Dimas Supriyanto bersama Masyamsul Huda . CERITA SAYA DENGAN AHMAD DHANI Beberapa teman jurnalis yang pernah menyaksikan kedekatan saya dengan Ahmad Dhani, meminta saya menulis tentangnya - khususnya setelah divonis satu setengah tahun penjara dan ditahan di LP Cipinang. Ada juga yang minta agar saya sedikit membelanya. Betul. Kami punya riwayat kedekatan. Dulu, 13 tahun lalu, waktu dia masih serumah dan serasi dengan Maia Estianty, belum ada ‘Duo Ratu’, belum kenal Mulan Jameela. Dan anak anaknya Al, El, Dul, masih kecil kecil. Tapi kemudian, kami sudah tak ada kontak lagi. Saya diperkenalkan padanya oleh rekan wartawan, santri, yang juga pengacara sekaligus seorang Nahdiyin - yang kepadanya saya sebut "ustadz saya". Karena beliau rajin ibadah, Islam taat dan banyak ilmunya. Juga sabar mengajari saya doa doa manjur. Namanya, Masyamsul Huda, SH. Masyamsul Huda, SH beberapa kali membela kasus kasus yang melibatkan Ahmad Dhani dan...
Postingan
Menampilkan postingan dari Januari, 2019
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
DOMBA YANG HILANG Oleh: Dimas Supriyanto OBROLAN TENTANG CAPRES DAN “DOMBA YANG HILANG “ – Dalam sebuah obrolan panjang, baru baru ini, sahabat saya, seorang penganut Kristen yang taat - aktif dalam kegiatan gereja - menyatakan, bahwa dalam agamanya tidak mengenal sebutan “murtad” dan “keluar” dari agama Kristen – seperti seorang Muslim (sembari jarinya menunjuk saya) - yang sering menyebut “murtad” karena keluar dari Islam, setelah pindah dan menganut agama lain. “Kami hanya menyebut mereka sebagai ‘domba yang hilang’.., “ katanya. “Kejadian yang sudah biasa di kalangan penggembala,” jelasnya. Dia menjawab pertanyaan saya, seputar acara Natal yang dihadiri seorag Capres, tempo hari. Menurutnya, Capres itu tetap seorang Kristen, “bagi kami, dia tetap diimani sebagai Kristen, ” tegasnya. Kawan saya ini adalah anggota majelis sebuah gereja dan pernah menulis buku “Pengeras Suara Gereja”. Diungkapkannya, saat ini umat Kristen di partainya, “mengasihi Capres luar biasa”. Part...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
JURUS ‘MABOK’ AMIEN RAIS GEMPUR KPU Amien Rais ancam akan gempur KPU jika curang. Ukuran curang ini sangat sumir. Seharusnya bukan ajak menggempur KPU tapi tuntut ke Mahkamah Konstitusi. KPU takkan mau curang. Yang curang itu bukan KPU tapi peserta pemilu yang main akal akalan dan ngakali. Dengan bahasa bombastis itu Amien rais jadi provokator. Ajak orang untuk menyerang KPU, lembaga resmi negara yang independen dan nasional. “Itu jurs pendekar mabok, Pak Amien Rais itu sedang memainkan gerakan gerakan mabok,” ungkap Diano Nimkan, pengamat polimistik ke MYSTERY. Pada tahun 1998 Amien Rais dianggap pahlawan reformasi. Dia konsisten melawan Pak Harto, penguasa Orde Baru hingga runtuh. Bersama mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi, Amien Rais berjaya dan sukses hingga dapat jabatan ketua MPR RI. Bahkan, dia juga otak menjegal Megawati jadi presiden dan usung Gus Dur duduk sebagai kepala negara. Lalu, dia juga otak menurunkan Gus Dur tiga ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
