukses, tapi kagumlah pada istri di balik tokoh itu. Yaitu istrinya yang gigih mendukung dan mendorong suami. Pak Harto sukses hingga 32 tahun berkuasa, karena Ibu Tien. Apa iya sih? Ya, iyalah. Buktinya, setelah ibu Tien wafat, Pak Harto mengalami declining, kemerosotan hingga tumbang. Walau bahasanya mundur diri sebagai presiden RI. Habibie karena Bu Ainun, Gus Dur karena Bu Sinta, Megawati karena Pak Taufik Kiemas, SBY karena Bu Ani, Jokowi karena Bu Iriana. Nah, jika Pak Prabowo memimpin, siapa pasangannya yang dorong? Pak Prabowo enggak punya istri setelah cerai dengan Bu Titiek Soeharto. Saran cenayang,...

Oleh: Akila Sarita   KAGUM TEMaN PRESIDEN Istri membawa rejeki bagi suami. Kemilau karir dan jabatan suami karena istri. Paling tidak karena support psikologis, fisik dan doa. Bila kita melihat berkilaunya karir seseorang hingga jadi presiden, lihatlah siapa di belakangnya. Ketua tim sukses terdekat, yaitu pasangannya. Kamu jangan terkagum pada tokoh yang sukses, tapi kagumlah pada istri di balik tokoh itu. Yaitu istrinya yang gigih mendukung dan mendorong suami. Pak Harto sukses hingga 32 tahun berkuasa, karena Ibu Tien. Apa iya sih? Ya, iyalah. Buktinya, setelah ibu Tien wafat, Pak Harto mengalami declining, kemerosotan hingga tumbang. Walau bahasanya mundur diri sebagai presiden RI. Habibie karena Bu Ainun, Gus Dur karena Bu Sinta, Megawati karena Pak Taufik Kiemas, SBY karena Bu Ani, Jokowi karena Bu Iriana. Nah, jika Pak Prabowo memimpin, siapa pasangannya yang dorong? Pak Prabowo enggak punya istri setelah cerai dengan Bu Titiek Soeharto. Saran cenayang,...

SUPRA-MYSTERY: KUTUKAN JUARA DUNIA Siapa bilang tidak ada mistik dalam sepakbola dunia? Kutukan juara bertahan itu ada. Dan kutukan itu adalah supramistika. Hal itu nyata dan realita adanya. Pada tahun 2006 Italia juara dunia. Namun pada tahun 2010 Italia tersingkir di babak awal. Pada babak penyisihan grup dan tak mampu lolos ke 16 besar. Tahun 2010 Spanyol juara dunia. Mengalahkan Belanda di babak final. Lalu pada Piala Dunia 2014 Spanyol tersingkir di babk awal. Gagal lolos ke babak sudden death. Spanyol menangis. Tahun 2014 Jerman Juara dunia. Tim Panzer kalahkan Argentina di Amerika Selatan. Tapi tahun ini, 2018, Piala Dunia di Rusia, Jerman gugur di babak penyisihan grup. Gagal lolos ke babak 16 besar disingkirkan oleh Korea Selatan. Kutukan itu memang ada dan akan selalu ada bagi para juara dunia. Siapa yang mengutuk? Yang mengutuk adalah Sang Penguasa Alam Semesta. Allah Yang Maha Kuasa. Kenapa dikutuk? Karena tak pernah bersyukur dan berterima kasih kepada yang...

SIARAN PERS IPW: Setelah mencopot Wakapolda Maluku Brigjen Hasanuddin, Kapolri perlu mencopot Kapolda Sumut dan Wakapolda Kepri. Sebab kedua pejabat Polri itu tidak mampu menjaga netralitasnya sebagai anggota kepolisian di Pilkada 2018. Ind Police Watch (IPW) menilai, Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw dan Wakapolda Kepri Brigjen Yan Fitri sudah melanggar Pasal 4 dan Pasal 6 tentang 13 Pedoman Netralitas Polri Dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang dikeluarkan Kapolri Tito  Karnavian pada 16 Januari 2018. Dalam Pasal 4 disebutkan, anggota Polri dilarang menghadiri, menjadi pembicara/narasumber pada kegiatan deklarasi, rapat, kampanye, pertemuan politik, kecuali di dalam melaksanakan pengamanan yang berdasarkan surat perintah tugas. Sedangkan Pasal 6 menegaskan, anggota Polri dilarang melakukan foto bersama dengan pasangan calon kepala/wakil kepala daerah/caleg. Dalam kasus Kapolda Sumut dan Wakapolda Kepri, kedua pejabat Polri itu melakukan pertemuan dengan tokoh dan ka...