JOKOWI UNGGULI PRABOWO DI DEBAT CAPRES SEMALAM Pengamat polimistik Diano Nimkan, 63 tahun, sebut Prabowo kalah telak dalam debat semalam melawan Joko Widodo. Ibarat permainan bola, Prabowo berusaha menyerang spartan ke Jokowi, tapi terkena serangan balik dan langsung gol. Apa itu? Persoalan korupsi. Prabowo, sebut, akan tegas kepada korupsi. Dia yakin korupsi akan dihapuskan, dihilangkan dengan menggaji hakim, jaksa, polisi yang tinggi. Gaji besar akan membuat penegak hukum tidak melakukan korupsi. Maksudnya, korupsi terjadi karena gaji kecil.Padahal korupsi itu terjadi bukan karena gaji, tapi karena peluang dan kesempatan. Paling utama, adalah mental yang buruk. Lalu, Jokowi serang Prabowo yang tidak konsisten pada pemberantasan korupsi yang itu tanda tangani 6 caleg mantan koruptor sebagai calon legislatif dari partai Gerindra. “Yang tanda tangan caleg itu adalah ketua umum partai dan sekretaris jenderal. Berarti Pak Prabowo lah yang tandatangani enam caleg mantan koruptor di...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dimas Supriyanto bersama Yohanes Sigit . MENGENANG PERISTIWA 15 JANUARI 1974 Ketika di Jakarta terjadi peristiwa malapetaka lima belas Januari - yang kemudian dikenal sebagai 'Malari' - saya masih di kampung halaman, di Jawa Tengah. Saya masih ABG, yang samar samar, sepintas lalu, mendengar pergunjingan orang orang dewasa, di kampung kami : “Jakarta lagi panas” – “mahasiswa pada ngamuk” – “ada bakar bakaran” – “mobil motor dirusak dan dibakar” - “banyak yang mati” - begitulah potongan potongan berita yang saya dengar. Setelah hijrah ke ibukota dan menjadi wartawan, saya mendapat tugas dari Redaktur Pelaksana (Syukri Burhan alm.) untuk mewawancarai langsung Hariman Siregar dan Jendral Sumitro - nama nama besar yang dikaitkan dengan peristiwa itu. Hariman Siregar adalah Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonsia (DM-UI) sedangkan Jendral Sumitro adalah Pangkopkamtib pada masa itu. Saya wawancarai Hariman Siregar di tempat tongkrongannya bersama sama aktifis, di Jl. L...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PRABOWO PRESIDEN 2024 Pidato politik capres Prabowo Subianto berapi-api. Kritik pedas tetap diarahkan kepada Jokowi sebagai petahana. Keras dan tajam. Namun, kritik ini, akan dijadikan Jokowi bahan renungan. Bahkan kesempatan untuk memperbaiki yang kurang apa yang salah selama lima tahun kemarin. “Dengan begitu, kritik Prabowo itu justru kekuatan dan energi bagi pemerintahan Jokowi periode ke dua! Maaf, apa yang dikatakan Prabowo itu semuanya ‘akan, akan’ berbeda dengan Jokowo ‘sudah’ melakukan. Hal ini yang membuat pemilih kritis dan cerdas memilih Jokowi,” ungkap ustad Muhamad salim, 68 tahun, ulama yang juga praktisi supramistika Banten pada MYSTERY. Prabowo pidato satu arah. Bukan debat dan berhadap-hadapan dengan Jokowi. Nanti pada saat debat tanggal 17 Januari, akan berbeda. Tidak saling mempermalukan tapi saling adu argumen. Namun, petahana lebih unggul karena sudah melakukan. Hasil kerja nyata sudah terlihat...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dimas Supriyanto dan Syamsuar J. Husein . DUKUN SOEHARTO Untuk waktu yang lama – bahkan sangat lama - Presiden Soeharto dikenal sebagai penganut kebatinan Jawa. Untuk waktu yang lama – bahkan sangat lama - kalangan Islam politik dan oposisi menjulukinya “Presiden Klenik”, “Presiden Kejawen” - dengan nada sinis. Soeharto memang seorang muslim abangan dan pecinta budaya Jawa - khususnya penghayat dunia spiritual. Dukun spritualnya yang terkenal adalah Soedjono Humardani. Bukan nama rahasia, karena sudah menjadi pengetahuan umum. Soedjono Humardani (1919 – 1986) yang juga mertua dari Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta) adalah sahabat Soeharto sebagai sesama prajurit. Bersama Djono - panggilan akrab untuknya - Soeharto sering mendatangi tempat tempat keramat. Keduanya mengoleksi hampir semua pusaka dan benda benda kramat dari berbagai wilayah Nusantara. Kalau pusaka dari Mataram dan Majapahit - negeri leluhur Soeharto - jangan ditanya lagi. Namun sebelum bertemu Soedjono, sejak ...