Akila Sarita SIAP KALAH SIAP MENANG   Ganjar Pranowo yang unggul sebut hubungannya dengan Sudirman Said, lawan tandingnya, sangat baik. Itu enaknya lawan intelektual begitu. Ganjar sangar respek dan hormat pada Sudirman Said dan Ida, cawagub. Bahkan saat Sudirman Said ulang tahun Ganjar diundang dan datang. Mereka makan bareng, ngobrol bareng, bercanda bareng. Saya kira pilgub paling teduh dan demokratis adalah di Jateng. Masa pendukung santun dan legowo. Tak ada friksi berarti karena Ga jar dan Sudirman memberikan contoh baik. Tegakkan demokrasi sesungguhnya. Siap kalah siap menang!

Noni Ruli 26 Juni pukul 18.52  ·  Galaunya Prabowo Aku bangga jika Prabowo yg pingin nyapres lagi itu, kesampaian. Jika gagal... Sungguh memprihatinkan. Tidak seharusnya gagal. Capres harus punya karakter kuat. Dan Prabowo sudah punya itu... Punya tekad untuk terus nyapres. Kuyakin 2024 pun Prabowo masih akan terus nyapres. Sebenarnya pd 2014, itulah saat yg tepat buat Prabowo menang pemilu. Sayang, dia mengundang konsultan sampah Rob Allen sbg embrio politik bully, fitnah, hoax dan kampanye hitam untuk menjatuhkan Jokowi. Di cara itulah, emang trik luar biasa Prabowo mendapat suara. Sayang, rakyat melihat kerja keras Jokowi di DKI sbg Gubernur, lngs jatuh cinta. Loyolah Prabowo. Kalah. Saat ini sebenarnya Prabowo tidak layak lagi bersaing melawan Jokowi. Udah kalah segalanya. Jika mau berpikir waras, selayaknya Prabowo mundur teratur, bernafas panjang mengumpulkan tenaga dan materi untuk nyapres saja di 2024. Mungkin saat itu Prabowo bisa jd bintang, tak p...

MEMILIH BUKAN KARENA PARTAI TAPI BERDASARKAN FIGUR Bisa saja kita tidak suka pada suatu partai. Misalnya partai itu jelas jelas bertentangan tentang keyakinan kita. Namun di sebuah daerah, tokoh atau figur calon gubernurnya sesuai dengan keinginan kita, ya apaboleh buat, figur itu yang dicoblos. Contoh soal di Jawa Barat, ratusan orang yang ditanyai, tidak suka Partai Nasdem karena mendukung Ahok di DKI, sementara figur yang disenangi, Ridwan Kamil, didukung oleh Partai Nasdem, lalu dicbloslah Ridwan Kamil. Lalu di Sulawesi Selatan, Profesor Nurdin Abdullah, tokoh yang dikagumi, amanah, namun didukung oleh partai yang tidak disukai karena tidak islamis, maka pemeluk agama Islam fanatik di Sulawersi Utara yang terpaksa mencoblos Nurdin Abdullah dan menang. Inti persoalannya sebenarnya memilih calon gubernur itu bukanlah berdasarkan partai pendukung tetapi berdasarkan figur yang diusung. Mulanya Ridwan Kamil itu didukung oleh Partai Gerindra saat terpilih sebagai walikota Bandung...

Dimas Supriyanto 21 Juni pukul 18.00  ·  MENGAPA SAYA MENDUKUNG JOKOWI - Pada awalnya saya mendukung Jokowi karena saya tidak ingin Indonesia jatuh ke tangan Prabowo. Kini terbukti, Jokowi lebih baik dari Prabowo - dalam segala hal. Pilihan saya tidak keliru. Saya tidak ingin Indonesia jatuh ke tangan Prabowo : pemimpin dengan kepribadian labil - tidak stabil - temperamental, cenderung psikopat, dengan ‘track record’ yang buruk. Dia diberhentikan dari ABRI, dikeluarkan dari Keluarga Cendana, dan lari keluar negeri. Tiga alasan yang cukup untuk tidak mempercayakan kepemimpinan negeri sebesar Indonesia kepada sosok seperti itu. Bukan seorang kesatria. Selain itu pencalonannya di Pilpres 2014 didukung oleh tokoh tokoh yang masing masingnya berkasus. Grup koruptor. Mafia negara dan kelompok Islam radikal. Belakangan terungkap bahwa ambisi Prabowo menjadi presiden Indonesia di Pilpres 2014 juga bukan niat tulus memajukan dan mensejahterakan rakyat Indonesia ...